Jalan-jalan di Phnom Penh (2)

WhatsApp Image 2023-10-16 at 18.04.07Hari kedua, kita naik tuk tuk menuju Killing Fields Cheung Ek. Tempatnya sekitar 20 km dari Phnom Penh. Disini kita bisa merasakan bagaimana kekejaman perang saudara di Kamboja sekitar 1975-1979. Killing Fields adalah sebuah tempat pembunuhan massal para penduduk Cambodia pada saat rezim Pol Pot yang berkuasa.  Rezim Khmer Rouge membunuh mereka secara tak berperikemanusiaan dan menguburkannya di tempat ini. Kebanyakan dari mereka dipindahkan dari penjara S-21 yang berlokasi di kota Phnom Penh. Tiket masuk 6USD sudah termasuk audio tour dalam berbagai bahasa termasuk bahasa Melayu. Kita sisa berjalan ke lokasi yang bertanda nomor dan memencet nomor tersebut di alat audio tadi dan mendengarkan penjelasannya. Ladang pembantaian tidak hanya di lokasi ini melainkan tersebar di pinggiran kota Phnom Penh namun diyakini ini yang terbesar dimana sekitar 17ribu pria, wanita dan anak-anak dibunuh. Mereka dengan senjata tajam non senjata api untuk menghindari pemborosan peluru. Lebih dari 8000 tengkorak ditemukan dan disusun rapi dalam Stupa Memorial yang ada di tengah kawasan ini. Ladang ini menjadi pengingat kekejaman Khmer Rouge pada masa itu. Continue reading

Jalan-jalan ke Phnom penh (1)

WhatsApp Image 2023-10-13 at 16.46.36

Tahun ini banyak banget cuti bersama dan beberapa diantaranya dadakan, tiba-tiba turun surat edaran menteri mengenai cuti bersama. Saya kalo kayak gitu langsung menyasar tiket, nyari tiket yang affordable dan rutenya menarik. Sayang, gak nemu yang cocok harganya. Namun dalam pencarian itu, ketemulah rute dengan waktu yang sangat menarik ini. Cocok mengisi kegabutan weekend tanpa harus mengorbankan jam kerja. Jakarta-Phnom Penh pesawat Airasia hari Jumat berangkat jam 9malam, baliknya tiba Senin Subuh jam 04.30. Jadi bisa langsung ngantor tanpa telat. Saya belum pernah ke Phnompenh, cuma pernah ke Siem Reap saja.

Ngajak 1 teman, dia langsung mau. H-2 kita baru issued tiket harga 2.2juta pp. Trus pesan hotel Pacific 2malam total 708ribu termasuk sarapan pagi. Kita milih hotel ini karena  reviewnya banyak positifnya, harga termasuk sarapan dan plusnya adalah bisa ngasih SIM card lokal secara gratis. Ini penting karena telkomsel belum kerjasama paket roaming sehingga biaya internet jadi mahal. (update pas ngecek lagi 2minggu lalu sudah ada paket telkomsel tapi tetap lebih murah pake sim card lokal)

Sebenarnya saya bingung naik apa ke hotel secara kami tiba tengah malam. Saya kuatir saja harga akan kena getok dan tidak aman. Saya email ke hotel pacific untuk dibantu penjemputan, tapi belum direspon sampai kita berangkat. Belakangan saya cek sebenarnya ada balasan email tapi masuknya ke spam. Hotel memberi harga jemput 15USD tapi juga menyarankan di bandara pun banyak tuktuk dan taxi.

Penerbangan Jakarta-Phnom Penh selama 3 jam berangkatnya dari terminal 2. Sebelum antri imigrasi kita diminta untuk mengisi lembar kedatangan yang disediakan. Tidak terlalu banyak antrian imigrasi dan juga cepat saja proses imigrasinya. Saat keluar dari pintu kedatangan, kita langsung ditawari naik tuktuk seharga 10USD. Saya langsung setuju saja setelah melihat tuktuknya yang terparkir tidak jauh dari pintu kedatangan, sepertinya tuktuk resmi dan petugas yang menawari juga berseragam. Tuktuk itu sama aja dengan bajaj di Indonesia.  Si tuktuk driver menawarkan paket untuk berkeliling Phnom Penh. Saya tidak menolak tapi menyampaikan bahwa kalo kami butuh kami akan menghubungi. Karena niatnya saya ingin ngeteng-ngeteng aja sih secara tuktuk bisa dipesan melalui aplikasi grab dan lokasi tempat wisatanya tidak terlalu berjauhan. Continue reading

Sharing trip Siem Reap

20170423_070623

Sunrise at Angkor Wat

Sebulan setelah trip UK, saya ke Siem Reap memanfaatkan libur long weekend. Tiketnya lumayan murah KL-Siem Reap hanya 750ribu tapi belinya persis 1 tahun yang lalu. Jauh sebelum pemerintah mengeluarkan edaran libur nasional dan cuti bersama, saya udah hunting tiket di tanggal yang memungkinkan saya bisa liburan atau ambil cuti. Rencananya hanya bertiga, tetapi semakin mendekati hari H bertambah lagi 4orang. Jadinya reuni SD kecil-kecilan karena semuanya berasal dari SD Mangkura angkatan yang sama, plus ada 1 teman yang bawa ibunya.  Meeting point di KLIA2, ada yang start dari Jakarta, Semarang, Surabaya dan Makassar.

Penerbangan KL-Siem Reap jam 06.30 pagi. Kita udah tiba malam sebelumnya. Sebagian besar dari kami hanya nongkrong di KLIA2 sampai tiba waktu terbang. Ada yang di kursi di depan pintu kedatangan, kalo saya memilih begadang ngerjain tugas kantor (internet lancar jaya). Habis trip ini saya harus ikut program upgrading kantor di Bogor dan ada tugas yang harus diupload sebelum masuk program itu. Saya kira tugasnya kayak tahun lalu cuman diminta baca materi pre-reading, eh ternyata tugasnya banyak. Bikin summary 4 artikel berbahasa Inggris plus bikin paper. Baca emailnya baru pada sudah di KLIA2 sih, padahal udah 2 hari ada di email, hehehe. Untung bawa laptop. Saat otak tak bisa lagi diajak berfikir, saya ke mushalla meluruskan badan di area keberangkatan. Gak bisa lama-lama di mushalla karena gak tahan dinginnya. Ketemu sama teman-teman menjelang check in saja. Continue reading