sumber foto: google search

Alhamdulillah, hal yang saya tunggu tunggu akhirnya terjadi yaitu mutasi ke makassar. Gak persis ke makassar sih, sekitar 3.5 jam dari makassar. Daripada tiap minggu bolak balik manado makassar, berat diongkos. Apalagi sejak ditutupnya rute airasia manado makassar yang berangkat 19.30 per 07 november 2013 dan garuda non bombardir sdh gak ada yg ke makassar, harga tiket itu makin berasaaaa. Sebulan bisa ngabisin 6juta jika tiap minggu balik. Duit segitu sama dengan biaya semester kuliahku atau bisa dipakai untuk nyicil rumah. Sekarang, Penerbangan terakhir dari manado adalah lion air jam 14.45, jadinya mengambil sedikit waktu kerja kalo mau pulang hari jumat. Kalo sy liat sikon aja. Kadang pulang jumat, kadang pulang sabtu pagi baliknya minggu sore.

Mutasi ini sebenarnya mutasi biasa saja bukan promosi, nama jabatannya keren tapi levelnya sama saja dengan posisi di manado. Dan gak terlalu membanggakan cos ada juga level staff yang langsung loncat indah menempati posisi yang sama. Dari sisi jalur karir, perjuangan harus keliling selama 7 tahun, palu dan manado jadinya gak berarti. Tapi dari sisi pengalaman kenal daerah, saya bersyukur bisa kemana-mana. Banyak pengalaman yang diperoleh meski penuh perjuangan, belajar mengenal karakter berbagai orang, belajar menyesuaikan diri, dll.

Saya gak keberatan mutasi kemana mana, cuman saat ini karena saya kuliah dan 2 tahun hidup terpisah dari anak-anak pengennya kembali ke makassar meski untuk sesaat minimal sampai kuliahku kelar. Untuk berikutnya, kemanapun saya pergi, anak-anak harus ikut.

Bagaimanapun, alhamdulillah wa syukurillah. Hal yang paling saya inginkan saat ini adalah lebih dekat dengan keluarga.

Salah satu enaknya punya kartu kredit ini adalah bisa makan n minum gratis di starbucks bandara. Standarnya gelas venti lagi plus 1 buah snack bebas memilih. Nyaris tiap minggu memanfaatkan fasilitas ini karena bolak balik manado-makassar sampai2 udah bosan dengan rasanya secara saya gak terlalu ngefans dengan citarasa starbucks . Meski begitu, tetap aja memilih nongkrong disini dari lounge atau kadang-kadang malah dobel nongkrong di starbucks dulu abis itu pindah di lounge memanfaatkan fasilitas dari kartu kredit yang lain.  Yang paling suka di starbucks adalah cheese puff yang sayangnya jarang ada.
Untuk tahun ini, anz masih menggratiskan iuran tahunan, tahun depan udah hrs bayar 700rb untuk iuran tahunan. Gak keberatan untuk bayar sih secara 10x aja nyetarbucks udah break even point…hehe… sementara intensitas terbangku kurleb 52x setahun

Update: Per 1 Januari 2014, pemegang ANZ Kartu travel Platinum baru bisa menikmati starbucks jika ada tagihan  min 1 juta. Mungkin sy mau tutup saja kartunya, secara udah di Pare-pare tahun ini jadi kayaknya terbang-terbangnya bakal jarang banget. Kecuali kalo gratis lagi iuran tahunannya….hehehe

Update lagi: per bulan Juli ini saya udah tutup kartunya. Proses tutupnya tidak mudah, ada kali 4 bulan saya bolak-balik telpon ANZ. Alasan tutup saya karena tidak ingin kena perpanjangan iuran tahunan yang besarnya 1,4juta. Telpon pertama, harus nunggu sampai kartunya jatuh tempo bulan April. Telpon kedua, saya berhasil dibujuk untuk tidak tutup, dikasih gratis perpanjangan iuran tahunan s 1 tahun berikutnya termasuk 2 kartu tambahan dengan syarat harus belanja/transaksi min 4 juta. Saya turuti. Telpon ketiga & keempat, komplain karena kartu barunya gak kunjung datang. Kartunya datang, tapi begitu saya mau pake  transaksi di Australia ada penolakan. Gak bisa juga saya manfaatkan di Starbuck bandara maupun di lounge bandara karena mesti ada tagihan min 1 juta, sementara saya ogah ninggalin utang. 3 telpon berikutnya ke ANZ, mereka akhirnya setuju untuk tutup dengan catatan sy harus melunasi plus bayar denda keterlambatan 150rb berikut bunganya (telat 3 hari bunganya udah 100rb).