Setengah mengantuk, kami menunggu waktu buka pintu untuk menuju raudhah. Lamaa banget. Pengalaman umrah yang lalu biasanya habis Isya sudah mulai ada rombongan ke Raudhah secara bergiliran. Ini sudah jam 9 malam, pintu belum dibuka. Saya mencoba untuk berdiri ngantri di depan pintu sambil menutupi wajah dengan jilbab. Maksudnya agar askar yang menjaga tidak mengetahui kalo kami perempuan Indonesia. Tapi tetap juga ketahuan, karena saya tidak sendiri. Ada teman-teman lain yang pake mukena. Yang pake mukena disana hanya orang Melayu. Susah emang kalo mau menyamarkan diri bergabung dengan orang Arab secara beramai-ramai. Hihihi. Umrah yang lalu lolos-lolos aja karena saya hanya bersama 1 teman dan gak pake mukena.