Pilihan Akomodasi di LA, SF, dan Las Vegas

Untuk pilihan akomodasi di trip ini, yang booking adalah travelmate saya. Biasanya sih saya yang milih-milih, cuman berhubung saya waktu itu sibuk banget dan waktu keberangkatan makin dekat, jadinya saya sudah gak sempat mengobservasi pilihan tempat menginap. Pertimbangan untuk memilih penginapan kali ini adalah budget dan lokasi.

Berikut reviewnya:

  1. American Hotel, Los Angeles

Hotel ini dipilih karena dekat tempat kita naik bus Flixbus untuk ke San Francisco. Berada di Art District/LA Downtown. Kata driver Uber yang ngantar kita dari bandara ke hotel ini, jika mau nyari barang-barang nyeni tempatnya di sekitar hotel ini.  Dapat kamar dengan 1 tempat tidur queen dan 1 bunk bed, bisa untuk berempat. Kamar mandi berada di luar kamar. Kebersihan kamar dan kamar mandi bisa diacungi jempol. Di kamar, tersedia 4 air mineral sebagai compliment. Kami cuma semalam disini. Keesokan harinya pagi-pagi check out tapi masih nitip koper (gratis), jam 10 malam kami balik ambil koper dan jalan kaki menuju halte Flixbus yang letaknya di seberang Union Station. Lumayan juga jalan kaki sekitar 20menit. Harga per malam/orang 60.42USD Continue reading

Advertisement

Lima Spot Menarik Di Los Angeles

Los Angeles merupakan salah satu destinasi wisata yang dapat memanjakan mata dan pikiran karena sarat dengan berbagai tempat dan kegiatan yang dapat menghibur. Selama hampir 3 hari ini ada beberapa yang kami kunjungi antara lain.

  1. Griffith Observatory
img_6331

Berat badan saya di Planet Jupiter

Observatorium ini merupakan wisata sains yang populer dengan view Hollywood Sign yang luar biasa yang dibuka tahun 1935. Sayang saat kita datang, hujan gerimis yang menyebabkan kabut tebal menyelimuti area ini. Di Observatorium ini ada pendulum Foucault, yang dirancang untuk menunjukkan rotasi Bumi. Kemudian ada teleskop pembiasan Zeiss 12 inci (305mm) dan ada teleskop surya. Observatorium terbagi 6 area: The Wilder Hall of the Eye, the Ahmanson Hall of the Sky, the W.M. Keck Foundation Central Rotunda, the Cosmic Connection, the Gunther Depths of Space Hall, and the Edge of Space Mezzanine.

Disini juga bisa kita menimbang berat badan ketika berada di planet lain selain bumi. Kayak di Jupiter berat badan kita 2x lebih berat dibanding di bumi. Hal itu disebabkan planet lain punya gravitasi yang berbeda dengan Bumi.

2. Santa Monica

Santa Monica adalah sebuah area di pesisir Los Angeles yang menjadi magnet wisatawan. Katanya sih National Geographic menobatkan Santa Monica sebagai salah satu dari 10 kota dengan pantai terbaik di dunia. Beragam aktivitas juga dapat dilakukan di sini, seperti bermain ditaman hiburan Pacific Park, nongkrong menikmati sunset, berenang, berselancar atau sekedar bermain voli pantai. Kami sengaja datang untuk menikmati sunset disini. Continue reading

Nyantai di Golden Gate Bridge

This slideshow requires JavaScript.

Dari Los Angeles, kami naik bus jam 10 malam dan tiba sekitar jam 5 pagi di San Francisco. Tetiba di hostel, kami numpang mandi, nitip koper kemudian ke Golden Gate Bridge yang menjadi icon kota San Francisco. Sama bapak Uber, kami diturunkan di spot maintstream untuk berfoto dengan latar belakang Golden Gate Bridge. Semua turis baik yang naik bus maupun naik mobil pribadi turunnya juga disini. Pagi itu belum terlalu ramai, masih sekitar jam 8 pagi. Jadi cukup banyak waktu untuk explore di area Golden Gate Bridge ini. Sebenarnya kami sangat pengen ke Alcatraz, sebuah pulau yang terletak di tengah Teluk San Francisco. Sayang saat mau beli online tiketnya sudah sold out padahal masih seminggu sebelum keberangkatan. Padahal udah membayangkan dapat view sempurna Golden Gate Bridge dari kapal yang mengantar ke pulau Alcatraz. Alcatraz ini  dahulu merupakan benteng pertahanan militer sejak 1850 dan kemudian dijadikan penjara keamanan-ketat pada tahun 1934, namun di tahun 1963 penjara itu ditutup selamanya dan dijadikan tempat wisata. Continue reading

Tour 1 Dollar ke Hollywood Sign

img_3656

Pas kita nginap di Walk of Fame Hostel di Los Angeles ada tawaran untuk ikut tour ke Hollywood Sign yang sayang  untuk dilewatkan. Kami langsung menuliskan nama pada form yang ada di papan pengumuman dekat resepsionis.  Tour tersebut gratis, tapi kita wajib menyiapkan 1 dollar buat ongkos bus pulang pergi ke halte terakhir dekat Hollywood Sign.   Tiap hari hostel tersebut menyiapkan berbagai kegiatan menarik yang berbeda-beda untuk para penghuninya. Kami cuman semalam disana, besoknya sudah check out dan proses kembali ke tanah air. Di hari checkout kami memang sudah tidak ada rencana kemana-mana. Paling explore sekitar Hollywood sambil menunggu tiba waktu ke bandara. Continue reading

Wara-wiri di LA, San Francisco dan Las Vegas

Tiba di bandara LA , kami memesan Uber. Awalnya cukup lama juga chat-chatan, kita masih gak ngerti spot untuk pickup Uber. Rupanya mas ubernya dengan Toyota Prius nunggu di keberangkatan. Jadilah kami naik ke area keberangkatan. Begitu tau kita dari Indonesia, si mas ubernya langsung nanya soal gempa palu. Apakah kami tinggal dekat palu, apa ada sanak saudara yang menjadi korban gempa. Ternyata beritanya sampai sana, saat kami datang memang kejadiannya baru berlalu 2 minggu.
Kebanyakan kami naik Uber selama di America. Mobilnya rata-rata Camry. Mumpung kami cuma bertiga jadi asik-asik aja naik Uber. Alternatif transportasi online selain Uber, bisa pake Lyft. Naik uber/Lyft harus tau spot pick up nya. Di beberapa tempat sudah jelas penanda arah/sign dimana harus menunggu.
Di LA kami juga sempat naik Metro, istilah untuk subway atau MRT. Kami beli kartu metro one day trip. Jadi dengan beli tiket 7usd, kita dapat berkeliling seharian dengan moda bus, trem dan metro. Tapi jujur aja, saya merasa gak nyaman naik metro. Stasiunnya agak suram dan sepi. Penumpangnya gak terlalu banyak, metro cenderung sepi. kalo diliat dari tampilan penumpangnya dari golongan middle to low. Tapi ini penilaian selama 2 hari naik metro ya, mungkin tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya. Saya pake metro one day trip di hari Sabtu dan hari Kamis. Jadi sempat merasakan naik metro seharian pada saat hari kerja dan akhir pekan. Dan pertama kalinya naik subway di luar negeri yang didalamnya ada orang yang jualan. Busett. Yang dijual 1 macam aja seperti earphone seharga 5usd/buah. Pernah juga dapat yang nawarin permen 1usd untuk 5biji.

Continue reading

Lower Antelope Canyon & Horse shoe Bend

This slideshow requires JavaScript.

Gak sah kalo ke sekitar California dan Las Vegas tapi gak ke Canyon, meski waktu tempuhnya sekitar 5jam satu kali jalan. Kami memilih ke Lower Antelope Canyon. Ada juga pilihan Upper Antelope Canyon. Perbedaannya antara lain:
  • Biaya masuk Upper lebih mahal dibanding Lower.
  • Harus turun dan naik menggunakan tangga besi untuk ke Lower dan , sementara Upper tidak. Sehingga bagi yang bermasalah dengan turun tangga seperti orang tua disarankan di Upper.
  • Upper lebih crowded dibanding Lower.
Kami memilih ke Lower lebih karena pertimbangan harga.
Antelope Canyon ini merupakan tempat videoklip I’m not A girt not yet a woman nya si Britney Spears dan Said I Love but I lied nya Michael Bolton. Teman kantor yang liat postingan foto saya di Antelope Canyon, komentar: Ah ibu, baru juga mupeng liat foto cakepnya Titi kamal di situ, ibu sudah pergi saja. Sayanya nyengir.

Continue reading

Perjalanan gak selalu mulus (LA Trip)

img_6820 (1)

Suasana saat menunggu kejelasan terbang Frontier airlines. Posisi kita udah naik pesawat trus diminta turun kembali dan menunggu.

Karena waktu cuma seminggu, saya merancang trip LA hanya ke 3kota, LA, San Francisco dan Las Vegas. Sebenarnya pengen juga ke Mexico meski cuma ke perbatasan. Tapi setelah cari referensi, gak cukup waktunya dan tidak terlalu aman di daerah perbatasan. Sempat juga memikirkan untuk road trip dari LA ke Las Vegas lanjut Grand Canyon. Amel sudah punya Sim International dan udah pengalaman nyetir di Iceland, Perth n New Zealand. Saya sih udah niat mau bikin Sim Internasional tapi kok ya pasporku gak ketemu padahal pas ada kesempatan ke Jakarta untuk mengurus sim itu. Amel juga kayaknya gak semangat kalo cuman dia yang nyetir.
Untuk perjalanan antar kota, biar gak bolak balik saya memilih rute sebagai berikut:
  • LA-San Francisco naik bus
  • San Francisco-Las Vegas naik pesawat dan
  • Las Vegas-LA kami memilih naik bus.

Continue reading

Nyaris Gagal Liburan

img_1730
Setelah 2 tahun punya stiker visa Amerika di paspor, akhirnya terpakai juga. Yeay. Tahun lalu, gagal ke Hawai karena sudah gak diijinin sama dokter kandungan untuk bepergian kesana padahal tiket sudah ready. Kali ini dapat promo tiket Jakarta-Los Angeles pp by Southern chinese airline hanya 6,9juta. Harga sebenarnya 7,9juta tapi dapat potongan sejuta dari tiket dotcom Pas ada promo itu, gak langsung bisa issued tiket, karena saat searching rute Jakarta-Los Angeles, hasil searchingnya no flight available. Saya coba nanya ke cs-nya kenapa gak bisa nyari rute tersebut. Seminggu kemudian setelah coba lagi, sudah bisa booking. Untung masih promo. Lumayan, dapat potongan. Pesawatnya juga satu alliance sama Garuda, jadi Garuda milesnya bisa nambah. Belinya 2 bulan sebelum tanggal keberangkatan. Ada satu hal lagi sebelum mutusin beli, saya minta ijin buat bisa cuti sama pak bos.  Alhamdulillah dapat ijin.
Saya juga sekalian melaksanakan coaching tatap muka yang pertama di Jakarta sebelum terbang ke LA. Oleh kantor, saya diberikan kesempatan 4x coaching dengan coach professional. Coachingnya bisa tatap muka dan bisa juga online. Saya sih lebih sreg jika coachingnya tatap muka, cuma biaya transportnya harus ditanggung pribadi. Makanya ambil pesawat pagi-pagi banget, udah janjian sama coach di Starbucks Stasiun Sudirman. Sengaja disitu, biar saya bisa langsung balik ke bandara dengan naik kereta. Saya naik kereta dari bandara, coaching lalu balik lagi bandara dan terbang. Rupanya saya bablas coaching. Saya kurang memperhitungkan waktu, di kereta saya baru nyadar bahwa counter check in penerbangan internasional cepat tutupnya. Travelmate saya info bahwa jam 12.15 counter check in tutup dan 12.35 waktu boarding. Travelmate saya gak bisa bantu untuk check in karena harus check in pake paspor. Sementara kereta baru tiba di bandara jam 12.07. Masih harus naik kalayang ke terminal 3 dan belum tentu langsung berangkat. Gak lucu kan kalo gagal berangkat lagi. Pasrah, tapi saya terus berdoa diberi kemudahan dan bisa berangkat. Begitu tiba di bandara, saya bertanya pada security, moda apa yang paling cepat untuk ke terminal 3. Dia pun mengarahkan ke shuttle bus dan meminta supirnya segera berangkat. Alhamdulillah dalam 5 menit, busnya nyampe di terminal 3. Meski gratis, saya tetap ngasih tanda terimakasih. It’s a big favor for me. Dan sampai juga tepat waktu di counter check in, alhamdulillah.

Continue reading

Batal ke Hawai dan Refund Airasia

Saya: Dokter, masih bisakah saya ke luar negeri?

Dokter A: Kapan dan mau kemana?

Saya: November mau ke Hawai

Dokter A: Hah. Kamu mau melahirkan disana? Itu terlalu jauh menyeberangi samudera Atlantik.

Saya: Kehamilan saya baru 30minggu dok. Airlinenya masih membolehkan sampai usia 34 minggu

Dokter A: Saya gak bisa ngasih rekomendasi bu. Sudah berisiko tinggi.

Lalu saya pindah dokter, kali aja dokter ini ngebolehin. Ternyata juga gak bisa. Ya udah ngambil surat keterangan tidak boleh terbang sekaligus sebagai dasar untuk cuti melahirkan.

Sempat kepikiran untuk ke dokter yang lain, kalo ditanya soal usia kehamilan, rencananya mau dikurangi usianya. Tapi saya takut kualat. Ntar kenapa-kenapa.

Sempat nyari referensi gimana kalo nekat pergi aja tanpa surat keterangan dokter. Ada referensi dari blog, si ibu WNI yang lagi hamil besar dari Indonesia mau pulang ke Eropa negara tempat suaminya sekolah dan mau melahirkan disana. Dia dapat surat keterangan dokter, tapi gak ditunjukin sama airline. Si ibu gak mau lapor kalo dirinya sedang hamil. Saat melakukan penerbangan itu si ibu pake jubah besar dan gak ada yang memperhatikan. Si ibu lolos-lolos saja dan sekitar 2 minggu kemudian melahirkan.

Tapi kembali lagi, saya takut kualat. Kali ini saya mengalah. Duh padahal visa ready, tiket ok. Yang issued tiket waktu itu total berlima, saya n 2 anak saya, adek saya dan temannya.

Saya sempat mencoba naik pesawat domestik. Pake baju terusan yang besar. Sampai boarding masih aman. Namun di pesawat pramugarinya nanyain, lagi hamil ya bu. Berapa bulan? saya jawab aja 6 bulan padahal itu sudah 8 bulan sih. Maafkan saya.

Saya nanya Airasia via live chat, gimana proses refund.

Caranya mudah:

Membuat permohonan eform https://support.airasia.com/s/customcontactsupport?language=in

Lampirkan dokumen seperti surat keterangan kehamilan dan paspor.

Jika berhasil, akan ada pemberitahuan no registrasi eform kita di email.

Kalo lama responnya, saya tindaklanjuti dengan twitter dan live chat dengan menyebutkan nomor eform tersebut.

Refund dana hanya dalam bentuk credit shell, yaitu kredit yang hanya bisa dipakai untuk membeli tiket Airasia di website Airasia dengan layanan tambahan seperti bagasi, makanan dan lain-lain. Untuk itu harus punya akun Airasia.

Proses refund saya selesai dalam 10hari, cuman kembali sepertiganya saja. Tiket bertiga dengan Aya dan Dede total 2739myr atau sekitar 8.8juta. Total refund dapat 939Myr atau sekitar 3juta.

Ya lumayan daripada gak dapat apa-apa.