Jumat, 18 Feb 2010
Hari ini kami mau ke Chu Chi Tunnel dan nonton Water Puppet Show, dua tempat yang direkomendasikan untuk dilakukan disini. Kami membooking tour Chu Chi Tunnel ½ hari dan membeli tiket Water Puppet Show lewat hotel. Daripada merepotkan diri mencari operator tur di travel agent yang banyak di pinggir jalan Pham Ngu Lao Street.
Sambil menunggu yang lain pada siap, saya jalan-jalan sendiri ke taman dekat situ. Taman itu rupanya menjadi tempat beraneka kegiatan. Ada lapangan bulutangkis, ada area untuk karate, latihan dansa chacha/salsa, sampai alat fitness sederhana dan udah paten ada juga disana. Jadi ibu-ibu bergosip sambil putar pinggang di alat yang berkapasitas 4 orang. Park for all. Mulai dari anak-anak hingga kakek nenek. Aduh pengen ada taman seperti ini nih di kota ku. Di Makassar dan Palu, yang ada taman untuk pacaran, aktivitas khusus, tempat para ge-peng.
Pagi-pagi kami dijemput di hotel, bagus juga kami yang dijemput awal, karena bebas memilih seat di mobil, mobilnya penuh dengan bule-bule dari berbagai bangsa. Ternyata kalo beli langsung di agentnya hanya 4USD, di hotel kami dikenakan 5USD. Gpp deh.
Ms Tinh, tur guide, orangnya agak kocak juga dan komunikatif, ngajak kita main tebak-tebakan tentang sejarah perang Vietnam, seperti kapan Amerika menginvasi Vietnam, berapa biaya perang dikeluarkan Amerika, untuk apa Amerika menginvasi Vietnam, tahun berapa terowongan Chuchi Tunnel dibuat, kapan terowongan itu selesai dan kapan terowongan itu ketahuan oleh Amerika dan lain sebagainya. Saya duduk persis didepan Ms Tinh ini, jadi sy harus menyimak yang dikatakannya. Hanya berusaha untuk sopan saja, meski kadang gak mengerti juga apa yang dikatakannya. Bahasa Inggris dengan logat Vietnam, jadi benar-benar harus menyimak.
Lama perjalanan 1 jam, Diperjalanan menuju Chuchi Tunnel kami disinggahkan ke workshop Handicapped Handicrafts, Workshop tempat para orang cacat akibat perang itu dipekerjakan untuk membuat kerajinan dari kulit telur dan kerang. Media dasarnya adalah kayu dipermanis hiasan yang terbuat dari kulit telur dan serpihan kerang mutiara. Diworkshop ini diperlihatkan mulai proses awal sampai proses akhir pembuatannya. Setelah itu berlanjut ke gallery, koleksinya bagus-bagus. Sy terkagum-kagum tapi harganya kurang bersahabat, untuk 1 piringan kecil saja di hargai 30 usd, apalagi yang besar. Pot yang sempat sy beli di pasar benh thank seharga 2 usd, disana harganya 10usd. Kalo secara kasat mata kualitas kurang lebih samalah, cuman di pasar kurang banyak pilihannya.
Chu chi tunnel (baca: ku-ci tannel) adalah terowongan bawah tanah yang saling berhubungan yang terletak di distric Chu Chi dan merupakan pusat dimana tempat tentara vietkong mengatur strategi dan melakukan perang gerilya terhadap musuh-musuh (Prancis dan Amerika). Terowongan tersebut digunakan untuk berlindung/bersembunyi, berkomunikasi, rumah sakit, tempat hidup mereka. Terowongan dibagi 3 level, level pertama untuk kehidupan sehari-hari, masak, tidur dan lain sebagai, level 2 untuk berkomunikasi dan level ketiga untuk melarikan diri kea rah Sungai Mekong.
Di Chu chi Tunnel, harga tour yang kita bayar belum termasuk entrance fee sebesar 80,000VND. SEtelah bayar, kami menonton film documenter perang Vietnam, setelah itu napak tilas area chu chi tunnel. Mulai dari bagaimana Vietkong menjalankan taktik perang dengan bersembunyi di dalam tanah seluas 1×1 m, untuk masuk ke lubang itu hanya seukuran badan orang Vietnam. Kemudian secara sembunyi melempar granat atau menembaki musuh. Sy sempat turun kedalam lubang itu untuk dapat feel-nya. Merasakan kegelapan beberapa saat. Turunnya sih lumayan mudah, masih bisa muat. Tapi pas mo naik, sy harus ditarik. Hehehe
Kami diajak untuk melihat jenis-jenis perangkap yang digunakan oleh Vietkong. Teknologinya sederhana tapi dampaknya bagi musuh luar biasa baik secara mental maupun fisik. Seperti booby traps, tanah yang digali seukuran 1×2 m, kemudian diberi bamboo runcing yang dilumuri bisa, dari atas tidak keliatan kalo itu merupakan perangkap. Dan masih banyak sekali jenis perangkap yang lain.
Disana juga ada tank tentara Amerika, rudal/peluru/bom yang tersisa, kawah yang terbentuk akibat bom, diorama tentara Vietkong, cara mereka memasak dari bawah tanah.
saya sempat turun ke dalam terowongan, banyak juga jiper turun, tp coba aja, ternyata untuk ukuranku masih lega, masih bisa lari sambil menunduk, lebar lorong 80 cm dengan tinggi 1 meter. Gelap banget, gak kebayang gimana hidup berhari-hari di dalam terowongan tersebut. Saya memilih keluar di pintu yang paling dekat, sebenarnya masih mau lanjut, namun sepertinya jalur itu penuh dengan orang, daripada kekurangan oksigen mending keluar ah.
Secara keseluruhan tour ini menarik dan dibuat sedramatis mungkin dengan alur cerita yang membuat orang terkagum-kagum atas keuletan dan ketekunan tentara Vietkong dengan alat seadanya melawan musuh yang berkekuatan penuh baik senjata maupun uangnya di salah satu tempat pertempuran yang paling terkenal di Vietnam. Tour ditutup dengan makan singkong rebus yang dimakan dengan bumbu gula, garam dan Lombok. Lumayan pengganjal perut, karena gak disediakan makan siang di dalam paket tur ini.
Ada juga toko souvenir disini, tapi ternyata harganya 2x lipat dari di pasar. Sy sempat membeli hiasan patung wanita Vietnam seharga 2USD. Dipasar dan di toko souvenir War Remnant Museum, hanya seharga 1 USD.
Kami kembali ke HCMC, dan diturunkan ke War Remnant Museum. Museum yang dibuka tahun 1975 mendokumentasikan segala duka perang Vietnam. Terpampang foto-foto reaksi orang Amerika yang menentang invasi Amerika, sampai rela membakar dirinya sendiri.
Fakta perang yang ditulis di bawah salah satu foto di ruangan ‘Historical truth’ bahwa saat Perang Vietnam, AS mengerahkan 6,5 juta tentaranya
Saya ke lantai 2 tertarik sama ruangan yang berwarna orange, di depan ruangan tersebut tertulis Agent Orange. Ternyata isinya adalah dokumentasi mengenai efek penggunaan senjata kimia illegal terhadap orang Vietnam, utamanya ribuan anak-anak terlahir cacat mental maupun fisik.
Agent Orange, kode nama yang diambil dari drum yang berstrip oranye berisi herbisida (zat kimia pemusnah gulma atau tanaman) yang kuat dan memusnahkan. Antara 1962-1971, AS menyebarkan zat ini 19 juta gallon racun tanaman termasuk diantaranya 12 juta gallon agent orange (herbisida dengan kadar racun yang sangat kuat) dari udara dengan tujuan, memusnahkan tumbuh-tumbuhan tempat bersembunyi musuh-musuhnya. Tak hanya agent orange, termasuk agent purple, green, pink, white dan blue. Hanya agent orange yang mengandung dioksin, racun yang merusak pusat susunan syaraf dan melumpuhkan sistem kekebalan tubuh, menyebabkan kanker, diabetes, bronkhitis kronis, denyut jantung tak beraturan, kerusakan kalenjer gondok, IQ rendah pada anak-anak, bayi lahir cacat, kerusakan otak, sumbing, katarak, dan cacat kaki. Sumber: Wikipedia
Waktu menunjukkan jam 3 sore dan kami belum makan siang. Kami mencari tahu dimana KFC terdekat, bertanya sama polisi turis, sy gak ngerti dan dia juga tidak mengerti. Hehehe, karena udah pada capek, akhirnya kami menahan taxi untuk pulang ke hotel saja, dari situ terserah masing-masing mau makan apa. Di perjalanan kami menemukan KFC yang ternyata gak terlalu jauh dari tempat kami menginap. Cukup menyeberang taman saja.
Setelah makan, kami pulang jalan kaki menyusuri taman. Sy n Narni sempat ke toko roti, pengen mencoba roti rasa sana. Trus masih mampir lagi di toko souvenir.
Sebenarnya masih capek, tapi kami sudah membeli tiket water puppet show malam ini seharga 8 USD. Shownya ada setiap malam jam 7. Pengen nonton kemarin tapi udah full. Jam 6 sore kami jalan lagi. Nahan taxi, gak mau kalo ber Sembilan 1 taxi. Alasannya terlalu dekat. Jadi ngambil 2 taxi menuju sana. Cerita tentang taxi, hati-hati memilih taxi disana. Sudah banyak pengalaman ber-taxi yang tidak mengenakkan. Tipsnya adalah memilih taxi resmi yaitu Vinasun dan Mai Linh, karena taxi ini menggunakan argo. Cuman kembali ke perilaku supirnya juga sih, waktu naik taxi ke Water puppet ini, taxi yang kami tumpangi gak masalah artinya dibayar sesuai argo. Tapi taxi satunya, vinasun juga, ngotot minta dibayar 70,000vnd padahal di diargo cuman 25,000vnd. Untung supir taxi kami yang bicara ama si supir taxi penipu itu, yang akhirnya kami bayar sesuai argo.
Golden Dragon Water puppet show adalah semacam dagelan dan pertunjukan boneka yang dilakukan diatas air yang menceritakan kehidupan petani dan nelayan traditional di Vietnam. Pertunjukannya diadakan 2x setiap harinya jam 5 pm dan 6.30 pm. Lama pertunjukan kurang lebih 50 menit. Terbagi dalam 17 setting cerita diantaranya tarian naga, bertani, menangkap kodok, memancing, lomba perahu naga dan lainnya sebagainya. Sebelah kiri dan kanan masing-masing ada 3 orang yang bertugas untuk menyanyi, bercerita dan bermain music. Bahasa yang dipakai tentu saja bahasa Vietnam. Karena gak ngerti, kami pun mereka-reka dan membuat versi dari cerita yang dimainkan. Lucu aja, meriah dan gerakannya kompak banget seiring dengan musiknya. Boneka yang dimainkan banyak banget, ada ikan, bebek, kucing, anjing, ayam, raja, petani, nelayan, anak-anak. Teknik permainannya ok dan rapi banget. Di akhir permainan, muncul para pemain boneka tersebut sebanyak 8 orang. Airnya setinggi pinggang ternyata, saya masih penasaran gimana cara mainin boneka-boneka itu.
Ada pemeo mengatakan, jangan bilang sudah ke Vietnam kalo belum nonton water puppet show ini.
Seusai nonton dan sambil menunggu taxi, iseng-iseng kami berfoto-foto dengan becak Vietnam. Bapaknya baik banget membiarkan kami memanfaatkan becaknya dan ternyata menolak untuk diberi tip. Tapi kami tetap memaksa bapak itu untuk menerimanya.
Setelah itu kami ke Benh thanh night market, beli makanan di Resto VN Halal untuk di makan di hotel dan menghabiskan uang Dong yang tersisa. Gak banyak sih yang mau dihabiskan, karena rata-rata dari kami hanya menyiapkan USD100 untuk biaya hidup selama di HCMC ini.
Pasar benh thanh yang sebenarnya hanya buka pagi sampai jam 5 sore yang berada didalam bangunan/area yang sangat luas. Yang kami kunjungi sekarang hanyalah pasar kaget yang ada di jalan di luar pasar benh thanh. Halahhh, kami melewatkan kemungkinan bisa dapat souvenir/barang yang lebih beragam. Tapi kata orang sih, harga-harga di pasar malam lebih murah ketimbang pasar pagi. Memang agak susah kami mau berpasar-pasar pagi secara waktunya terbatas. Besok pagi kami harus terbang menuju Bangkok.
Masih ada beberapa tempat tujuan turis yang belum kami kunjungi seperti Reunification Palace dan Post Office. Semua tempat itu menurut informasi hasil browsing dan dari hotel dapat semuanya dapat dijangkau dengan jalan kaki dari hotel. Kalau menurut kami, masih lumayan jauh kesana dengan jalan kaki. Mungkin mengikuti standar bule kali ya, jarak segitu dibilang dekat. Bule kan tinggi-tinggi, kakinya panjang-panjang, langkahnya cepat. Mereka bisa jalan cukup 10 menit, sementara kita jalan bisa 20 menit-an untuk jarak yang sama. Ke tempat pertunjukan water puppet juga dibilang bisa jalan kaki dari hotel menyeberang taman. Kami memilih naik taxi, untuk menghemat energy. Tarif taxi disini rasanya cukup murah, kami rata-rata membayar taxi 20,000Dong/Rp 10,000 satu kali jalan. Kalau di sharing berempat jatuhnya cukup murah.
To be continued…