Bantuka’ kodong

“Maaf bu, sudah closing,” kata si petugas saat mau check in di bandara. Waktu menunjukkan jam 05.00 sementara jadwal terbangnya jam 05.20.

“Aduh jangan begitu dong pak, tolonglah.” kata saya.

“Bicara sama manager saja bu di customer service”, kata si dia lagi.

Seketika saya agak reaktif (baca: panik). Di Customer Service belum ada orang yang tampak.

Saya balik lagi ke petugas yang tadi. “Pak, gak ada orang disana”.

Tak lama managernya keluar dan saya langsung minta tolong.

“Pak, bantuka kodong. Saya ini berlima.” Kata bantuka kodong trus saya ulang-ulang.

Si manager dengan baik hati langsung meminta petugas untuk melayani. Alhamdulillah. Ternyata masih rejeki. Saya hitung ada sekitar 5 orang lain yang juga ditolak check in. Yang pada akhirnya semuanya bisa berangkat.

Kodong itu bahasa makassar yang artinya kesian atau penekanan untuk gestur untuk memelas. Bantuka’ kodong berarti kasihan tolong saya atau bahasa lainnya i’m begging you plisss.

You know what, saya tuh sebenarnya paling anti kata kodong, mendengar orang lain menyebutkannya pun saya juga agak sebel. Karena kata saya sih, gak usah pake kata kodong juga kalo masih bisa dibantu ya akan dibantu.

Barusan kali ini saya seperti itu, demi menyelamatkan tiket pesawat 1 keluarga. Kami udah punya temu janji pengurusan visa Schengen sekaligus jalan jalan seputaran jakarta bandung.

Kalau ingat kejadian ini suka senyum senyum sendiri.

Advertisement

OUTING TO BIRA & TG. APPARALANG

Peta dari Palopo, Kota Palopo, Sulawesi Selatan ke Bira, B I. R A, Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

“Bu, ada usul dari teman-teman untuk refreshing ke Bira”, kata teman di kantor.

What, serius kalian mau pergi semua?  Secara Palopo dan Bira ujung pukul ujung. Hihihi. Setelah dicek di google maps, ada jalan pintas via Bone. Jaraknya kurang lebih 390km, beda tipis dengan jarak Palopo ke Makassar. Okelah kalo begitu, rata-rata personil di kantor juga udah terbiasa bermobil ke Makassar.

Continue reading

AIR TERJUN PARANGLOE

“There is a waterfall in every dream. Cool and crystal clear, it falls gently on the sleeper, cleansing the mind and soothing the soul.”

20160207_124410

Kali ini saya bertekad harus berhasil sampai ke air terjun yang satu ini. Pernah satu kali mencari air terjun ini, tapi gak ketemu dan kami memutuskan untuk pulang saja, takut kesasar lebih jauh. Kami ikut petunjuk yang ada di internet saja (google maps), meski berbeda dengan jalur yang dulu. Kayaknya sih petunjuk yang kami ikuti adalah jalur yang sudah lama di tinggalkan (lewat Belapunrana). Yang sudah benar adalah jalur yang dulu, dimana penandanya adalah Kantor Dinas Kehutanan Parangloe KM41, cuman kesasar pada saat jalan kakinya. Hihihi, malu bertanya jalan terus. Lalu sampailah kami ke jalan rusak yang hanya bisa dilewati oleh mobil/motor offroad. Tapi feeling saya sudah benar karena di dekat situ ada tempat parkir motor/mobil. Sama Bapak yang punya area parkir tersebut, diinformasikan air terjun sekitar 0,5km jalan kaki. Alhamdulillah, untung bener jalannya. Malu juga ama suami kalo kesasar, apalagi dianya saat itu setengah hati untuk jalan. Kalo untuk urusan jalan kaki, dia gak doyan dan dia jadi sedikit menyebalkan. Kalo anak-anak sih anteng-anteng saja di ajak jalan.  Continue reading

KREDIT APARTMENT

Hasil gambar untuk kpr

Di Makassar, sebagaimana layaknya kota yang sedang bertumbuh dan menuju kota metropolitan, apartment udah mulai berjamuran. Saya termasuk salah satu yang kepincut pengen punya apartment ini. Gara-garanya tiap lewat pameran apartment pasti mampir, dan kayaknya hampir di setiap tempat mereka berpameran. Di mall, di supermarket bahan bangunan, atau diselipin dibawah pintu rumah. Gimana iman gak goyah, hihihi. Apalagi ditawarin uang mukanya 20% yang tadinya dicicil 6x, sama marketingnya dijanjikan kelonggaran untuk bisa cicil uang muka 12x. Saling pandang-pandangan sama suami, bismillah lalu deal di tanggal 11-11-2014. Continue reading

PULAU CAMBA CAMBANG

20150530_171520

senja di camba-cambang

20150530_170142

Umay yang selalu bikin kangen kakak-kakaknya

Aya n Dede kalo lama gak ketemu si Umay, sepupunya pasti merengek terus minta ke Makassar. Begitu kita ke Makassar, eh Umay malah pergi berlibur ke Pulau Camba-Cambang yang terletak di Pangkep sekitar 65km dari Makassar. Untuk memuaskan hati mereka, jadinya kami liburan mendadak ikut ke pulau ini juga. Pulau ini lagi jadi trending topic tujuan berlibur di sekitaran Makassar, makanya sayang juga kalo moment ini gak dimanfaatkan. Mumpung gratis juga, sarana transportasi u menyeberang pulau dan tempat nginapnya difasilitasi sama temannya ipar yang penduduk asli di pulau sebelahnya dan punya perahu. Sisa beli air tawar untuk keperluan mandi, beli makanan dan kasih uang kebersihan sukarela. Continue reading

APA YANG KAU CARI DI BATUTUMONGA?

IMG_7243

“Pa, yuk ke Toraja,”kata saya. “Cari apa disana?” tanya dia. Pengen nyari tempat yang namanya Batutumonga sama baby grave, kata saya lagi. Misua saya itu sebenarnya gak doyan nyari tempat-tempat yang menurutnya gak jelas, tapi ngikut aja..hehehe. Apalagi Toraja udah beberapa kali dikunjungi. Batutumonga itu terkenal karena viewnya yang spektakuler di daerah ketinggian Toraja, trus baby grave adalah kuburan bayi suku Toraja di pohon khusus. Dua tempat inilah yang belum sempat dikunjungi pada kesempatan yang lalu.

Ada yang menyebut Batutumonga sebagai kampung diatas awan yang berada di kaki gunung Sesean. Sebutan itu tidak salah. Pemandangan yang disajikan sepanjang jalan emang ciamik. Dimulai dari tongkonan berbagai ukuran (rumah adat toraja) yang banyak dilewati, kemudian semakin menanjak tampaklah terasering (rice terrace). Lalu kuburan batu, saya kagum keuletan para tukang batu Toraja memahat batu untuk ditempati sebagai liang kuburan. Begitu sampai di Mentirotiku guest house, kami lalu mutar balik. Gak paham juga dimana puncaknya Batutumonga itu, namun cukuplah untuk sekedar tau Batutumonga.

IMG_7228

tongkonan di dataran rendah

IMG_7233

view di ketinggian batutumonga

 

IMG_7238

kuburan batu

 

IMG_7240

rice terrace along the way to batutumonga

IMG_7246

Batutumonga, kampung diatas awan

 

IMG_7248 IMG_7251

IMG_7268

salah satu rumah panggung yang dilewati, lengkap dengan ukiran khas toraja. Banyaknya tanduk tedong (kerbau) menandakan si empunya rumah pernah melaksanakan upacara ada kematian khas Toraja (rambu solo’) dan banyaknya tanduk tedong penanda tingginya gengsi rambu solo’)

IMG_7265

our trip ends here.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Perjalanan kami lanjutkan untuk ke kuburan bayi di pohon Tarra. Pengen ngeliat pohon tempat bayi yang belum tumbuh giginya di kubur. Gak mudah menemukan tempat ini, namun setelah bertanya beberapa kali, kami sampai ke lokasi tersebut. Sayang, salah sasaran. Maksud hati yang pengen dikunjungin Baby Grave Kambira, namun kami terlalu cepat berbelok lantaran ada penanda lokasi Baby Grave. Rupanya itu lokasi baru, baby grave Landan Kote namanya yang dibuat oleh penduduk disitu untuk menyaingi Baby Grave Kambira dan mendapatkan peluang pendapatan disitu. Sebel sih, tapi apa boleh buat. Soalnya pas udah bayar ongkos masuk sama penduduk baru tau kalau itu bukan tempat yang dituju.

IMG_7277

kotak-kotak yang dipahat di pohon tarra adalah tempat jasad bayi ditaruh

IMG_7276

Baby grave Landan Kote

 

 

BERMAIN DI PULAU DUTUNGAN

IMG_7067

Kalo diajak main air, Aya n Dede gak ada bosan-bosannya. Kali ini saya ajak ke Pulau Dutungan di Desa Palanro Mallusetasi Barru. Hanya sekitar 20 menit berkendara dari Pare-Pare. Pulau ini kecil saja dan tidak semua bagian dari pulau ini bisa dipakai mandi-mandi. Cocok untuk gathering keluar or kantoran, coz menyediakan cottage dan area untuk bermain bersama. Air tawar untuk mandi bisa memanfaatkan sumur yang ada dengan gratis. Asik kan. Biasanya problem mandi di pulau karena keterbatasan air tawar sehingga jadi gak gratis. Fasilitas lainnya ada mushalla dan ada resto kecil.

Untuk ke pulau ini cukup membayar biaya transport perahu 30ribu per orang pp.

IMG_7028

dermaga menuju pulau dutungan

 

 

 

 

IMG_7045

di perahu

IMG_7047

tiba di dutungan island, tampak banyak yang bersiap2 menyeberang pulang

IMG_7056

main air


IMG_7063

 

 

 

 

 

 

 

IMG_7068

cottage di pulau dutungan

IMG_7048

jalan setapak di pulau dutungan


MENCARI KETENANGAN DI RAMMANG-RAMMANG KARST

1486106_10201778473646502_4222171037400221084_o


Daerah ini menjadi trending topic bagi penyukajalanjalan di Makassar. Letaknya pun tak jauh dari kota Makassar, hanya sekitar 32km masuk dalam wilayah Kabupaten Maros. Menuju ketempat ini juga tak sulit, berkendaralah sampai hampir perbatasan Maros-Pangkep, belok kanan begitu ketemu pertigaan dimana Semen Bosowa Maros berlokasi, kemudian tak lama akan ketemu jembatan dimana disitulah titik point menuju Rammang-rammang Karst. Continue reading

FROM MANADO TO PARE-PARE

Tepat di tahun baru 2014, saya meninggalkan manado menuju Makassar. Belum langsung ke Pare-pare karena mau melapor dulu ke kantor cabang induk di Makassar. Jadi masih sempat merayakan tahun baru yang ke tiga dan terakhir kali bersama-sama dengan teman-teman di Manado, masih sempat diberi kado perpisahan, dan masih sempat mengikuti acara peresmian BPJS Ketenagakerjaan sekaligus acara menyambut tahun baru tepat pukul 00.00 di Rumah Jabatan Gubernur sulut mendampingi Kakacab.

Pare-pare merupakan tempat mutasi yang ketiga. Dari yang biasa hiruk pikuk di kota Provinsi seperti Makassar, Palu dan Manado, udah membayangkan sepinya kota Pare-pare. Dari yang kantor berlantai 3 menjadi kantor dengan rumah tipe 45.  Di Pare-pare, saat ini personilnya cuman 3 orang, cuman ada saya, 1 staf dan 1 security. Tapi dibawa senang saja. Mari kita nikmati saja dan jadikan sebagai bagian dari perjuangan dalam perjalanan hidup.