KEJADIAN TAK TERDUGA
Akhirnya perjalanan pertama di 2010 dilaksanakan, 12-15 Maret 2010. Tujuannya ke Singapore (Sg) 2 hari 2 malam. Bertiga dengan office mate, inchi n ani.
Tiket kami beli di bulan Agustus 2009 Makassar-KL-Sg-KL-Makassar by Air Asia Rp 700rb/orang. Add on meal n bagasi jadi totalnya Rp 780rb. Khusus saya, karena potong e-gift vouchernya Airasia Rp 500rb (thanks melia), jadi cuman bayar Rp280rb.
Akomodasi dibooking online, 1 malam di Tune Hotel LCCT bayar Rp 300rb via www.tunehotels.com dan 2 malam di Footprints Hostel via www.hostelworld.com , bayar dp 10%, sisanya bayar tunai begitu tiba di sana Rp 290rb/2 malam/orang. Jadi total akomodasi 3malam tersebut Rp 390rb/org.
Kurs 1 RM = Rp 2,700; S $1= Rp 6,700
Pesawat Sriwijaya yang membawaku terbang dari Palu menuju Makassar tiba di bandara Sultan Hasanuddin tepat waktu. Alhamdulillah, sesuai rencana. Tapi mana yang lain ya? Tiket dipegang sama inchi. Jam 15.30, terdengar pengumuman bahwa penumpang AirAsia diminta masuk ke ruang tunggu. Berarti proses check in sudah dari tadi. Telpon inchi katanya sudah di jalan, telpon Ani berkali-kali tapi gak diangkat. Telpon K’Idrus, suamiku yang rencananya akan berangkat juga ke KL bersama dengan keluarganya, juga masih di jalan. Saya udah mulai kuatir. Akhirnya K’Idrus tiba, tapi yang bawa tiket mereka juga belum sampai. Mereka rombongan 7 orang, yang sudah tiba di bandara baru 4 orang. Daripada menunggu, bergegas kukumpulkan semua paspor yang ada n airport tax Rp 100rb/orang dan mencoba memohon masuk di pintu kedatangan tanpa tiket tapi dengan memperlihatkan paspor, untungnya mau. Di AirAsia check in counter, nanya tiket pp atau minimal kode booking. Tapi karena tiket gak ada, mo nyari kode booking di e-mail, hpnya low batt, jadi dengan muka memelas minta tolong dibantu dicari by nama. Akhirnya mau, setelah dibuatkan boarding pass, bergegas keluar dan mengajak mereka masuk dan menyelesaikan urusan fiscal. Panik dan tegang, karena inchi masih di jalan kena macet iring-iringan jenazah, Ani gak ketahuan kabarnya, rombongannya K’Idrus yang tersisa (Dg. Kadir bersama istri n K’Cuki) juga masih di jalan.
Jam 16.15, pelan tapi pasti, petugas counternya mulai membereskan counter dan menutup proses check in. Saya masih memelas minta kelonggaran waktu, tapi rupanya udah gak ada lagi dispensasi. Apa boleh buat, saya masih berdiri bingung di depan counter, Ani n Inchi tiba tepat pada saat petugas counternya udah berlalu. Mau gimana lagi? Semuanya sudah direncanakan jauh-jauh hari, namun pas hari H-nya berantakan setengah mati. Aihh..Pengen rasanya membatalkan keberangkatan. Yahh, ngapain saya jalan sendirian, suatu hal yang paling saya hindari n secara ini bukan pertama kalinya ke Sg. Mereka (ani n inchi) yang baru mo kesana. Mereka sebenarnya udah ada di Makassar sejak sehari sebelumnya karena ngambil cuti.
Saya sendiri belum memastikan berangkat meskipun tiket Sriwijaya untuk hari Jumat tujuan ke Makassar sudah terbeli jauh-jauh hari, karena sampai hari Kamis, saya belum mengajukan permohonan cuti. Harusnya jauh-jauh hari sih, cuman Ani n Alam juga mengajukan cuti pada saat yang bersamaan. Dan melihat sikon yang ada, kuputuskan untuk mengajukan permohonan mereka duluan. Kebetulan pada minggu ini, ada kegiatan MOU dengan Kejaksaan Tinggi dimana kegiatan tersebut akan dihadiri Kakanwil. So busy. Apalagi sebagai Kakanwil baru, beliau minta dijadwalkan bertemu Gubernur dan Walikota. Alhasil semuanya berjalan dengan lancar kemudian baru mencoba meminta izin cuti sama bos di hari Kamis. Alhamdulillah, diberi izin.
Setelah melewati proses imigrasi, kami masuk ke ruang tunggu. Jam 17.00 waktunya boarding pesawat dan segera lepas landas.
Pelajaran berharga yang dipetik:
- Jangan samakan penerbangan domestic dengan penerbangan internasional. Check in untuk destinasi internasional 2-3 jam sebelum keberangkatan, karena masih harus proses fiscal, imigrasi n pemeriksaan barang bawaan non bagasi. Karena ada aturan barang cairan >100ml tidak diperbolehkan dibawa kecuali jika dibagasikan.
- Jika berangkat berombongan, tunjuk 1 penanggung jawab. Penanggung jawab tersebut yang memegang dokumen seperti tiket n paspor serta kalo perlu berangkat ke bandara lebih dulu untuk proses check-in.
- Manfaatkan self check in atau website check in. Fasilitas ini disediakan oleh Air Asia dan sudah dapat dimanfaatkan 48jam sebelum keberangkatan. Sayangnya untuk self check in belum ada fasilitasnya di bandara Sultan Hasanuddin. Untuk check in melalui website, sisa mengikuti petunjuk step by step di www.airasia.com
- Barang bawaan sudah dipersiapkan sehari sebelumnya, sehingga tidak perlu terburu-buru apalagi jika ada kejadian tak terduga.