Setelah dapat tiket ke Eropa, langkah berikutnya adalah menentukan itinerarynya. Saya langsung request agar negara tujuannya saya yang pilih, Maksudnya biar gak ke negara yang sudah pernah didatangi lagi. Yang kepikiran adalah ke negara-negara Skandinavia (Denmark, Norway, Sweden, Finland) , dari Finland bisa lanjut ke negara-negara Baltik (Estonia, Lithuania, Belarus, Latvia), Maroko (biar bisa nginjak benua Afrika) dan di dekat Maroko ada Portugal. Namun saat pengajuan visa Schengen di kedutaan Belanda, itinerary kami simple saja yaitu 3 negara Belanda, Denmark dan Norway. Setelah visa Schengen disetujui , barulah serius mengatur rute yang mengerucut ke negara Skandinavia dan negara Baltik. Sayangnya waktu ngetrip kita cuman 8 hari, coba nambah sekitar 3 hari bisa dipastikan semua negara Baltik akan dikunjungi karena jarak Tallin (ibukota Estonia), Riga (ibukota Latvia), Minsk (ibukota Belarus), Vilnius (ibukota Lithuania) berdekatan satu sama lain. Kalo tidak salah secara keseluruhan sekitar 320km. Bisa nyewa mobil lalu berkeliling ke empat ibukota negara tersebut.
Dalam menentukan itinerary yang fix, saya membuat beberapa simulasi rute untuk mengetahui mana yang paling hemat dan pemanfaatan waktunya maksimal. Bandingin harga tiket pesawat, kereta, bus, ferry dan juga kalo menyewa mobil. Menyewa mobil saya coret karena rute negara antar Scandinavia jauh-jauh dan total harga sewa+bbm+tol+parkir sebanding dengan total biaya perjalanan dengan transportasi umum. Padahal kita masih harus mempertimbangkan keamanan dalam perjalanan, kondisi nyasar, kelelahan fisik, serta pembagian tugas yang bisa jadi tidak seimbang.
Setelah bolak balik simulasi mencari jalur termurah dan aman untuk dijalani, jadinya dalam 8 hari saya memutuskan ke 4 negara Skandinavia dan 1 negara Baltik yaitu Estonia yang berdekatan dengan Finland. Plus masuk dan keluarnya dari Amsterdam. Prinsip saya, dalam menentukan itinerary yang paling utama adalah under budget dan aman. Aman dalam artian saya bisa memitigasi risiko yang mungkin terjadi dalam perjalanan dan orang lokal pun banyak melakukannya. Syukur-syukur kalo sekalian dapat kenyamanannya. Tapi kalo gak terlalu nyamannya pun paling tidak kita dapat experiencenya. Jadi nanti itu bisa jadi pertimbangan jika akan ngetrip dengan cara yang sama.
Rutenya adalah seperti ini: Jakarta-Amsterdam-Copenhagen-Oslo-Stockholm-Helsinki-Tallin-Amsterdam-Jakarta.
Jakarta-Amsterdam: pesawat Singapore Airlines
Amsterdam-Copenhagen: Flixbus (nginap di bus)
Copenhagen-Oslo: Flixbus (nginap di bus)
Oslo-Stockholm: pesawat SAS
Stockholm-Helsinki: pesawat Norwegian Air
Helsinki-Tallin-Helsinki: Cruise viking lines
Helsinki-Amsterdam: pesawat Finn Air
Untuk akomodasi kita hanya booking 5 malam, 1malam di Oslo (Anker Hostel), 1 malam di Stockholm (den Roda Baten/Boat Hotel), 2 malam di Helsinki (Euro hostel), 1 malam di Ibis Budget Hotel Amsterdam. Selebihnya ya kami di perjalanan, hehehe.
Asuransi perjalanan untuk keperluan visa schengen kita beli di Tra….ka saja seharga 150ribu.
Untuk paket data, kita beli Sim card Eropa 30 hari paket A total kuota internet 10GB seharga 199ribu. Belinya pun mepet, 4 hari sebelum keberangkatan, tapi paketnya ternyata sehari sampai. Biasanya pakai Telkomsel, tapi paling murah waktu itu cuma paket 15GB 600ribu untuk penggunaan 30hari. Sayang duitnya. Proses pakenya juga gampang sisa ngikutin instruksi dan saat itu CSnya juga detil nanya kapan berangkat dan reminder untuk aktifkannya kapan. Pas transit di Singapore, internetnya udah berfungsi dengan baik.