Jun 3, ’12 9:52 AM
untuk semuanya
Setelah check in di Ostello Archi Rossi Firenze/Florence, dengan tidak membuang buang waktu kami langsung jalan menuju tempat wisatanya. Kami hanya punya waktu sore hingga malam saja, besok pagi-pagi kami harus checkout, melanjutkan perjalanan ke Lucerne dengan mampir di Pisa dan Milan.
Resepsionis di hostel memberikan kami peta. Tapinya rupanya peta itu sulit dimengerti, jalur jalannya kurang pas membuat kami seringkali salah arah. Kami memutuskan jalan kaki saja berkeliling.

Beberapa tempat yang kami kunjungi antara lain:
Gereja Cattedrale di Santa Maria del Fiore atau lebih dikenal Del Duomo. Gereja dengan kubah raksasa dan detil fasade yang mengagumkan merupakan landmark kota Firenze. Bangunan utama katedral bergaya arsitektur Romanesque dirancang oleh Arnolfo di Cambio, dibangun mulai 1296 dan selesai pada tahun 1436.
Loggia della Signoria atau (1376-1383) adalah balai peresmian bupati dan kepala biarawan pada masa lalu. Pada saat ini dijadikan museum patung dan ukiran yang jadi favorit para wisatawan, antara lain Perseo con la testa di Medusa (Perseus dan Kepala Medusa) (1554) karya Cellini, Ratto delle sabine (Pemerkosaan Wanita Sabine) karya Giambologna, Judith dan Holofernes karya Donatello, imitasi pualam David karya Michelangelo, dan Mazocco (heraldie lion) karya Donatello.

Piazza della Signoria, adalah alun-alun luas yang didominasi bangunan Palazzo Vecchio (Istana Vecchio) yang mirip benteng. Kini menjadi balai kota Firenze, pada awalnya didirikan pada abad ke-13 oleh Arnolfo di Cambio. Interior istana dirancang oleh Giorgio Vasari dan asistennya pada tahun 1500. Salah satu ruangan paling indah dalam Pallazo Vecchio adalah Studiolo di Francesco I, yang digunakan Francesco I de’ Medici (1541-1587) sebagai ruang kerja. Dikerjakan oleh Vasari, kamar ini dipenuhi lukisan-lukisan indah dan interior yang mewah.
Uffizi atau Galleria degli Uffizi, adalah sebuah museum-galeri yang terletak di antara Pallazo Vecchio dan Loggia della Signora. Dibangun pada tahun 1560, bangunan ini mengkoleksi karya-karya Renaissance terlengkap di dunia yang disusun secara kronologis untuk memudahkan pengunjung mempelajari perkembangan lukisan-lukisan klasik secara lengkap, mulai dari lukisan Bizantium sampai karya Giotto, seperti Primavera, Nascita di Venere (Kelahiran Venus), Annunciazione atau Annunciazione di Cestello (Pemberitahuan) karya Boticelli, Adorazione dei Magi (Pemujaan Orang Majus) karya Leonardo da Vinci, Tondo Doni (Keluarga Suci) karya Michelangelo, Ritratto di Leone X con i cardinali Giulio de’ Medici e Luigi de’ Rossi (Lukisan Potret Leo X dengan Dua Kardinal) dan Madonna del cardellino (Madonna Burung Goldfinch) karya Raphael.
Ponte Vecchio, satu-satunya jembatan yang melintasi Sungai Arno yang selamat dari pengeboman pada Perang Dunia II. Di pagar yang mengelilingi sebuah patung yang terletak ditengah jembatan ini, penuh dengan gembok-gembok cinta yang bertuliskan nama pasangan yang percaya sugesti kelanggengan cinta. hehe..ada-ada aja..

Palazzo Pitti (Istana Pitti), salah satu museum yang mengkoleksi karya-karya Renaissance terbanyak di Firenze. Berlokasi di selatan Sungai Arno tak jauh dari jembatan Ponte Vecchio. Bangunan asli berasal dari tahun 1458 ini merupakan hasil rancangan Brunelleschi dan pernah menjadi kediaman Lucca Pitti, salah satu banker terbesar Firenze. Palazzo Pitti dijadikan istana kerajaan saat Firenze jadi ibukota Italia pada abad ke-19. Di sini terdapat koleksi lukisan Titian, Andrea del Sarto, Raphael dan Fra Filippo Lippi. Di belakang piazza terdapat gerbang menuju Taman Boboli, rancangan abad ke-16. Di sebelah barat taman ada Basilica di Santo Spirito, gereja yang juga dirancang oleh Brunelleschi. Gereja ini dikenal akan lukisan-lukisan altar indah yang dikerjakan dari abad ke-14 sampai 17. Di dalam gereja terdapat Cappella Brancacci yang menyimpan banyak lukisan-lukisan religius.
Ada satu tempat yang kami lewatkan karena ketidak tahuan kami dan justru yang paling penting yaitu Piazza Michelangelo. Huhuhu. Tadinya saya pikir sudah bertemu dengan patung David di Loggia della Signoria, ternyata itu cuman imitasinya. Sebell banget.
Padahal dari Piazza Michelangelo kita bisa melihat view kota Florence secara jelas. Memang banyak yang menyayangkan kami cuman tinggal semalam di Florence termasuk room mate kami yang orang Korea dan teman duduk kami, wanita businessman di kereta Milan-Lucerne. Florence itu kota yang cantik yang gak hanya bisa dinikmati hanya semalam.
Ke Piazza Michelangelo bisa naik bis, dan saya sempat melewati halte bis yang ada depan Stasiun Firenze Santa MAria Nouvella. Banyak orang menunggu, mungkin pada akan pergi Piazza itu.
Room mate kami mengingatkan agar segera pergi ke stasiun karena pagi ini ada mogok kerja masinis kereta. Jam 07 kami sudah siap, bungkus sarapan lalu bergegas ke stasiun. Dan benar, kereta yang akan kami naiki dibatalkan. Kami lalu bertanya ke informasi, bagaimana kami akan ke Pisa. Kata wanita itu, naik saja sembarang kereta yang mampir di Pisa, kereta berikutnya sekitar 45 menit lagi. Yahh, makin sedikit waktu kami di Pisa.
Jika kami naik kereta itu, kami akan tiba jam 09.15 di Pisa. Kami sudah terlanjur booking online Pisa ke Milan jam 11.00. Itu berarti kami hanya punya waktu 1 jam di Pisa.
Biar bagaimanapun kami tetap harus ke Pisa Tower.
Tiba di Pisa, kami buru-buru keluar stasiun Pisa Centrale, bertanya pada seorang pemuda yang sedang bersama dua rekan ceweknya, bis mana yang bisa nyampe ke Pisa Tower. Pemuda itu menunjukkan bis yang harus kami naiki dan untungnya bisa beli tiket di driver.
Kami merasa gak maksimal foto di Pisa. Padahal banyak foto dengan gaya asik di Pisa Tower, tapi butuh waktu untuk mengatur gaya yang pas. Kami betul-betul hanya numpang foto doang.

Ternyata tiket bus yang kami beli saat pergi bisa juga dipake pulang kembali ke stasiun kereta Pisa Centrale. Jadi cuman 1,5 Euro ke Pisa Tower.