SURAT CINTA

Sadarilah,
Anda tidak mungkin berhasil
menyenangkan semua orang.

Akan selalu ada orang yang tidak puas,
tidak setuju, dan bahkan tidak menyukai Anda.

Maka,
janganlah ijinkan kritik dan komentar miring
dari orang lain mengkhawatirkan Anda.

Berfokuslah menjadi pribadi yang baik,
bukan pribadi yang jadinya tidak seimbang
karena berusaha menyenangkan orang tidak baik.

Berbahagialah dengan diri baik Anda.

Sesungguhnya, kebaikan yang Anda lakukan
adalah untuk kebaikan Anda sendiri.

Mario Teguh

Pernah dapat surat cinta? Saya barusan dapat, bukan dari suami, tapi dari teman-teman kantor.

Surat cinta yang berisi rangkuman tentang penilaian teman-teman kantor terhadap saya,  apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan saya. Beberapa waktu lalu, dapat pelatihan CCSDP (Customer Centric Service Development Program) dimana salah satu materinya mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri, lalu selanjutnya teman satu kantor yang menilai plus minusnya kita. Si narasumber kemudian merangkumnya dalam 1 kertas dan menyampaikan kepada saya dalam amplop tertutup. Yang dinilai selain saya adalah 5 orang lainnya level tinggi dan menengah. Disclaimernya, ini bukan survey, jadi tidak ada analisanya. Ini adalah apa yang dipikirkan 29 teman kantor baik itu karyawan tetap maupun outsourcing (OB,Driver n Security)  terhadap saya yang jumlahnya  tidak dibatasi. Mereka bisa menulis sebanyak-banyaknya. Tapi ini merupakan masukan yang berarti yang bikin saya jadi tau kelebihan dan kekurangan dimata orang lain. Dulu kalau diminta untuk menyebutkan kelebihan dan kekurangan, suka kebingungan, sekarang sisa nyontek dari catatan ini saja.

20150616_085050[1]

Hihihi, takjub melihatnya. Soal plusnya, saya gak komentari lagi. Tapi point minusnya ih gak kalah banyaknya dari point plusnya. Mudah-mudahan mereka yang ngasih pendapat minus pada saat nulis berada dalam keadaan rasional, sehingga obyektif tidak subyektif.

Klarifikasi point minus atau ngelesnya saya sebagai berikut:

#Disebut boros. Kalo dibanding pendahulu saya yang berlatar belakang keuangan, mungkin saya lebih boros. Latar belakang saya marketing, jadi banyak bikin kegiatan tapi tetep penuh pertimbangan. Kalo dibanding dengan cabang lain, pengendalian anggaran kantor saya masih dalam batas aman.

#Disebut pelupa dan teledor. Ini saya akui, coba lihat keteledoran saya disini

#Disebut mudah tersinggung. Namanya juga manusia, sekalipun kita berusaha untuk meredam potensi ketersinggungan, pasti akan ada suatu waktu dimana kita sulit untuk menyembunyikan ketersinggungan entah dari perubahan raut muka atau intonasi suara. Saya sebenarnya merasa sudah berusaha untuk tidak mudah tersinggung. Kalaupun tersinggung, saya akan berusaha mengendalikan pikiran untuk berpikir positif dan cari seribu satu alasan untuk bisa memaklumi orang lain. Alasan yang kita buat semata-mata untuk memaklumi, bukan untuk membenarkan kesalahan, sehingga kita dapat mengendalikan diri. Harus disadari, banyak ruginya apabila salah menyikapi kejadian. Kita tidak bisa memaksa orang lain berbuat sesuai dengan keinginan kita. Yang bisa kita lakukan adalah memaksa diri sendiri menyikapi orang lain dengan sikap terbaik kita.

#Disebut cuek. Sekarang sudah mendingan, dulu saya memang super cuek. Saya masih cuek  terhadap hal-hal yang saya anggap kurang penting atau remeh temeh atau tidak prioritas. Padahal bagi orang lain itu hal remeh temeh itu penting. Terkadang banyak hal yang gak perlu dipikirkan secara serius. Overthinking could kill you. Bisa jadi penyakit hati nantinya. Kalau ada masalah, saya gak mau larut atau berlama-lama dalam suatu permasalahan. Terlalu peduli dengan omongan orang, terlalu banyak kekuatiran atau selalu ingin terlihat sempurna di mata orang kadang bisa membuat beban untuk diri sendiri.

#Disebut tertutup. Mungkin saya orangnya susah ditebak. Saya nyaris gak pernah untuk memperlihatkan rasa kuatir yang berlebihan, atau saat saya sedih atau lagi punya masalah, pada saat saya gelisah, pada saat saya merasa gak pede.  Mengeluh juga jarang-jarang. Saya gak mudah berbagi cerita tapi semakin kesini saya belajar untuk mulai berbagi cerita. Dulu waktu hamil anak kedua, orang kantor itu baru tau setelah lima bulan. Maksudnya saya, saya mau menunjukkan bahwa kehamilan pun tidak akan mempengaruhi kinerja saya. Atau waktu dapat bos yang disiplin yang banyak maunya, saya keliatan biasa saja meski kepala ini kayak ada beban besar serasa mau pecah. Bosku itu tidak peduli sy perempuan, saya dituntut harus lebih bagus dibanding pria yang jabatannya sama. Banyak manfaatnya dapat bos kayak gini, saya jadi banyak menggali potensi diri sendiri.

#Disebut sulit untuk kerjasama dan tidak mau mendengar pendapat orang lain. Is it me? Really? You think so? Untuk hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi kepentingan kantor, saya dukung 100% untuk dijalankan.

#Suka melihat orang susah? Hah? Dari sudut pandang mana nih? Disitu kadang saya merasa sedih. Gak saya banget ini.

#Disebut kurang tegas dan lambat mengambil keputusan. Ada juga yang nulis bahwa saya plusnya adalah tegas. Mungkin saat saya berhati-hati untuk mengambil keputusan, saat itulah sy dibilang kurang tegas dan lambat.

#Disebut kurang rapi dan kurang teliti/detail. Saya emang susah rapi, hanya pada saat tertentu saja. Seperti pada saat akan pergi keluar kota, rumah pasti saya rapikan dulu. Ruang kerjapun begitu. Dan mungkin ada saat dimana orang melihat saya kurang teliti/detail. Tapi aslinya saya detail, karena saya tidak suka hanya mengetahui sesuatu hal dari kulitnya saja.

#Disebut kurang senyum dan sapa. Mungkin ada saatnya saya terlihat kurang senyum/sapa. Padahal saya sendiri yang selalu mengingatkan teman-teman untuk selalu senyum dan berinisiatif untuk menyapa dulu. Orang yang suka tersenyum akan terlihat lebih menarik dan juga terlihat orang yang selalu berpikiran positif. Senyum juga dapat merangsang orang lain untuk tersenyum, senyum akan membuat suasana menjadi lebih cerah dan bisa merubah mood orang lain yang berada disekitar kita serta akan membuat orang lebih merasa senang.

Masih banyak kurang ini dan kurang itu lainnya, tapi saya dalam posisi ini gak mungkin memuaskan ataupun menyenangkan semua pihak. Tingkat kepuasan orang juga kan beda satu sama lain.  Si A bisa bilang sangat puas;  tapi si B atau si C belum tentu, mungkin ngasih rating cukup puas saja atau bahkan bisa bilang tidak puas. Mudah-mudahan, yang sudah baik dipertahankan dan yang masih kurang-kurang diperbaiki secara bertahap.

Advertisement

5 thoughts on “SURAT CINTA

  1. Doanya saya amini ya Mbak, semoga yang baik-baik selalu ditingkatkan, dan yang kurang baik bisa diredam :hehe.
    Menurut saya, radar yang paling bagus dan paling peka menilai diri sendiri itu ya radar diri sendiri. Perbuatan yang kita lakukan, entah benar atau salah di mata orang itu tidak jadi soal, yang jadi masalah adalah apakah di dalam diri sendiri ada pertentangan mengenai itu. Apa yang tampak di luar kan belum tentu kita yang sebenarnya :hehe.
    Tentang pendapat orang, bagi saya cuma jadi tambahan bahan buat pertimbangan. Kalau benar dan di hati terdalam kita juga mengakui demikian, ya memang mesti kita akui, tapi kalau tidak benar, ya mungkin ada sedikit subjektivitas dalam diri mereka saat menilai.

    Tapi ini bagus buat bahan kontemplasi, euy :haha.

    • terimakasih Gara. Untuk beberapa hal, radar diri sendiri yang paling bagus. Misalnya kejujuran, keimanan, integritas dll Tp ada juga beberapa hal membutuhkan penilaian orang lain. Misalnya kita gak bisa bilang diri kita baik, kalo orang lain belum bilang baik. Meski’baik’ itu luas juga pengertiannya

      • Iya, baik itu luas banget spektrumnya ya Mbak, jadi ukuran baik bagi setiap orang tentu tidak sama :)).

  2. seru juga ya ada yang menilai sedikit banyak benar tidaknya cukup jadi evaluasi Mbak….. sepertinya saya juga kurang tegas karena mempertimbangkan orang lain, tapi kalau orang itu mengganggu kinerja yang lain saya bisa tegas and speak up.

    #Suka melihat orang susah? Hah? Dari sudut pandang mana nih? Disitu kadang saya merasa sedih. Gak saya banget ini. <— setuju bukan mbak banget, klo orang cuek gak cukup waktu buat ngurusin orang lain. 😀

    #Disebut sulit untuk kerjasama dan tidak mau mendengar pendapat orang lain. Is it me? Really? You think so? Untuk hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi kepentingan kantor, saya dukung 100% untuk dijalankan. <— bukan mbak juga…. 🙂

Leave a Reply to Gara Cancel reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s