
Setelah 2 tahun punya stiker visa Amerika di paspor, akhirnya terpakai juga. Yeay. Tahun lalu, gagal ke Hawai karena sudah gak diijinin sama dokter kandungan untuk bepergian kesana padahal tiket sudah ready. Kali ini dapat promo tiket Jakarta-Los Angeles pp by Southern chinese airline hanya 6,9juta. Harga sebenarnya 7,9juta tapi dapat potongan sejuta dari tiket dotcom Pas ada promo itu, gak langsung bisa issued tiket, karena saat searching rute Jakarta-Los Angeles, hasil searchingnya no flight available. Saya coba nanya ke cs-nya kenapa gak bisa nyari rute tersebut. Seminggu kemudian setelah coba lagi, sudah bisa booking. Untung masih promo. Lumayan, dapat potongan. Pesawatnya juga satu alliance sama Garuda, jadi Garuda milesnya bisa nambah. Belinya 2 bulan sebelum tanggal keberangkatan. Ada satu hal lagi sebelum mutusin beli, saya minta ijin buat bisa cuti sama pak bos. Alhamdulillah dapat ijin.
Saya juga sekalian melaksanakan coaching tatap muka yang pertama di Jakarta sebelum terbang ke LA. Oleh kantor, saya diberikan kesempatan 4x coaching dengan coach professional. Coachingnya bisa tatap muka dan bisa juga online. Saya sih lebih sreg jika coachingnya tatap muka, cuma biaya transportnya harus ditanggung pribadi. Makanya ambil pesawat pagi-pagi banget, udah janjian sama coach di Starbucks Stasiun Sudirman. Sengaja disitu, biar saya bisa langsung balik ke bandara dengan naik kereta. Saya naik kereta dari bandara, coaching lalu balik lagi bandara dan terbang. Rupanya saya bablas coaching. Saya kurang memperhitungkan waktu, di kereta saya baru nyadar bahwa counter check in penerbangan internasional cepat tutupnya. Travelmate saya info bahwa jam 12.15 counter check in tutup dan 12.35 waktu boarding. Travelmate saya gak bisa bantu untuk check in karena harus check in pake paspor. Sementara kereta baru tiba di bandara jam 12.07. Masih harus naik kalayang ke terminal 3 dan belum tentu langsung berangkat. Gak lucu kan kalo gagal berangkat lagi. Pasrah, tapi saya terus berdoa diberi kemudahan dan bisa berangkat. Begitu tiba di bandara, saya bertanya pada security, moda apa yang paling cepat untuk ke terminal 3. Dia pun mengarahkan ke shuttle bus dan meminta supirnya segera berangkat. Alhamdulillah dalam 5 menit, busnya nyampe di terminal 3. Meski gratis, saya tetap ngasih tanda terimakasih. It’s a big favor for me. Dan sampai juga tepat waktu di counter check in, alhamdulillah.
Terbang ke LA kurang lebih selama 20jam. Leg pertama Jakarta-Guangzhou 5jam trus transit sekitar 2,5 jam dengan pesawat Boeing 737 lalu leg kedua Guangzhou-LA 15jam dengan airbus A380. Untuk makanan di dalam pesawat, sebelum terbang kami request moslem meals via website. Sayangnya cuma boleh request moslem meals saat penerbangan Guangzhou-LA dan Guangzhou-Jakarta.
Gak seperti biasanya, kali ini saya gak well prepared untuk ke Amerika. Sibuk banget, ngurus kerjaan termasuk urusan terkait Bencana Palu dan tugas Pasca diklat yang akhirnya keteteran juga. Saya hanya sempat booking buat transportasi antar kota. Beli tiket bus LA- San Francisco, tiket pesawat SF-Las Vegas, dan tiket bus LV-LA. Itupun dilakukan seminggu sebelum berangkat. Akomodasi dan lain-lain diatur sama travelmate lain. H-1 saya masih pulang tengah malam dan subuhnya sudah harus ke bandara. Untungnya koper udah saya siapin sehari sebelumnya.
Stok makanan cuma bawa seadanya. Untuk modal seminggu, cuma bawa beras renceng bulog 2x200gram yang dapat gratisan saat ikut seminar Corpu di Bulog, 2 gudeg kaleng dan sebelum ke bandara sempat mampir di Alfa buat beli indomie 3biji dan 1 kornet sachet. Gak berani bawa banyak juga karena saya gak sempat nyari info soal aturan Customs America, yang saya tau disana sangat ketat. Pas saya declare bahan-bahan makanan itu, sama petugasnya koper diperiksa baik-baik. Beras yang gak seberapa itu ditahan, yang lain aman-aman saja. Kornet kalo sesuai aturan gak boleh masuk karena termasuk kategori daging plus produk daging, cuma gak diliat sama petugas saat diperiksa. Travelmate yang lain sama sekali gak bawa makanan, soalnya mereka sudah gak makan nasi dan indomie.
Mendadak kangen Amerika, salam kenal ya mbak, happy holidays 🙂
salam kenal kembali mbak dea.