Bursa Teleferik

WhatsApp Image 2022-08-04 at 4.08.55 PM (7)
 
Di pesawat Jakarta-Istanbul kami bertemu dengan rombongan travel dari Indonesia, mereka bilang rencananya begitu tiba mereka akan langsung diajak main salju di tempat yang gak jauh dari Istanbul. Saya sendiri gak tau tempatnya apa, yah maklum riset mengenai tempat apa saja di Istanbul gak terlalu mendalam. Pokoknya cuman kasih jatah nginap Istanbul 3 malam namun belum bikin itinerary sama sekali. Yang dimaksud oleh mereka adalah Uludag Teleferik yang berada di dekat Bursa. 

Jadi kami juga menetapkan hati bahwa tempat pertama yang akan kami kunjungi adalah tempat tersebut. Ferry paling pagi adanya di jam 8 pagi. Kami terbangun jam 4 pagi untuk mandi dan bersiap-siap. Kami mau shalat subuh di Blue Mosque yang ada di depan hotel terlebih dahulu lalu sarapan dan berangkat ke terminal ferry. Waktu subuh di Istanbul sekitar jam 6.10. Waktu sarapan di hotel di mulai jam 7. Agak-agak mepet waktu sebenarnya, tapi sayang juga kalo sarapan dilewatkan secara kami ingin tau juga seperti apa model sarapan di Turki. Kami sarapan sekitar 20menit trus berjalan menuju station trem terdekat.

WhatsApp Image 2022-08-04 at 4.08.55 PM (4)

Sampai di terminal Eminonu BUDO sekitar jam 7.50, ferry belum loading penumpang tapi loket sudah close jual tiket jam 8pagi. Jadinya kami membeli tiket ferry berikutnya di jam 10 pagi. Tiket baliknya juga sekalian beli antisipasi takut kehabisan kalo pas pulang baru beli. Di Musim dingin, ferry terakhir dari Mudanya Bursa jam 5 sore. Di Musim panas, katanya ferry terakhir ada jam 11 malam. Spare waktu 2 jam kami gunakan untuk explore sekitar terminal. Kami berjalan menyusuri pinggir pelabuhan sampai ujung biar tau apa yang ada di sekitar situ trus balik arah dan jalan lagi sampai ke ujung. Kami banyak menjumpai pemancing ikan sedang asyik memancing di pinggir pelabuhan. Di ujung kami sampai ke Spice Bazaar (Misir Carsisi) , pasar rempah-rempah Istanbul. Disini banyak menjual aneka rempah-rempah khas Turki, kacang-kacangan, manisan turki, coklat dan lain sebagainya. Kami menghabiskan waktu dengan cuci mata dan nyicil oleh-oleh yang kecil-kecil disini. Sedapatnya saja, karena kami juga gak mau bawa banyak tentengan ke Uludag. 

Ferry dari Eminonu berangkat tepat waktu jam 10 dengan tujuan pelabuhan Mudanya, Bursa. Lama perjalanan 2 jam. Tiba di pelabuhan, kami mencari bus F3 yang menuju ke Bursa Teleferik. Busnya gampang ditemui persis di depan pintu keluar pelabuhan, karena memang menyesuaikan dengan jadwal kedatangan ferry. Untuk naik ini kita harus membeli kartu di loket atau mesin yang ada disekitar disitu untuk di tap sebelum naik ke bis. Saya cuma beli 1 kartu karena kartu itu bisa ditap berkali-kali sesuai jumlah orang. Isi sesuai dengan rencana pemakaian. Karena buru-buru takut ditinggal sama busnya, saya beli cuma untuk oneway saja, ntar pulangnya bisa isi lagi.

Sesampai di Teleferik, antrian panjang mengular. Kami sedikit resah, karena waktu bisa jadi mepet banget dengan jadwal ferry. Tapi sudah sampai sini, masa iya batal. Beruntung ada percepatan jalur antrian, ada beberapa petugas yang mendatangi antrian dengan membawa mesin edc, jadilah kami beli disitu dan segera ngantri naik cable car.

Continue reading

Advertisement

Negara multipesona

IMG_0537

Satu lagi draft tulisan yang belum diposting karena masih nyari foto yang mau diupload di postingan ini. Pengennya posting foto diarea sultan ahmet disekitar blue mosque tapi belum ketemu. Jadi supaya cepat diposting, kasih foto saat explore Goreme. Here the story goes…

Turki bisa dibilang negara multi pesona. Betapa tidak, Turki merupakan satu-satunya negara yang berada di dua benua yaitu benua Asia dan benua Eropa. Turki memiliki letak dominan di Asia dan hanya Kota Istanbul yang berada di daratan Eropa namun Istanbul merupakan kota terpenting bagi Turki walaupun bukan ibukota. 

Saya akhirnya dapat tiket murah ke Turki. Niatnya emang kalo belum dapat tiket dibawah 6juta pp saya ogah ke Turki. Tiket Etihad Airlines Jakarta-Istanbul seharga 5,5juta saya beli saat ada promo di H-3bulan. Nyaris pergi berlima, ada beberapa teman yang pengen ikut tapi gak sempat dapat tiket seharga segitu. Dan sampai mau berangkat, ya harga tiket udah gak pernah turun lagi.

Gak banyak persiapan ke Turki. Toh cuma berdua sama Amel. Kalo perginya rame-rame tentu harus jauh-jauh hari meriset dan mempersiapkan segalanya. Saya baru serius meriset mengenai Turki itu seminggu sebelum keberangkatan. Dimulai dari apply E-visa online. Ternyata ini e-visa yang paling mudah diproses. Isi form online 1 halaman, bayar 25Usd pakai kartu kredit dan e-visa langsung terkirim ke email. E-visa wajib di print untuk diperlihatkan saat check in di bandara dan saat proses imigrasi di Turki. Continue reading

Birthday trip: Turkiye Edition

IMG_0245

Travertines dari ketinggian, kita start dari kolam yang ada dibawah sana

Prolog: Satu lagi tulisan yang udah lama banget di draft (Jan 2020) tapi belum diposting. Alasannya ya gitu deh, pengen diedit dulu sampai puas baru posting. Padahal gak sempat diedit juga sekarang, hehehe. Jadi saya posting aja apa adanya.

Here the story goes….

Today is my birthday and I’m in Turkey. Jauh banget dari rumah. Perbedaan waktu sekitar 6 jam dengan Waktu Indonesia Bagian Tengah alias WITA. Suhu disini lagi berkisar 4 derajat celcius. Saat nulis ini, saya lagi di lobby hotel Milat Cave, Goreme/Cappadocia nongkrong jam 4 subuh. Menunggu pagi, lalu menghabiskan waktu explore Goreme/Cappadocia sampai tiba waktu check in di hotel ini jam 12.

IMG_0513

Ini udah hari keenam di Turki. Kami sudah menghabiskan waktu di Istanbul 3 hari, di Selcuk 1 hari, di Pamukkale 1 hari abis itu lanjut ke Cappadocia. Perjalanan mulus saja sampai kemarin. Hal yang gak enak terjadi kemarin, kami kena scam. Jadi ceritanya di Selcuk setelah pulang jalan-jalan dari Ephesus tur, dolmush menurunkan kami di terminal bus. Karena kami mau ke Pamukkale saya iseng ke agen bus Kamil Koc. Kamil Koc itu provider bus ternama di Turki. Ada jadwal keberangkatan jam 09.30 pagi ke Denizli kota terdekat dengan Pamukkale dan katanya dia akan menelpon temannya disana dan memberikan free bus lanjutan ke Pamukkale. Tertarik karena orangnya sopan banget dan terminal bus persis di depan hotel sisa menyeberang saja serta Kamil Koc emang agent besar, jadilah kami memesan tiket bus Selcuk-Pamukkale sama dia. Harga tiket busnya murah 35TL (IDR75ribu) untuk perjalanan 3 jam. Pilihan lainnya ke Denizli adalah naik kereta berangkat jam 08.30.

Continue reading