Negara multipesona

IMG_0537

Satu lagi draft tulisan yang belum diposting karena masih nyari foto yang mau diupload di postingan ini. Pengennya posting foto diarea sultan ahmet disekitar blue mosque tapi belum ketemu. Jadi supaya cepat diposting, kasih foto saat explore Goreme. Here the story goes…

Turki bisa dibilang negara multi pesona. Betapa tidak, Turki merupakan satu-satunya negara yang berada di dua benua yaitu benua Asia dan benua Eropa. Turki memiliki letak dominan di Asia dan hanya Kota Istanbul yang berada di daratan Eropa namun Istanbul merupakan kota terpenting bagi Turki walaupun bukan ibukota. 

Saya akhirnya dapat tiket murah ke Turki. Niatnya emang kalo belum dapat tiket dibawah 6juta pp saya ogah ke Turki. Tiket Etihad Airlines Jakarta-Istanbul seharga 5,5juta saya beli saat ada promo di H-3bulan. Nyaris pergi berlima, ada beberapa teman yang pengen ikut tapi gak sempat dapat tiket seharga segitu. Dan sampai mau berangkat, ya harga tiket udah gak pernah turun lagi.

Gak banyak persiapan ke Turki. Toh cuma berdua sama Amel. Kalo perginya rame-rame tentu harus jauh-jauh hari meriset dan mempersiapkan segalanya. Saya baru serius meriset mengenai Turki itu seminggu sebelum keberangkatan. Dimulai dari apply E-visa online. Ternyata ini e-visa yang paling mudah diproses. Isi form online 1 halaman, bayar 25Usd pakai kartu kredit dan e-visa langsung terkirim ke email. E-visa wajib di print untuk diperlihatkan saat check in di bandara dan saat proses imigrasi di Turki.

Setelah itu saya menentukan pilihan kota tujuan di Turki. Banyak kota di Turki yang worth to visit. Seperti biasa nyari referensi dulu dengan blog walking, cari info di grup Fb BackpackerDunia maupun BackpackerInternasional, trip advisor dan lain sebagainya. Di awal-awal saya bingung dan gak mudeng soalnya di Turki itu lokasi tempat wisata berbeda dengan kotanya. Contohnya kalo mau ke Selcuk dan pamukkale, bandara terdekat adalah di kota Izmir. Kalo mau ke Goreme tempat balon udara, maka bandara terdekat adanya di Cappadocia. Karena cuma punya 7 malam, saya membuat rute 3 malam di Istanbul, 1 malam di Selcuk, 1 malam di bis, dan 2 malam di Goreme (Cappadocia). Untuk menghemat waktu, saya beli tiket pesawat Istanbul-Izmir ( kota terdekat dengan Selcuk) dan pesawat Cappadocia-Istanbul. 2 tiket itu total hanya 600ribu/orang, naik Turkish Airline lagi maskapai premiumnya Turki. Udah termasuk bagasi check in 15kg dan snack.

Setelah itu pemilihan akomodasi. Mungkin karena musim dingin jadi low season, harga hotel gak terlalu mahal, masih masuk budget kami. Jadinya  kami nginap di hotel sekamar berdua dan bukan di hostel. Semuanya saya booking di bo*king.com. 

Saya nyaris jadi solo traveler. Amel itu gak ngeh kalo berangkatnya untuk hari ini. Pikir dia besok. Untung saja saya wa dia kalo saya dalam posisi perjalanan dari Makassar ke Jakarta. Loh kok cepet amat, kata dia. Ya iyalah terbang ke Istanbulnya bentar lagi lewat tengah malam. Buru-buru dia packing dan beli tiket baru Lampung ke Jakarta. Untung saja masih ada pesawat yang terbang malam itu. Saya udah posisi ngantri check in saat dia tiba di Jakarta.

Kami tiba di bandara New Istanbul, bandara baru pengganti Ataturk International Airport. Bandara megah  ini baru setahun lebih diresmikan dan baru sekitar 7 bulan Turkish Airlines maskapai resmi Turki memindahkan seluruh operasionalnya ke sini. Bandara ini juga nantinya diyakini sebagai bandara terbesar di dunia setelah tahapan pembangunannya selesai tahun 2028. Proses imigrasi tidak berlangsung lama, kami beranjak mencari ATM untuk narik uang Turkish Lira (TL) lalu menuju ke tempat Havaist bus berada. Tiket bisa dibeli di mesin maupun di loket. Kami memilih beli di loket biar sekalian nanya-nanya. Havaist bus adalah bus bandara menuju kota dengan tujuan akhir Sultanahmet (Turki bagian Eropa) dan Taksim (Turki bagian Asia). Kami memilih bus tujuan akhir Sultanahmet  karena nginap di area situ. Harga tiket bus 26 TL atau sekitar 48ribu rupiah (1 TL=IDR 1852). Murah ya.

Bus berhenti di depan Hagia Sophia/Aya Sofya. Kami turun dan berjalan kaki sekitar 600m melewati Blue Mosque/Aya Sofya menuju hotel Aristocrat. Blue Mosque/Sultan Ahmet Cami persis berhadapan dengan Aya Sofya. Topkapi Place juga tak jauh. berada di belakang Aya Sofya. Ini salah satu alasan kenapa milih nginap di hotel sekitar area ini. Sy bahkan request kamar yang dari jendelanya bisa melihat blue mosque. Dikabulkan tapi pandangan tdk terlalu full karena terhalang hotel kecil lain yang berada di depan hotel. Rate hotel sekitar 400ribu/malam u sekamar berdua termasuk sarapan. Kami sempat shalat shubuh sekali di Blue Mosque. Hanya sepelemparan batu dari hotel. Subuhnya jam 6 tapi masih gelap. Gak banyak wanita shalat pada waktu itu sekitar 4-5orang saja. Kalo diliat dari luar, gak jelas kenapa diberi nama blue mosque. Tapi ternyata di masalalu interiornya yang bernuansa biru. 

Malam pertama di Istanbul, kami jalan ke mall yang namanya Istanbul Forum. Katanya sih mall terbesar di Istanbul. Saking terburu-buru packing, Amel jadi lupa bawa pakaian dalam. Jadi kita kesana untuk beli itu. Eh dapat jaket tebal murah yang sayang untuk dilewatkan. Bawaan kita jadi bertambah, padahal masing-masing cuma bawa koper 20inch dan ransel daypack.

3hari di Istanbul, kerjaan kita bolak balik di area Sultanahmet.  Begitu juga hari2 berikutnya dari hotel menuju stasiun trem terdekat pasti melewati jalan ini. Itu sebabnya kami bisa puas berfoto dengan tenang diarea ini tanpa banyak gangguan turis-turis lain.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s