A day in Stockholm

IMG-20221115-WA0515

Kami bergegas ke penitipan barang di stasiun kereta Oslo untuk mengeluarkan barang yang kami titipkan kemarin sewaktu akan mengikuti Norway in a Nutshell. Waktu 24jam bentar lagi berakhir, kalo telat bakal kena bayar sewa untuk 24 jam berikutnya. Tujuan berikutnya adalah ke Stockholm dengan naik pesawat SAS jam 11.10. Di stasiun kereta ada 2 pilihan kereta: yang regular 110NOK atau airport express 200NOK. 1 NOK= IDR 1500. Tentu kami memilih yang paling ekonomis yaitu kereta regular, waktu tempuh cuman beda dikit. Bedanya yang regular berhenti di 2-3 stasiun dan yang express langsung ke bandara.

Maskapai SAS merupakan maskapai premium milik negara Norway. Tiket SAS menerapkan beberapa kategori tiket: Go Light, Go Smart, Plus Smart dan Plus Pro. Tiket Go Light adalah yang paling murah tapi hanya cocok untuk penumpang yang hanya punya bagasi yang bisa ditaruh dibawah kursi ukuran 40x30x15 seperti ransel. Kalo mau taruh diatas kabin pesawat, harus beli tiket yang minimal jenis Go smart. Kalo beli tiket jenis ini akan dapat 1 bagasi checked in maksimum 23kg dan 1 bagasi kabin. Kami beli yang ini. Perbedaan dengan tiket dibawahnya sekitar 15-20 Euro. Di dalam pesawat, cuman dikasih teh/kopi gratis.

Pemeriksaan security control saat masuk ruang tunggu sangat ketat. Barang bawaan berulang-ulang discan. Yang disita dari barang bawaan saya adalah rendang daging kaleng. Katanya mengandung air yang gak boleh dibawah. Padahal itu rencananya buat teman makan kentang sebentar begitu masuk di ruang tunggu. Duh.

Kami juga menghabiskan uang NOK yang tersisa dari ambil duit di ATM kemarin di Flam. Karena pada malas makan, kami bagi tiga saja duit untuk diabisin sesuai selera. Uang segitu cuman cukup beli coklat 2-3buah. Dan yang nyebelin toko tempat kita ngabisin uang tersebut ternyata mahal. Kita gak perhatikan kalo di arah menuju ruang tunggu ada Duty free yang harganya lebih murah 50%. Contoh coklat bueno, di toko itu harganya 15SEK/biji nah di duty free harganya 50SEK/kemasan isi 10biji. Nyesek, hehehe. Selain itu di setiap duty free kesempatan mandi parfum. Parfum tester tersedia banyak banget dan petugasnya tidak banyak. Jadi leluasa banget buat nyoba berbagai parfum. Ada yang suka melakukan hal yang sama?

Parfum lagi sale. Contoh nih seperti Pleasure Estee Lauder 100ml seharga 700ribu. Padahal di Indonesia parfum ini cukup popular dan gak pernah sale, harganya sekitar 1.6juta. Dan masih banyak jenis parfum lainnya.

Tiba sekitar jam 12.30 di Stockholm, dari bandara kami memilih naik bus ke tengah kota. Ada beberapa pilihan juga sih untuk ke kota, bisa naik Uber sekitar 575SEK,  kereta airport express 210 SEK,  kereta komuter hanya 120SEK (kalo udah beli tiket metro)  dan bus 110SEk . Kami memilih naik bus menuju Stockholm Central, nanti di sana baru beli tiket 24jam buat berkeliling Stockholm yang berlaku buat ferry, trem, bus dan metro. Harga tiket tersebut adalah 160SEK ditambah biaya kartu 20SEK. Kami juga sekalian mau beli tiket ke airport untuk besok dengan naik kereta komuter. Tapi kata petugasnya ada opsi yang lebih murah. Ketimbang beli lagi tiket ektensi (tiket lanjutan atau perluasan zona) sebesar 120SEK mending repot sedikit tapi cukup memanfaatkan tiket 24jam tersebut. Tipsnya adalah dari T-Centralen naik kereta komuter ke Marsta (jalur pink) lalu lanjut naik bis sekitar 10menit ke airport. Duh, terimakasih banyak pak atas tipsnya. Kami akan coba besok. Ini sesuai banget dengan prinsip act like local and save the money. Continue reading

Advertisement

Car Seat (Roadtrip di Eropa)

Berhubung ke Eropa bawa baby dan sewa mobil selama disana, maka baby selama di mobil wajib menggunakan car seat. Di negara maju hukumnya wajib. Bayi baru lahir belum boleh pulang dari Rumah Sakit kalo tidak punya car seat. Ada negara yang mewajibkan penggunaan car seat sampai anak tingginya 135 cm. Ada juga negara mewajibkan penggunaan car seat sampai umur tertentu, seperti Florida negara bagian AS sampai batas usia 5 tahun tapi negara bagian Virginia wajib sampai anak usia 8 tahun. Tiap negara beda regulasi. Negara seperti Kanada, pembelian car seat wajib ada sticker approvalnya, pembelian carseat di luar Kanada untuk dipakai dinegara tersebut termasuk illegal, dendanya bisa lebih mahal dari ngebut.

Sebelumnya saya tidak pernah sama sekali menggunakan carseat jika bepergian  bawa balita menggunakan mobil. Tahun lalu ke India dan sewa mobil (plus driver) selama disana, gak perlu pakai car seat. Penggunaan car seat di Indonesia masih pro-kontra mungkin karena regulasi lalu lintas kita juga belum mewajibkan penggunaan car seat atau pemahaman soal pentingnya car seat sangat minim di Indonesia. Makanya menggunakan car seat itu masih tergantung pertimbangan masing-masing orang tua. Continue reading

Libur galau

Pasti pada seneng banget dapat libur lebaran yang sangat panjang itu kan? Sayangnya saya senang campur sedih. Gak kemana-mana soalnya. Padahal saya juga dikasih cuti 4 hari plus 1 hari tambahan libur pilkada, masuk kantor baru di tanggal 28 Juni. Saya tuh udah berusaha sekuat tenaga mencari lokasi liburan yang ngepas dengan budget dan yang cocok buat sekeluarga (berlima), tapi nyerah. Tiket pesawat melambung tinggi dan beberapa destinasi urung karena bawa baby. Gak mungkin juga traveling sendirian secara ini waktunya buat keluarga kan. Beberapa destinasi yang menarik minat antara lain:

  1. Turki

Ada last minute deal tiket  Kualalumpur-Istanbul by Turkish Airline hanya 6.5juta pp. Masih bulan puasa. Membayangkan traveling ringan, bangun tidur agak siangan, trus ngabuburit sampai waktu buka puasa. Yang bikin batal karena pak suami gak mau kalo lebarannya di airport. Saat lebaran, kita posisi otw pulang ke Makassar.

2. Maldives

KL-Maldives bisa dapat di harga 2juta an pp, tapi tiket Makassar-KL pp mehonggg sekitar 3 jutaan. Gak rela banget merogoh kocek segitu.

3. Raja Ampat

Destinasi ini dari tahun lalu ngincernya. Tapi karena lagi hamil waktu itu, saya skip. Tahun ini batal lagi, karena jika ditotal lumayan juga 6jutaan perorang. Harga tiket sih masuk budget tapi disananya itu yang costnya lumayan. Jadi mikir juga, karena bawa baby. Kayaknya rempong ke pianemonya.

4. Tour Flores

Tanggal 19Juni itu saya cek pas ada kapal Pelni dari Makasar  ke Maumere, berangkat jam 14.00 tiba jam 08pagi keesokan harinya. Hanya 18jam di kapal, namun ternyata sudah tidak pilihan kamar, semuanya ekonomi. Rupanya Pelni menerapkan kebijakan hanya menjual tiket ekonomi. Kamar kelas 1 dan 2 semuanya di copot pintunya dan dijual dengan istilah Ekonomi eks kelas 1 atau kelas 2. Sekalinya pengen nyoba naik kelas 1, eh malah gak ada. Sekalian mengenang masa lalu naik kapal. Dan ini iritnya lumayan bisa menutupi sewa mobil selama di Flores. Harga tiket kapal untuk berlima cuma 900ribu, masih murah dibanding harga 1 tiket pesawat Makassar-Maumere. Pulangnya baru naik pesawat. Namun batal, karena lagi-lagi dipatahkan semangat sama Pak Suami. Dia sih cuman ngomong, duh masak liburan naik kapal sih.

5. Bali

Cek tiket ke Bali pp gak sampai sejuta/orang. Anak-anak sih semangat ke sana, sayanya yang gak semangat. Bosen, udah berkali-kali kesini meski saya masih belum ke Singaraja dan Nusa Penida. Apalagi ada rencana dinas ke Bali dalam bulan ini.

6. Labengki

Akibat hasil searching, saya malah nemu destinasi baru yang disebut raja ampatnya Sulawesi. Tiket murah, harga opentripnya cukup murah, tapi sayang gak buka opentrip di libur lebaran.

Jadi begitulah, hanya sampai sebatas cek tiket dan envy melihat teman-teman pada liburan. Namun saya masih belum berhenti nyari tiket. Gagal libur saat lebaran bukan berarti gak ada kesempatan libur di tanggal lainnya. Bisa memanfaatkan libur agustus dari hari kemerdekaan sampai Idul Adha. Atau di september pas ada tanggal merah tahun baru hijriah. Pokoknya pantang berhenti sebelum tiket issued. Hehehe. Pada akhirnya saya mengissued tiket Royal Jordanians buat berlima KL-Paris pp dapat di harga IDR 6.6juta/ orang.

 

 

Sharing trip Siem Reap

20170423_070623

Sunrise at Angkor Wat

Sebulan setelah trip UK, saya ke Siem Reap memanfaatkan libur long weekend. Tiketnya lumayan murah KL-Siem Reap hanya 750ribu tapi belinya persis 1 tahun yang lalu. Jauh sebelum pemerintah mengeluarkan edaran libur nasional dan cuti bersama, saya udah hunting tiket di tanggal yang memungkinkan saya bisa liburan atau ambil cuti. Rencananya hanya bertiga, tetapi semakin mendekati hari H bertambah lagi 4orang. Jadinya reuni SD kecil-kecilan karena semuanya berasal dari SD Mangkura angkatan yang sama, plus ada 1 teman yang bawa ibunya.  Meeting point di KLIA2, ada yang start dari Jakarta, Semarang, Surabaya dan Makassar.

Penerbangan KL-Siem Reap jam 06.30 pagi. Kita udah tiba malam sebelumnya. Sebagian besar dari kami hanya nongkrong di KLIA2 sampai tiba waktu terbang. Ada yang di kursi di depan pintu kedatangan, kalo saya memilih begadang ngerjain tugas kantor (internet lancar jaya). Habis trip ini saya harus ikut program upgrading kantor di Bogor dan ada tugas yang harus diupload sebelum masuk program itu. Saya kira tugasnya kayak tahun lalu cuman diminta baca materi pre-reading, eh ternyata tugasnya banyak. Bikin summary 4 artikel berbahasa Inggris plus bikin paper. Baca emailnya baru pada sudah di KLIA2 sih, padahal udah 2 hari ada di email, hehehe. Untung bawa laptop. Saat otak tak bisa lagi diajak berfikir, saya ke mushalla meluruskan badan di area keberangkatan. Gak bisa lama-lama di mushalla karena gak tahan dinginnya. Ketemu sama teman-teman menjelang check in saja. Continue reading

Beli London Pass atau tidak?

Salah satu info yang saya butuhkan saat meriset adalah apakah penggunaan London Pass cocok buat trip UK saya. London Pass adalah tiket terusan untuk berkeliling melihat tempat-tempat menarik di London yang katanya akan menghemat uang sekaligus waktu. Tiket terusan London Pass ada yang 1 hari, 2 hari, 3 hari, 6 hari bahkan 10hari. Harga mulai dari 62GBP sampai 169GBP. Bisa juga beli yang sekaligus Travel Card Oyster.

Berikut keunggulan London Pass:

  • Tidak perlu bayar tiket masuk ke 60+ tempat menarik di London
  • Gratis 1 hari bus Hop On Hop Off
  • Kalo antrian lagi panjang, ada fasilitas fast track entry dibeberapa tempat tertentu
  • Bisa beli online

Continue reading

OYSTER CARD, Cara Hemat Jalan-jalan di London

20170319_024535

Setiba di Heathrow Terminal 4, kami langsung menuju ke Underground mau naik tube ke kota London. Tube adalah istilah untuk subway atau MRT atau Metro di London. Ini merupakan cara terhemat untuk ke London, perjalanan sekitar 55menit. Kartu yang digunakan untuk London Underground (tube)/bus/train tertentu/DLR/London Overground/layanan ferry di Sungai Thames adalah Oyster Card. Kalau beli tiket single di mesin dengan tujuan Zona 1 adalah seharga 6GBP. Continue reading

Traveler Kebanyakan Gaya

IMG-20170324-WA0051

Area sekitar Liverpool one

Entah mengapa dalam persiapan trip ke UK ini saya merasa berubah jadi kebanyakan gaya. Mungkin karena pengaruh pergi di bulan Maret, masih musim dingin. Pengen bawa jaket dan sweater yang banyak. Saya bahkan hunting jaket saat mengurus visa UK di Jakarta dan beli 1 coat dan 1 jaket wool. Rencananya bawa lagi 1 jaket yang sudah ada. Saya juga beli 4 buah sweater, jenis pakaian yang nyaris gak pernah punya. Kalo ngetrip, saya lebih suka pakai kaos atau kemeja katun tipis.  Dan biasanya kalo ngetrip hanya bawa jaket 1 dan kemeja katun tipis yang nantinya dilapis dengan manset. Dua kali ke Eropa cuma kayak gitu aja gayanya. Saya bahkan bawa hand bag, biasanya praktis pake ransel saja. Continue reading

Merajut Kegembiraan di Lombok (Outing Kantor)

13001138_392542000870231_135650555123674897_n

di desa Sukarara

Dapat uang tunai sebagai hadiah juara Internal Governance Award di kantor, kami merencanakan untuk memanfaatkan uangnya untuk jalan-jalan satu kantor. Banyak yang merequest untuk ke Bangkok, saya bilang silakan cari dukungan jika tercapai quorum 80% dari jumlah karyawan, maka jadi ke sana dengan catatan bahwa harus siap kontribusi pribadi yang cukup besar secara hadiahnya itu jika dibagi gak seberapa besar. Gagal ke Bangkok karena yang setuju hanya 70%. Akhirnya kami sepakat untuk jalan-jalan domestik saja biar banyak yang bisa pergi dan kontribusi pribadi gak terlalu banyak. Pilihannya adalah Malang atau Lombok, dan hasil voting memilih ke Lombok. Beberapa karyawan memastikan diri untuk tetap tidak ikut dengan berbagai alasan. Bagus juga sih ada volunteer yang tinggal di kantor dan membuat kontribusi pribadi semakin kecil. Jika semua pergi, mau tidak mau ke Lombok hanya nginap semalam, berangkat Sabtu pulang Minggu secara kantor gak boleh kosong dan tidak memberi pelayanan ke peserta. Mana seru kalo semalam, gak sebanding lagi dengan perjuangan kami dari Palopo untuk bisa pergi liburan bersama.

13012845_10206856629916780_2169531749895569640_n

di pantai Kuta

Continue reading

Georgia’s Studios Santorini

Tiba di Santorini airport, saya bergegas keluar menuju ke tempat ngambil taxi dan yang lain mengikuti. Saya bahkan gak memberi mereka kesempatan untuk ke toilet, kuatir gak dapat taxi secara ini tengah malam dan menghindari rebutan taxi dengan yang lain. Kami langsung dapat taxi ke Fira, saya gak nawar lagi begitu supir taxinya nyebut 20Euro. Harga normalnya sih 15Euro. Hotel Georgia’s Studio yang kami booking cukup familiar sama mereka. Kami langsung diantar tanpa kesulitan, meski cuman sampai di depan gangnya. Jalan depan hotel bisa dilalui mobil tapi kelihatannya harus muter, tempat kami turun hanya untuk pejalan kaki.

Tadinya sempat galau, apa nginap sehari atau dua hari di Santorini. Setelah memutuskan hanya sehari di Santorini, maka saya bisa fokus mencari penginapan di sini untuk istirahat selama 12 jam dengan kriteria: Continue reading

Wara-wiri dengan budget airlines di Eropa

Itinerary yang jauh-jauh memaksa saya harus menggunakan budget airlines dalam perjalanan ke Eropa beberapa waktu lalu. 6xterbang dalam wilayah Eropa dalam 11 hari. Hemat dan cepat. Contoh Paris-Barcelona 20jam jika naik bis harga 14 Euro (harga promo), 6jam naik TGV (kereta) tapi harganya diatas 100Euro, naik pesawat 2 jam harga sekitar45Euro.

Pilihan maskapai pun sangat beragam. Hanya saja semakin murah harga tiket, jam terbangnya pun kebanyakan di jam-jam ajaib seperti pagi-pagi sekali atau berangkat tengah malam. Pusing juga mengatur itinerary seperti ini, harus banyak-banyak melakukan riset berkaitan pemilihan transportasi dari bandara ke penginapan, pemilihan penginapan atau mengambil keputusan nginap di bandara. Gak lucu kan tengah malam tiba, tapi setengah mati kesana kemari nyari penginapan yang dituju. Atau kalo berangkat pagi-pagi, yang dicari adalah adalah kemudahan akses transportasi dari penginapan ke bandara. Atau informasi apakah bandaranya termasuk sleeping friendly airport. Seperti waktu terbang dari Barcelona ke Rome,  pada jam 3 malam kami cuma 2 menit jalan kaki dari hostel ke halte bus ke airport (pesawat jam 6pagi). Begitu juga sewaktu terbang dari Rome ke Athens, pesawat jam 6 pagi juga, satu-satunya cara adalah naik taxi karena bus ke bandara adanya mulai jam 4pagi, belum lagi harus ngantri naik bus dan ke airport lamanya 45 menit. Jadi saya memilih hostel yang dekat dengan stasiun kereta, banyak alternatif dan pastinya banyak taxi mangkal. Athens-Santorini terbangnya tengah malam, sudah gak ada bus ke kota, jadi begitu tiba di airport Santorini langsung keluar menuju ke tempat mangkal taxi untuk menghindari rebutan taxi dengan penumpang lain. Santorini-Athens juga tengah malam, trus pesawat lanjutan kita ke Bologna jam 9pagi, jadilah kami tidur-tidur ayam saja di bandara. Continue reading