SPORE & KL (Part II) 12-15 March 2010 BUKIT BINTANG

Pesawat mendarat dengan mulus di bandara LCCT KL. Selama perjalanan, tak henti-hentinya kami (saya, T’Baya n K’Mila) membicarakan kejadian tak terduga tadi. Yang berhasil berangkat, saya, T’Baya, K’Mila, K’ Idrus n Om Arfah. Rencana awal, mereka ber-8 membeli tiket Mks-KL-Mks seharga Rp 315rb/org/pp sudah termasuk bagasi n meal di pesawat. 1 orang mengundurkan diri karena harus siaga (siap antar jaga) istri yang perkiraannya bulan ini melahirkan, 3 orang batal berangkat karena terlambat check in. Terlambatnya mereka, karena ada 1 orang yang baru mengurus NPWP pada hari itu.

Begitu tiba di terminal, ada sms dari inchi, bahwa mereka sedang mengupayakan menyusul via Jakarta. Tapi kepastiannya baru besok. Ya sudah, kita liat gimana besok. Kalo semuanya sesuai rencana, malam ini kami menginap di Tune Hotel yang letaknya 200m dari bandara LCCT, karena pesawat menuju Sg besok jam 06 pagi. Tapi sayangnya, voucher hotel tersebut ada sama inchi, atas nama inchi dan menggunakan kartu kredit inchi. Jadi kelihatannya tidak mungkin digunakan. Daripada bengong, mending saya ikut dengan rombongan K’ Idrus ke KL. Pikirku ntar balik lagi jam 03pagi ke bandara LCCT.

Setelah keluar dari pintu ketibaan, kami bergegas ke shuttle bis. Ada 2 bis yang melayani rute LCCT-KL Sentral, Aerobus 8RM sekali jalan, Skybus by Airasia Corp 9 RM sekali jalan. Mereka beroperasi hampir 24 jam. Kami memilih Aerobus dan turun di KL Sentral. KL Sentral adalah stasiun kereta dan bis yang menghubungkan antar Negara bagian di Malaysia. Kami menuju stasiun Monorail yang letaknya sekitar 200m dari KL Sentral dan membeli kartu sekali pakai untuk tujuan Bukit Bintang RM2.10.

Untuk akomodasi mereka, saya udah booking hostel Paradiso Bed & Breakfast yang letaknya di Bukit Bintang di samping McD dan di depan stasiun monorail Bukit Bintang sisa menyeberang jalan. Strategis dan mudah ditemukan. Awalnya saya pesan 3 kamar, 1 kamar untuk Dg Kadir dan istri; 1 kamar untuk T’Baya n K’Mila; 1kamar sisanya untuk berempat. Harga rata-rata perorang Rp 335rb untuk 3 malam. Karena yang akan menginap hanya 4 orang maka 1 malam pertama tetap di charge full untuk 8 orang, malam berikutnya baru disesuaikan.

Jam 10 malam, kami keluar cari makan dan memilih di tempat K’Idrus suka nongkrong karena ada live music yang seru. Nasi gorengnya dan nasi lemaknya lumayan, kuetiaw biasa aja, the tariknya asik, harga RM75/berlima. Live musicnya seru, musiknya beragam, Lagu Indonesia, Lagu Irama Padang Pasir, Lagu Melayu dan lain sebagainya. Yang menarik juga, penontonnya juga seru, bule-bule bergoyang heboh n ada aja yang kasih saweran sama penyanyi ceweknya. Suasananya aman-aman aja, karena tempat tersebut tidak menyediakan bir/minuman keras. Jam 01 kami balik ke hostel, tidurrrrrrrrr. Saya mutusin untuk tidak balik lagi ke LCCT, lebih baik nunggu kabarnya inchi, jadi ke Sg atau tidak. Biar aja tiket ke Sg jam 6 pagi tersebut hangus. Capeekkk.

Leave a comment