Tahun Baru 2024

WhatsApp Image 2024-03-20 at 14.50.17

Memasuki tahun 2024, kesempatan untuk ambil cuti nih menghabiskan cuti tahun kemarin. Cuti tahun 2023 masih tersisa 8 hari dari jatah 18 hari. Dan tahun kemarin itu cuman bisa sekali cuti 6hari untuk umrah+Turki+Geogia. Sisanya beberapa kali ngambil ijin potong cuti karena alasan penting. Sempat ke Kolaka ijin 1 hari karena om saya meninggal. Ijin 1 hari ke Makassar karena ada kawinan ponakan suami yang wajib saya datang. Ada juga ijin 1 hari setelah libur lebaran di Makassar karena ada urusan ke bank. Saya memang membatasi untuk traveling tahun kemarin karena saya baru juga mutasi ke Jakarta awal tahun lalu. Jaim dulu soalnya orang menandai saya sebagai orang yang jalan-jalan melulu, hehe. Paling gak mau saya kalo dibilang kerjaan berantakan karena lebih mikirin jalan-jalannya. Justru saya akan berusaha untuk punya kinerja yang baik biar bisa bargain soal cuti.

WhatsApp Image 2024-03-20 at 14.51.32

Saya memutuskan untuk menikmati pergantian tahun di Bangkok dan ke Laos. Tiketnya gak murah-murah amat tapi harga segitu wajarlah untuk harga tiket menjelang tahun baru. Belinya pun sebulan sebelum berangkat. Jakarta-Bangkok 3.5juta pp/orang. Perginya berlima, udah lama saya gak pergi dengan keluarga.

Saat berangkat, saya hanya booking hotel di Bangkok selama 2 malam. Nanti tiba di Bangkok baru akan memastikan apakah jadi ke Laos atau tidak. Saya pengen ke Laos melalui border darat Thailand-Laos. Tiket kereta ke Nongkhai (stasiun kereta terakhir sebelum perbatasan Thailand-Laos) tidak bisa di official websitenya. Bisa beli tiket bus atau kereta via OTA tapi saya gak terlalu yakin beli disitu.

Tiba di Bangkok, kami ke hotel untuk nitip koper dulu. Setelah itu ke stasiun kereta Hua Lamphong untuk cari tiket kereta ke Nongkhai, pergi cuma dapat tiket kereta kelas 3, pulangnya dapat tiket kereta jenis sleeper. Dan baru tahu kalo Bangkok sudah ada stasiun kereta baru menggantikan stasiun Hua Lamphong, pantasan stasiun ini sepii, hanya melayani beberapa rute saja. Terakhir ke Bangkok 7 tahun lalu. Setelah itu kami ke Gentle Woman yang ada di Siam Square. Saya penasaran sama merk ini yang banyak dipakai oleh orang-orang Indonesia. Ternyata koleksi tasnya gak banyak, modelnya pun simple-simple. Baju yang bisa dipakai semua kalangan adalah baju kaosnya, yang lain hanya cocok buat yang bertubuh model. Saya beli 2 tas, tanda kenang-kenangan dari toko ini. Tapi ternyata di Pratunam dan dimana-mana banyak banget jual kwnya, hehehe.

Saya beli 1 sim card di Sevel, ada beberapa pilihan tapi saya ngambil yang bisa dipakai selama 7hari seharga 49Baht atau sekitar IDR23000. Gak ada keterangan berapa GB tapi masih bisa sampai 3harian sampai diperbatasan Laos. Saya sendiri sudah beli online di tokped simcard Laos yang juga bisa dipakai di Bangkok, 5GB 8hari pemakaian dengan harga 92ribu. Biar ada backup kalo misalnya Hp mati atau gangguan jaringan.

Lanjut lagi ke MBK yang ada didekat situ untuk makan siang di Yana Restaurant, terus ke Siam Paragon, Siam Centre dan Siam Discovery. Niatnya di Bangkok cuman mau santai, cuci mata dan mengunjungi tempat-tempat berdasarkan info dari postingan media sosial yang seliweran tentang Bangkok. Ke tempat wisata, sudah gak lagi, karena candi-candi yang ada di Bangkok dan Ayuttaya hampir semuanya sudah di kunjungi.

Liat google map disarankan untuk naik boat ke hotel. Maka berusahalah kita mencari jalan ke halte yang ada didekat Icon Siam, tapi tidak nemu. Saya bertanya ke resepsionis, dia tidak menyarankan untuk naik ini, karena ini berbeda dengan boat yang ada di Chaopraya. Boat yang menuju hotel melewati kanal kecil, dan dia susah menjelaskan bagaimana kita jalan kaki sampai di halte boat itu. Ya sudahlah kami naik taxi. Transportasi yang kami pake selama disana adalah taxi, bus dan boat. Malah gak pernah naik Skytrain atau LRT. Mungkin karena kita nginapnya di hotel yang agak jauh dari stasiun skytrain, jadi nanggung kalo mau naik skytrain. Kami naik taxi grab kalo harganya berkisar <120baht, kalo diatas itu kami memilih naik bus. Gak milih-milih juga, apakah bus AC atau non AC. Yang paling cepat bisa kita naiki. Harga karcis bus AC rata-rata sekitar20baht, bus non AC sekitar10baht. Kondektur bus akan menanyakan kita turun dimana, dan harga karcis tergantung jarak jauh dekatnya.

Setelah check in hotel kami berenang menemani si kecil sambil menikmati sunset dari hotel ini. Kami masih keluar menuju Ramkhaeng Night Market. Pasar malam yang menjajakan kuliner khusus muslim. Sayangnya kami agak terlambat datang, soalnya bus yang kearah sana full terus yang bikin mereka gak singgah di halte bus tempat kami menunggu. Udah menjelang mau tutup, jajan dan makannya agak nanggung. Jadinya pulang ke hotel kita masih pesan grabfood.

Kami bersantai, berenang menemani si kecil. Menjelang makan siang baru kita ke Platinum mall makan siang di food court. Terus ke Big C, supermarket yang juga salah satu tempat yang happening dan sasaran para jastipers dan wisatawan indonesia untuk berburu oleh-oleh. Ada yang sampai bawa koper besar untuk taruh belanjaan selesai di bayar. Yang asik juga kita juga bisa nyoba tester berbagai kripik durian dan buah-buahan lainnya dan dari berbagai merk. Asli kenyang. Kita gak belanja banyak karena kita dari sini langsung mau ke Asiatique buat nungguin pergantian tahun baru disini. Udah mulai macet dimana-mana. Jalanan udah mulai pada  ditutup.

WhatsApp Image 2024-03-20 at 14.47.17

Yang menjadi pusat pergantian tahun baru untuk masyarakat adalah di Central World Mall, Siam Paragon Mall dan di Asiatique. Central World Mall adalah mall sebelah Platinum yang berada di depan Big C. Siam Paragon ada panggung besar yang disiapkan yang kita liat saat jalan-jalan kemarin. Nah saya memilih ke Asiatique, pusat kawasan belanja dan makan yang ada di tepi sungai Chaophraya. Saat kita sampai, udah mulai menjelang sunset. Rona kemerahan mewarnai langit, suasananya jadi cakep banget. Kita iseng ikut antrian naik kapal. Daripada berada di Asiatique mending kita menghabiskan waktu naik boat menyusuri sungai. Kirain boatnya gratis tapi ternyata ditagih 20Baht/orang. Kami memutuskan ke turun di Icon Siam, mall yang terletak di pinggir sungai Chaophraya. Mall ini padat banget dengan pengunjung baik itu di luar mall karena ada panggung maupun di dalam. Tujuan kesini sebenarnya pengen ke starbuck reserve yang berada di lt 7 dengan view Sungai Chao Phraya. Sayang saat itu di tutup. Jadilah kami mampir makan di food court bawah, udah gak sempat mengitari food court. Pokoknya gerai yang ada tulisannya halal langsung kita pesan makanan disitu. Disini juga tas backpack saya digerayangi sama pencopet. Pas saya menolehkan muka dan ngecek backpack ternyata udah posisi terbuka. Si maling bawa kain untuk menyamarkan tangannya kalo mau mencopet. Segera saya memaki, dan memeriksa backpack. Alhamdulillah semuanya masih lengkap dan gak ada yang kurang.

Kami memutuskan untuk balik ke Asiatique naik kapal. Tapi kapal dari Icon Siam itu hanya sampai di the Sathorn. The Sathorn ini dermaga pusat yang terkoneksi dengan Skytrain Saphan Taksin. Harus ngantri lagi jika ingin ke asiatique yang luar biasa panjangnya. Waktu sudah menunjukkan jam 10malam. Saya hitung waktu, kalo kita ngantri sepertinya sampai lewat tengah malam pun mungkin belum naik kapal. Trus mikir gimana pulangnya, mungkinkah mudah dapat taxi? Jadi kami memutuskan untuk balik ke hotel saja. Masih bisa menikmati dentuman dan kemeriahan kembang api dari kolam renang di rooftop hotel. Dan masih bisa tidur dengan nyenyak.

Happy New Year

Leave a comment