“Bu, ada usul dari teman-teman untuk refreshing ke Bira”, kata teman di kantor.

What, serius kalian mau pergi semua?  Secara Palopo dan Bira ujung pukul ujung. Hihihi. Setelah dicek di google maps, ada jalan pintas via Bone. Jaraknya kurang lebih 390km, beda tipis dengan jarak Palopo ke Makassar. Okelah kalo begitu, rata-rata personil di kantor juga udah terbiasa bermobil ke Makassar.

Tanjung Apparalang

Acaranya tanggal 8-10 Januari 2016. Sebenarnya dua minggu sebelumnya saat libur Natal, saya bersama keluarga sempat melipir ke Tg. Bira. Aslinya touring, Palopo-Makassar-Malino-Manipi-Tg.Bira-Makassar-Palopo. Palopo ke Makassar nyetir sendiri, istirahat semalam lanjut ke Manipi menghadiri perkawinan sepupu, dan bermalam di Tg Bira. Bapak pemilik penginapan agak heran,  kami tiba di Bira jam 11 malam, esoknya paginya jam 10 pagi udah check out. Gak nyewa perahu keliling-keliling bu? kata si Bapak. Gak Pak, ini udah kesekian kalinya kesini, naik perahu udah pernah. Kami hanya mau ke Tanjung Apparalang saja, kataku. Tanjung Apparalang sudah setahun ini jadi tempat wisata yang ngehits di sekitar Makassar. Apparalang berada di tengah-tengah poros Bira-Bulukumba sekitar km 34, penandanya ada SMK 6 di pertigaan, belok kanan kalau arahnya dari Bira.

Bintang laut, …., bulu babi. Yang tengah namanya apa ya?

Tiap momen itu berbeda meski tempatnya sama. Makanya biar udah kesana juga, yo weslah kesana lagi. Padahal saat pergi kesana, 2 hari kemudian saya berangkat umrah. Capek sedikit tidak mengapa, yang penting kebersamaannya. Apalagi melihat semangat teman-teman, gak neko-neko juga padahal penginapan yang dipilih standar banget. Sudah ada rencana kedua, mau outing resmi di luar Sulawesi, makanya sebisa mungkin tidak banyak menggunakan anggaran pembinaan personil di kantor dan belum menggunakan duit hadiah lomba GG. Acara Bira ini sebenarnya acaranya istri-istri karyawan, kita cuman nebeng pake dananya. Hehehe

Seru, sensasi naik banana boat dan snorkling. Foto oleh anak kantor.

Makan malam di kota Sinjai, ada tempat makan dekat pelelangan ikan TPI Lappa. Beli ikan di TPI tersebut, kemudian ngasih ke warung yang kita pilih untuk diproseskan. Cukup bayar biaya pelayanannya. Kalau gak salah, biaya pelayanannya 15ribu/orang termasuk nasi, sayur dan sambal sepuasnya. Suamiku sedang ada di Sinjai, jadi minta tolong dibantu beli ikan, udang dan cumi supaya kami datang sisa langsung makan saja, karena perkiraan tiba jam 9 malam, jadi gak perlu menunggu lagi. Alhamdulillah dapat rezeki makan malamnya ditraktir sama suami.Hihihi. Suamiku memang orang sana dan kerjanya disana.

foto keluarga

cewek-cewek manis

jalanan dari tanjung apparang, fotonya melanie

sebelum main games

Nginap di Bira, kegiatan utamanya ada di Pantai Bara. Pantai Bira dan Pantai Bara selurusan saja. Jika sedang tidak pasang, kita bisa jalan kaki dari Bira ke Bara. Saya pernah mencobanya kira-kira 1.5km. Bisa juga naik mobil ke Bara, sudah ada tempat parkir dibuatkan. Pantai Bara tidak terlalu ramai dan pantainya bersih sekali. Berbeda dengan Pantai Bira, disini hanya ada 1 warung penjual. Disitulah kami bernaung dan menyewa 2 perahu plus 2 banana boat. Kami dibawa snorkling dengan naik banana boat, ke pulau Liukang melihat kura-kura dan balik lagi ke Bara. Seru.

Senja di Cafe layar Bira

Sunset at Bira

Dalam perjalanan pulang, dikasih rezeki sama teman yang ada di Bone. Dioleh-olehin sekotak kepiting yang bertelur semua, 1 karung sukun dan 1 kantong plastik mangga. Bahagia itu dibagi-bagi lagi ke teman-teman. Berhubung saya mau cuti dan gak mungkin saya simpan di rumah semuanya maka di hari Senin, teman-teman kantor saya ajak makan siang di rumah dengan menu kepiting itu, sukun dan mangganya dibagi-bagi saja ke teman dan tetangga. Menunya selain kepiting telur asin, kepiting asam manis adalah udang goreng tepung, kapurung, sukun goreng dan es buah.