The Joy of Eiffel

IMG_7946

Di hari ketiga, kita udah nyampai di negara ketiga. One day one country. Sebenarnya bisa dibuat lebih dramatic seperti sarapan di Amsterdam, makan siang di Brussel dan makan malam di Paris. Hehehe.  Ninggalin Amsterdam jam 11pagi, tiba di Brussel jam 2 siang. Ada jadwal Megabus jam 18.00 berangkat dari Brussel tiba jam 22.30 di Paris. Tapi kami memilih naik bus jam 01.25 tiba jam 6 pagi supaya bisa maksimal waktu day trip di Brussel dan sekalian nginap di bus menghemat biaya.

Di Paris cuman sehari saja. Sesuai dengan kesepakatan untuk kota yang sudah pernah saya kunjungi cukup dijatah satu hari saja. Yang penting bagi first timer, sah ke Eropa bila sudah berfoto dengan Eiffel yang asli. 3 tahun lalu, saya pernah disini 3 hari dan puas mengunjungi hampir semua tempat yang direkomendasikan. Udah naik tangga di Menara Eiffel, ke Louvre Museum, ke istana Versailles seharian, ke Galeri Lafayettes dan masih banyak tempat yang lain. Yang belum adalah Moulin Rouge karena gak nemu dan Disneyland karena emang gak niat kesana.

Kami membeli tiket one day pass 7.5 Euro. Ada kejadian unik saat beli tiket. Tanpa basa basi, saya langsung minta 8 one day pass. Si petugasnya nyerocos dalam bahasa Prancis. English please, kata saya. Tetap aja nyerocos dalam Bahasa Prancis. Melihat saya yang kebingungan gak ngerti, akhirnya dia pake Bahasa Inggris. Dan menegur saya, harusnya kamu juga mesti ngerti beberapa kata dalam Bahasa Prancis dan menggunakan kata tersebut untuk memulai percakapan. Saya jawab, saya mengerti tapi sudah seharusnya Anda tetap memberikan pelayanan dengan baik kepada turis-turis yang datang ke negara Anda. Intinya sih dia sedikit kesel karena saya main minta tiket saja tanpa memberikan salam. Good morning, Bonjour atau apalah. Di Amsterdam dan Brussel juga kejadian kayak gitu. Naik tram di Amsterdam, saat ngomong untuk konfirmasi sesuatu, si masinis langsung bilang Hallo Good Morning. Trus di Brussel, si petugasnya ngucap Assalaamu Alaikum saat saya langsung nyerocos I want tickets for 8 persons. Hal sepele menurut kita tapi penting bagi mereka. Jadi biasakanlah mengucap salam sebelum bertanya sesuatu dimanapun kamu berada. Kebiasaan mengucap salam kirain hanya ada di Indonesia.

Meski cuman sehari, saya pengen ngajak mereka melihat banyak tempat. Agenda sebenarnya adalah Notredame Cathedral, Eiffel Tower, Champ de Elysees, Gallery Lafayettes, La Valle Village, Louvre Museum dan Hard Rock Cafe. Namun beberapa batal karena keterbatasan waktu dan keterbatasan fisik. Teman-teman saya kehabisan energi. Mungkin pengaruh tubuh yang sedang adaptasi dengan cuaca Eropa yang dingin berangin, ada yang kelelahan gak biasa jalan seperti itu. Padahal yang selalu saya ingatkan berulang-ulang adalah melatih fisik dengan jogging minimal 5 km secara rutin sebelum keberangkatan. Ada juga yang tersiksa dengan sepatu boot baru. Dan ditambah kita kelaparan, gak punya bekal makanan gara-gara gak bisa masak nasi di hotel.

Jadinya kita cuma ke Notredame, Eiffel Tower, Louvre Museum dan Champ de Elysees. La Valley Village agak di luar kota Paris dekat Disneyland, merupakan tempat shopping berbagai brand ternama yang koleksinya satu musim sebelumnya dengan harga miring. Berharap dapat tas Longchamp murah disana. Apalagi bawa Ryan, ahli dalam dunia per-tas-an original. Dia punya butik tas kecil-kecilan di rumahnya.

Batal juga ke Hard Rock Shop Paris buat beli baju koleksi. Beberapa teman nyesal gak kesana.  Dari 7 kota yang kita kunjungi di Eropa ini yang ada cabang HRC hanya yang di Paris yang gak kesempatan di kunjungi.

Yeah, it’s all up to them.

Kami cukup lama duduk-duduk di rumput di Eiffel Tower. Keinginan saya adalah berfoto dengan latar belakang Eiffel dari berbagai sudut, seperti dari taman, dari pinggir Sungai Seine. Yang sudah pernah adalah yang dari Trocadero. Gak  banyak teman yang berminat untuk naik tangga Eiffel. Saat itu antrian lift dan tangga lagi hampir sama banyaknya.

Dari Eiffel, kita nyari makan. Untungnya saya masih ingat satu resto India/Pakistan halal yang berada dekat hostel yang saya inapi 3 tahun lalu. Kalo gak, bingung mau makan dimana secara saya emang gak niat cari referensi makan diluar. Alhamdulillah kita makan disana dengan kenyang. Pilihannya banyak, ayam tandoori (ayam bakar), kari ayam, kari daging dan sebagainya. Kita juga masih bungkus kebab buat cadangan makanan.

Ticket one day pass saya hilang. Jadi sehabis dari Louvre Museum saya memutuskan untuk pulang sendiri ke hotel dengan membeli single ticket.  Ada Amel yang bisa jadi penunjuk jalan, dan sisa 1 tempat lagi yang pengen di kunjungi yaitu Champ de Elysees.

Meski agak gemes dengan perjalanan di Paris ini, tapi cukup terhibur dengan foto-foto asyik seputar Eiffel.

IMG_8219IMG_8092IMG_7962IMG_7970

IMG_7982

20160507_112143

IMG_8262

20160507_172826

Inside Louvre Museum

IMG_7912

Notredame Cathedral

IMG_7917

Notredame Cathedral

IMG_7901

Saint Michael

Advertisement

11 thoughts on “The Joy of Eiffel

  1. salam kenal mb dewi..
    boleh tanya soal pickpocket disana mba….sy kok cemas yaa..renc tgl 29 june kesana..
    bagaimana persiapan mb menghadapi kabar2 g enak soal pickpocket disana?
    kabarnya agak2 serem gitu ya mba…
    gimana tipsnya bisa selamat dari mereka.?

    mohon infonya segera…maaf, maksa 😊

    • Saya sih tidak terlalu kuatir tapi tetap waspada dan punya persiapan.
      1. Selalu waspada. Terutama berada di keramaian misalnya di kereta. Waspada dengan pergerakan dengan orang di dekat kita.
      2. Gak usah bawa banyak barang berharga kalo travelling. Biar gak repot dijaga atau diurusin. Kadang kalo dalam kondisi capek, kita mudah lengah.
      Dompet yang biasa dipake ditinggal saja di Indonesia. cukup bawa beberapa 1-2 kartu kredit/debit yang paling bermanfaat sebagai duit cadangan. duit dan kartu saya taruh neck pouch atau bisa juga money belt. Tapi saya lebih suka neck pouch trus dimasukin ke dalam baju. Begitu juga perhiasan yang biasa dipake gak usah dibawa. Saya kalo travelling cuma pake jam tangan saja.Begitu juga gadget, cukup bawa 1-2 yang paling penting plus powerbank atau battere cadangan.

Leave a Reply to nyonyasepatu Cancel reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s