Saya pernah baca artikel judul 10 places to visit before you die, salah satunya Ha Long Bay. Inilah yang bikin penasaran. Masa iya sih, Indonesia kalah kecantikan alamnya. Indonesia ada Bali, Labuan Bajo, Raja Ampat, Sumba dan lain sebagainya.
Baru kesampaian ke Ha Long Bay di awal tahun ini. Dari Hanoi jaraknya sekitar 172km dan dibutuhkan sekitar 3,5 jam untuk sampai sana termasuk berhenti di galery lukisan tangan dan tempat pembuatan patung dari marmer yang diwajibkan pemerintah. Supaya gak repot, saya memilih membeli paket open trip Ha Long Bay di Traveloka. Harganya sekitar 440ribu/orang trus diskon 40ribu, jadi cuma bayar 400ribu. Harga segitu sudah termasuk bus dari hotel ke Halong Bay pp, air mineral selama di bus, makan siang cukup mewah di atas kapal, naik boat/main kano ke cave, kapal pesiar dan guide.
Jam 7pagi dijemput di hotel, kami masih berkeliling dulu menjemput para peserta open trip. Kapasitas minivan sekitar 15 orang. Setelah lengkap, barulah bus menuju Halong Bay. Si guide cerita, Ha Long Bay sekarang sangat sepi setelah ditutupnya border China. Turis yang berkunjung saat itu sekitar 2000 orang setiap harinya tersisa 20% saja di banding saat normal.
Bus singgah di rest area sekaligus workshop kerajinan tangan berupa pembuatan lukisan dan pembuatan patung. Workshop itu memberdayakan kaum difabel. Mereka menyulam diatas kain putih yang sudah dibuat pola lukisannya. Keren banget. Tidak hanya lukisan yang ada disini, berbagai souvenir juga ada. Sayang semua harga yang ada di workshop ini lumayan mahal. Lukisan dan patung tersebut juga dapat dipesan dan dikirimkan ke berbagai penjuru dunia.
Jam 11.30 kami tiba di dermaga. Tampak kapal berjejer menunggu pesertanya. Kami menuju kapal yang namanya white tiger. Hanya penumpang di minivan kami yang berada di kapal tersebut. Tidak lama kemudian kapal berlayar dan mulai lah keluar hidangan makan siang. 1 meja untuk 6 orang. Bersyukurlah kami yang pas 6 orang sehingga tidak perlu berbagi dengan orang lain. Wow, lumayan banget ini, ada ikan goreng saus, udang rebus, telur dadar saus, ayam, 2 macam sayuran seafood dan lumpia. Cuman ayam yang kita tidak sentuh, yang lain bismillah dimakan. Kalo dari segi rasa, so-so lah. Kurang bumbu sih menurutku, tapi ikannya pas. Karena udah tau gak boleh bawa botol air mineral ke kapal, kami bawa botol minum hehe. Makan sudah termasuk paket tour tapi minumnya harus beli. Kami hanya beli sekedarnya saja seperti minuman bersoda.
Setelah makan barulah naik ke bagian atas kapal untuk menikmati pemandangan Ha Long Bay. Ha Long Bay sering disebut juga Vinh Ha Long dalam bahasa Vietnam yang artinya teluk naga yang sedang turun. Ha Long Bay mempunyai sekitar 1600 pulau besardan merupakan salah satu gugusan pulau kapur tak berpenghuni yang sangat indah dan menakjubkan. Ha Long Bay mendapatkan predikat sebagai situs warisan dunia yang harus dilindungi oleh UNESCO pada tahun 1994.
Kami ditunjukkan pulau kecil yang menjadi gambar di uang 200,000 Vietnam Dong. Sayang kami gak punya duit itu jadi gak bisa berfoto antara uang dan pulau yang sesungguhnya.
Kapal bersandar di dermaga agar kita dapat masuk ke gua Dong Thien Cun. Kami diingatkan bahwa kapal hanya menurunkan penumpang disini kemudian kapal menunggu di tempat yang lain karena jalan naik ke gua berbeda dengan jalan turun. Kurang lebih sekitar 500 anak tangga naik dan turun. Guanya sangat bersih, berhiaskan lampu warna warni di beberapa sudutnya. Stalaktit dan stalakmitnya membentuk beberapa model hewan dan di beberapa lubang masuk sinar matahari. Gua yang paling terang selama pengalaman masuk ke gua. Keren deh.
Setelah itu kapal membawa kami ke dermaga dan menurunkan kami lagi untuk berperahu ke dalam gua. Sebenarnya ada 2 pilihan yaitu berperahu karet atau main cano. Sayang waktu itu pilihan hanya 1 yaitu berperahu. Guide juga mewanti wanti agar tips untuk pendayung adalah 100VND/perahu. Kami sih mematuhi itu, tapi lain halnya Risma dan Yuli. Katanya perahunya minta 100Vnd per orang. Berperahu pun gak sampai masuk ke guanya, entah mengapa. Saya juga gak protes sama pendayungnya, karena aktivitas ini gak terlalu menarik.
Kapal pun berlayar pulang. Sekitar jam 4 kami sudah di dermaga, naik bis dan sampai di Hanoi kembali sekitar jam 7malam.
Menurut saya, masih cakepan keindahan alam Indonesia seperti Labuan Bajo, Bali, Raja Ampat dan Sumba dan lainnya. Tapi dari sarana prasarana, kemudahan akses dan varian paket, kita masih perlu belajar banyak dari pariwisata luar sih.
\
paling kita kalah sama fasilitasnya aja ya mba, mereka akses dan fasilitasnya udah lebih maju
bener mbak. mudah-mudahan pariwisita kita semakin membaik