Saya bukanlah penggemar berat makanan berkuah. Lebih suka makanan yang dibakar. Kalau makan bakso, sop, soto, kuahnya gak digubris. Kecuali coto Makassar ya, jaman kuliah dulu ketika makan di warung coto di kampus, gak malu-malu nambah kuah sampai 2x. Maklum, budget terbatas waktu itu. Hihihi. Sekarang kalau makan coto makassar, kuahnya jarang dihabisin.
Panas juga telinga karena teman-teman saya pada promosi tentang Sop Janda ini. Ada teman yang doyan banget Sop Janda ini, jadi setiap kali ke Jakarta hampir setiap hari makan disini. Kebetulan teman saya ini selalu nginap di rumah teman saya yang ada di dekat Sop Janda, Bekasi. So pas ke Jakarta, saya minta diajak kesini supaya gak penasaran. Hehehe.
Ternyata Sop Janda singkatan dari Sop Jawa Sunda. Kirain janda yang punya.Hahaha. Saya bisa bilang bahwa ini enak. Menunya gak hanya sop, ada juga iga bakar dan sate. Karena ada iga bakar tentu saja inilah yang saya pesan. Sop janda pesanan teman saya saja yang di coba. Rasanya gurih. Sop janda ini disajikan dengan sepiring cabe rawit hijau yang sudah direbus. Ukuran kepedesannya bisa diatur. Dagingnya empuk baik yang di sop maupun yang di iga bakar. Nasinya self service, bagus juga jadi disesuaikan dengan kemampuan tubuh dan jadinya tidak mubazir.
Wah harus coba nih. Tapi lokasinya jauh juga ya di Bekasi. gak ada cabang di pusat Jakarta ya?
gak ada kayaknya… sop janda paling ngetop katanya ada di Cibitung…
Biasa aja Mbak yang di cibitung, bumbunya kurang,berasa penyedap. Dagingnya lembut dan enak. Sebenarnya kuah kaldunya aja udah enak. Kemarin aku bungkus, dirumah aku tambahin tumisan bawang putih, pala, bombay dan kayu mani, baru ke dongkrak rasanya 😀
sudah bukan sop janda dong namanya… sop hajjah afi hihihi