JALAN-JALAN DI TOKYO

20150926_162111

di Senso-ji temple. Suka dengan foto ini dimana saya nampak slim, hihihi

Hari itu bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha, kami pun sebenarnya sudah niat untuk menyempatkan shalat idul Adha begitu tiba di Tokyo. Kalau berjalan sesuai rencana awal, jika bus tepat waktu tiba di Shinjuku Station jam 06.15, kami akan langsung ke SRIT Sekolah Rakyat Indonesia, Meguro tempat pelaksanaan resmi Shalat Idul Adha untuk warga Indonesia yang ada di Jepang. Berdasarkan info yang di dapat, shalat akan dilaksanakan dalam 2 gelombang jam 7 dan jam 8 karena keterbatasan tempat. Sayang karena ada kejadian tak terduga yang bikin kami terpisah, teman-teman yang naik bis memilih untuk langsung ke hotel saja. Mereka takut ribet dan kesasar karena trip leadernya gak ada. Continue reading

Advertisement

3x KELUAR MASUK KANTOR POLISI DI KYOTO DAN OSAKA

Saya kaget banget saat mengetahui kakak saya tidak ikut dalam kereta yang membawa kami ke Osaka. Begitu turun untuk ganti kereta di stasiun Shijo Karasuma, kakak saya gak ada. OMG, bencana. Ini suatu hal yang tidak diantisipasi sebelum berangkat. Dan celakanya baru ketahuan setelah 50 menit berkereta. Kalo tau lebih cepat, saya bisa turun di station terdekat dan kembali ke tempat kami berpisah. Kesalahan utamanya ada sama saya. Saya lupa kalo kakak saya sempat minta ijin untuk beli air minum di supermarket yang ada di station kereta dan hanya saya yang dengar. Jadi saya bilang ke kakak saya, kami menunggu di dekat vending machine. Pengalih perhatiannnya cukup banyak waktu itu. Anak-anak kehausan, daripada repot turun ke supermarket, anak-anak saya belikan air mineral di vending machine. Trus mereka kelelahan sehabis jalan-jalan di Kyoto, jadi saya harus membujuk mereka untuk tetap semangat. Lalu sempat ngobrol rame-rame tentang rute hari ini. Kemudian ada petugas ngusir-ngusir kami agar segera berpindah. Intinya sih gak boleh bergerombol di dalam station kereta. Kami berpindah sekaligus jalan menuju platform kereta. Rasanya cukup lama kami menunggu lalu jalan. Saya gak tau apakah kakakku itu bukan hanya sekedar nyari air minum tapi sekalian observasi barang-barang yang ada di supermarket. Wallaahu alam. Continue reading

2 HARI DI OSAKA DAN KYOTO

Dua hari bukan waktu yang cukup untuk explore Osaka dan Kyoto. Kalau pengen dapat semua sight seeing kayaknya harus minimal 4hari deh. Tapi terbatasnya ijin cuti membuat saya harus terima kenyataan untuk explore sebisanya saja.

osaka castleOsaka castle, Istana Osaka dulunya dimanfaatkan sebagai istana sekaligus benteng. Osaka castle yang sekarang sudah merupakan generasi ketiga. Osaka Castle Generasi pertama  dibangun dalam 15 tahun, dimulai tahun 1582 dan selesai tahun 1598. Pembangunannya dimulai oleh Toyotomi Hideyoshi, penguasa di jaman itu. Tahun 1615, akibat kalah perang, Osaka Castle dihancurkan. Osaka Castle generasi kedua dimulai kembali pada tahun 1620 oleh Tokugawa Hidetada, shogun kedua di Jepang anak dari Tokugawa Ieyasu yang memenangkan perang terdahulu. Semua sisa-sisa fondasi istana dan parit generasi pertama yang dibangun pada era Toyotomi Hideyoshi dihancurkan dan ditimbun lagi dengan tanah baru, sehingga Istana Osaka dibangun kembali di tempat yang lebih tinggi. Rekonstruksi istana memakan waktu 10 tahun (1620-1629). Menara utama dibuat menjadi lebih tinggi dengan maksud untuk menghapus semua kenangan rakyat pada Toyotomi Hideyoshi . Luas istana juga berkurang menjadi tinggal seperempatnya. Pada tahun 1665 terbakar habis akibat disambar petir.  Pada tahun 1931, Osaka Castle generasi ketiga dibangun kembali dengan menggunakan beton bertulang baja. Walaupun bangunannya berada di atas fondasi istana yang dibangun pada zaman Tokugawa, menara utama Istana Osaka dibuat semirip mungkin dengan gambar asli Istana Osaka yang dibangun Toyotomi Hideyoshi. Angin topan sempat merusak Osaka Castle yang membuat Osaka Castle direstorasi selama 3 tahun. Continue reading

PILIHAN MAKAN-MAKAN DI JEPANG

Berdasarkan pengalaman travelling sebelumnya ke negara dimana penduduknya mayoritas non muslim, kami tetap bawa persiapan makanan ke Jepang. Praktis,  karena kami gak perlu secara khusus pergi ke restoran begitu tiba waktu makan siang sementara kami masih di lokasi wisata. Hemat, kami gak ngeluarin budget banyak untuk biaya makan. Murah, makanan dibawa dari Indonesia pastinya dibeli dengan rupiah. Nikmat, masih bisa makan rasa Indonesia itu selama disana adalah sesuatu. Hihihi. Yang terutama adalah halalan thayyiban, dijamin kehalalannya. Continue reading

PILIHAN MENGINAP DI OSAKA, KYOTO, TOKYO

Mencari penginapan untuk 14 orang itu susah-susah gampang. Pilihan sudah gak banyak terutama kalo pengen menginap di hostel. Jarang hostel yang mau menerima grup atau rombongan, mungkin karena berpotensi menimbulkan kegaduhan, berpotensi mengganggu kenyamanan traveller lain dan biasanya jadi kurang peduli atau tanggap dengan lingkungan sekitar. Apalagi kalo ada anak kecilnya. Jadi saya memilih booking hotel saja.

Selain hotel maupun hostel ada beberapa alternatif tempat menginap di Jepang diantaranya: Continue reading

KANSAI THRU PASS (SURUTTO PASS)

Jika jalan-jalan ke Osaka dan Kyoto namun tidak ingin direpotkan harus ke ticket machine dan nyiapin uang kecil tiap kali mau naik subway/kereta/bus, khusus untuk foreigner ada satu kartu elektronik namanya Kansai Thru Pass. Kartu ini bisa dipakai untuk naik kereta non JR, subway maupun bus tanpa batas dalam Kansai Area. Yang termasuk Kansai Area adalah Osaka, Kyoto, Kobe, Nara, Himeji dan Koyasan. Kansai Thru pass tersedia dalam 2 jenis: Tiket terusan 2 hari seharga 4000 yen dan tiket terusan 3 hari seharga 5200yen. Untuk anak-anak 3 s/d 11 tahun hanya bayar 50%. Kami membeli tiket terusan 2 hari di Kansai Airport. Continue reading

SLEEPING IN THE AIRPORT: KANSAI AIRPORT

20150921_135338

di KLIA2 Malaysia, di depan boarding gate. Pesawat boarding jam 15.00 menuju Osaka

20150921_224208Tiba di Osaka udah malam banget, jam 22.35 dan masih harus melewati pemeriksaan imigrasi. Kereta terakhir dari bandara ke kota Osaka jam 23.00. So dari awal kita udah niat untuk nginap di bandara Kansai ini yang katanya termasuk bandara yang ramah dengan para traveller yang tinggal menunggu pagi baik yang baru datang maupun yang mau berangkat pagi-pagi sekali. Segera nyari posisi yang enak buat rebahan, survey dimana bisa dapat air minum filtered dan air panas, mencari prayer room, mencari colokan buat nge-charge hp dan sebagainya. Jam segitu, bandara masih cukup ramai.  Kita masih dapat kursi-kursi kosong untuk dipake rebahan meski harus terpencar kesana kemari. Boleh dibilang kursi-kursi di Kansai airport cukup empuk dibanding bandara lain yang pernah saya inapi. Kansai airport malah menyediakan fasilitas berupa selimut bagi mereka yang membutuhkan. Ambilnya di informasi dengan sistem siapa cepat dia dapat. Kalau gak salah pengambilan selimut terbatas sampai pukul 22.00. McDonalds terbuka 24 jam, Family mart juga begitu. Nasi putih, sushi ataupun onigiri dapat dibeli di familiy mart. Di Kansai Airport juga sudah tersedia restoran halal, tapi gak buka 24 jam. Continue reading

PERSIAPAN KE JEPANG

Tanpa terasa, group ke Jepang sudah berjumlah 17 orang. Yang jadi berangkat 14 orang sisanya 3 batal berangkat padahal tiketnya sudah ready. Masih ada beberapa yang minat ikut, tapi secara halus saya tolak. Ini sudah kebanyakan. Beberapa diantara mereka baru akan mencoba pertamakalinya jadi traveller mandiri. Supaya pola pikir sebagai traveller mandiri semakin terbentuk, beberapa minggu sebelum keberangkatan, saya minta mereka sudah harus melakukan persiapan fisik dan mental antara lain: Continue reading