Jalan-jalan di Edinburgh

17855511_1686628114681486_7502814366985532029_o

Landscape kota Edinburgh. Pengen ke danau ituhhh. Photo credit: Irish ern

Setelah di London selama 3 malam, kami terbang ke Edinburgh. Edinburgh adalah ibukota negara Scotland. Dengan visa UK, kita bisa berkunjung ke 4 negara yang tergabung dalam Great Britain. UK, Scotland, Wales dan North Ireland. Karena keterbatasan waktu, saya hanya memilih ke Edinburgh saja. Kebetulan dapat tiket promo Ryan Air hanya seharga 11GBP atau IDR 180ribu rupiah. Ditambah beli bagasi 15kg, totalnya hanya seharga 350ribu rupiah. Lebih murah dibanding naik kereta 7jam . Naik bus malam 8jam murah, hanya jam tibanya jam 4 pagi. Naik pesawat gak sampai 1jam. Karena ngambil pesawat sore, kami masih bisa jalan-jalan setengah hari di London. Kami manfaatkan dengan kembali berfoto di depan Big Ben dengan berpakaian baju batik. Nantinya foto itu akan dikirim ke lomba Liburan Internal  Positif di institusi kami. Dari Big Ben kami jalan ke Westminter Abbey, berfoto-foto di taman yang penuh patung-patung tokoh dunia yang salah satunya Mahatma Gandhi. Lanjut jalan kaki ke Trafalgar Square melewati Downing Street 10 tempat Perdana Mentri Inggris berkantor. Dari Trafalgar Square sempat kebingungan mau kemana. Ada restoran Malaysia dekat situ, tapi jam bukanya masih 1,5jam lagi. Jadinya kami ke Platform ¾ di stasiun King Cross. Tidak sulit menemukan platform ini, karena akan tampak kerumunan orang yang sedang mengantri. Ada tukang fotonya dan ada petugas yang membantu memasangkan syal dan memegang syal sampai melambaikan syal agar syal tampak bagus saat difoto. Bisa juga foto sendiri. Setelah itu diarahkan masuk ke toko Harry Potter untuk mengambil foto dan membeli cinderamata sesuai kebutuhan. Tips: Jika datang bersama teman dan semuanya berfoto-foto, tunggu semuanya selesai baru bersama-sama bayar fotonya. Beli 2 atau 3 foto lebih hemat ketimbang beli sendiri-sendiri. Setelah itu kami bergegas kembali ke hostel dan berangkat ke airport. Continue reading

Advertisement

Kecopetan di London Eye

IMG-20170322-WA0013

berbatik ria di depan Big Ben

Satu hal yang wajib dikunjungi di UK adalah London Eye. Gak hanya sekedar berfoto dengan latar belakang London Eye. Pengen berada di dalam bianglala terbesar di dunia dan melihat panorama 360. Udah banyak banget film yang menggunakan London Eye sebagai latar belakang syuting seperti London has Fallen dimana London Eye terbakar, Smurfs dimana London Eye disihir menjadi bergerak menggelinding ke jalan raya dan masih banyak yang lainnya. Jadi tujuan hari pertama kami ke Big Ben dan London Eye yang berada tak jauh dari situ. Big Ben juga menjadi pemicu saya memilih destinasi ke UK. Baca kabar Big Ben akan direnovasi mulai awal tahun ini sampai 3 tahun mendatang. Katanya Big Ben akan ditutup full selama renovasi. Alhamdulillah masih sempat melihat sendiri Big Ben. Continue reading

Flash Light Trip UK

itin

Itinerary of UK Trip

Mumpung masih hangat, ini UK trip report, jalan ber-12 orang.

Tahun ini ngebet pengen ke UK gara-gara dapat berita Bigben mau ditutup untuk renovasi awal 2017 sampai 3 tahun kedepan. Sampai sana belum ada tanda-tanda persiapan renovasi. Dulu suka menunda ke UK, dengan alasan biaya hidup mahal, nilai tukar pound tinggi, harus urus visa tersendiri, dan gak terlalu suka sama aksen English British. Ternyata 10 hari gak cukup puas untuk jelajah GBR, masih banyak tempat yang belum di datangi seperti York, Cardiff, Glasgow dan lainnya. I love this trip.

Datang di bulan Maret, bisa duduk dibawah pohon sakura yang lagi mekar ceria. Sakura pink banyak di St. James Park taman dekat Buckingham Palace, sakura putih nemu di Hyde Park dekat Kensington Palace. Berasa kayak di Jepang.

Cuaca bulan Maret dingin banget. Dapat sekali hujan gerimis di Edinburgh, selebihnya cerah tapi kagak nahan dinginnya. Suhu berkisar -1 – 8C. Atas bawah sudah 3 lapis, masih menggigil juga. Padahal 2x ke Eropa (di bulan Mei) masih kuat pakaian 2 lapis saja. Saat perjalanan naik kereta Edinburgh-Manchester masih terlihat beberapa area diselimuti salju.

Tiket Pesawat 6,2juta Malaysia Airlines Jakarta-London pp. Pengeluaran selama trip 10hari/9malam  (akomodasi,transport,makan, entrance fee) 8,9juta diluar biaya pribadi. Visa 1.5juta Total 16.6juta start Jakarta. Untuk mengurus visa UK lihat disini.

Yang udah dibooking sebelum berangkat: Akomodasi, Tiket Pesawat London-Edinburgh Ryan Air 22GBP udah termasuk bagasi 15kg, Tour Stonehenge & Roman Bath beli di Groupon UK 39GBP, Harry Potter 39GBP, Tiket Kereta Edinburgh-Manchester 22GBP, Tiket Kereta Manchester-Liverpool pp 7GBP, Tiket bus Megabus Manchester-London 3GBP, Tiket Kereta London ke Stanted Airport 9.5GBP.  Yang lainnya beli di tempat. Booking transport via online jauh-jauh hari bisa dapat lebih murah. Tips: Ada juga system group save, beli berdua atau berempat lebih hemat tapi harus semuanya bareng berangkat.

Harry Potter The Warner Bros Studio harus beli online, milih mau datang jam berapa. Kami nyaris gak dapat di dalam tanggal yang kita bisa pergi, karena telat tau kalo harus beli online. Kita tiba disana telat sejam dari jam yang ditentukan, karena hari itu kami baru meninggalkan Manchester menuju London. Titip koper di hostel lalu langsung pergi ke sana dan cukup jauh dari London. Tapi aman, masih bisa masuk meski terlambat.

Selama di London, kemana-mana kita pake Oyster Pay As You Go.  Beli di airport. Bisa beli di toko yang ada di underground airport atau di ticket machine. Berlaku untuk naik tube (MRT), bus, train (pergi ke Windsor bisa pake Oyster, baliknya harus beli tiket khusus), DLR (ke Greenwich) dan ke Heathrow airport. Bagusnya ada batasan max pemakaian (daily cap), jadi jika mencapai amount tertentu kita sudah free kemana-mana. Contohnya kalo wara-wiri di zone 1& 2 setelah pemakaian sejumlah 6.6GBP sudah free pemakaian selanjutnya atau minimal 3x  naik tube. Selama 5 hari di London Oyster diisi sekitar 40GBP, setelah di refund saat di airport kembali 8pound (deposit+sisa pemakaian). Tips: Jangan langsung diisi banyak, setiap kali isi 10GBP, biar kalo nyelip atau hilang gak terlalu sakit hati beli yang baru.

Budget akomodasi kita patok max 25GBP/malam/orang. Realnya rata-rata 21GBP/malam/orang. 5 malam di hostel (termasuk sarapan+km dalam) dan 4 malam di apartemen. Smart Hyde Park Inn di London paling juara lokasinya. Diapit 2 tube station yang melayani 3 Line (Central, District, Circle), ada toko halal, ada beberapa restoran halal, ada 3 mini market, banyak toko souvenir, Pizzahut, subway, Burger King dekat situ. Dan dekat dengan Kensington Palace . Meski kamarnya ya gitu deh. Pertama kali nginap di hostel yang tempat tidurnya bersusun 3. Apartment di Edinburgh dan Manchester juga lokasinya juara. Semuanya booking di bo**ing.com saja.

1 GBP = 16,350 (nilai tukar di money changer), booking online kurs 1 GBP berkisar 16,600-17,050

Beli SIM Card di dispensing machine di Heathrow Airport. Pilihannya banyak, ada 3, Lebara, EE. Kebanyakan dari kita pilih paket data yang paling murah, EE 20GBP dengan paket data 10,5GB berlaku 30hari, bebas menelpon dan SMS sesama EE. Ada juga yang pilih 3 (three) 30GBP paket data 12GB. Sinyal bagus, internet lancar jaya. Saya gunakan untuk browsing info perjalanan dan WA hanya habis 5GB selama 11hari.

Untuk makan, kombinasi masak-masak plus makan di luar. Untuk ber-12 bawa 2 travel cooker, masing-masing bawa beras dan stok makanan praktis seperti mie instan, abon, sambal roa, teri, serundeng, gudeg kaleng dll. Disana sisa beli telur+daun bawang sebagai tambahan, ada bahan sup campur di minimarket seharga 1.5GBP. Disana kita juga banyak konsumsi buah segar. Murah. Makan di luar pake standar Nando’s. Rata-rata 60GBP semua sudah makan kenyang. Nando’s ada dimana-mana. Tapi belakangan baru tau via website Nando’s ternyata tidak semua gerainya menyediakan halal chicken. Hanya 70 dari 380 gerai yang menyediakan halal chicken only. Duh. Taunya saat udah mau pulang ke tanah air.

Dukanya jalan rame-rame adalah suka lupa waktu kalo ketemu market atau tempat belanja hehe. Masih ada teman yang wajib pulang bawa oleh-oleh seabreg. Kalo saya sih seadanya dan sekedarnya. Saya pribadi masih harus berhemat untuk trip-trip berikutnya supaya setahun bisa 3-4x jalan keluar negeri. Memaksakan diri hanya akan menyusahkan diri saja. Selain bikin bangkrut, waktu tersita untuk cari oleh-oleh, koper semakin berat sementara underground banyak tangganya, jarang lift. Tapi emang susah menahan godaan sale. Jauh-jauh tour ke Bath City, gak masuk ke Roman Bath tapi masuk ke toko-toko lagi sale. Pada dapat boot & jaket di Dorothy Perkins 15-35GBP. Primark ada di mana-mana. Belanja di Primark, harga pound terasa bayar rupiah. Pertama kali nemu Primark Edinburgh, trus belanja serius di Primark Manchester. Dapat sweater seharga 2GBP saja. Malam terakhir, mau abisin penny di Oxford Street ternyata sampai sana baru tau hari Minggu toko hanya buka sampai jam 6sore. Hehehe.

Yuk. Rencanakan trip UK-mu.

PROLOG SEBELUM KE BALI

IMG_6133

pura uluwatu

Yeayy…ke Bali lagi setelah terakhir kesana tahun 2008. Pernah berniat kesana tahun 2010, namun batal. Padahal waktu itu tiket pergi untuk berempat udah terbeli, tiket pulangnya yang belum karena mahal akibat musim liburan sekolah.

Beli tiketnya udah cukup lama sekitar bulan … Dapat tiket promo Airasia Denpasar Makassar seharga 600rb untuk berempat. Jadi liburan kami itu bukan tergantung niat tapi tergantung tiket promo. Nabungnya bukan nabung duit tapi nabung tiket..hehe. Kalo gak gitu bakal gak ada niat untuk liburan, sisa berdoa semoga gak ada halangan yang berarti. Saya memilih tanggal di akhir bulan disesuaikan dengan waktu gajian. Jadi kalo pas gak ada duit, bisa memanfaatkan duit fresh itu..hehe… Kemudian mantau tiket Makassar Denpasarnya sampai dapat harga yang terbaik dan mesan hotelnya. Buat diri sendiri, belum berani ngambil tiket pesawat takutnya ada halangan pekerjaan.

Dan benar saja, pada saat persiapan hampir 90%, tiba-tiba saja ada perintah untuk melaksanakan audit internal ISO 9001:2008 di Kanwil dan Di Cabang Palopo yang jadwalnya sedikit bertabrakan dengan rencana berangkat ke Bali. Trus mendadak ada perintah untuk mengikuti pelatihan CRM yang jadwalnya bertabrakan dengan jadwal ke Palopo. Dan baru tahu kalau matrikulasi kuliahku ada ujiannya, dan pelaksanaannya bertepatan dengan rencana ke Bali. Diberitahunya seminggu sebelum ujian lagi. Maka pusinglah saya.

Saya gak mungkin membatalkan rencana ke Bali, udah booking hotel 3 malam yang gak bisa direfund karena harga promo, udah beli tiket Makassar-Denpasar pp buat bertiga. Dan yang paling penting, saya gak ingin anak-anakku kecewa. Sudah sekitaran 4 bulan, mereka saya titipkan ke adikku. Papanya ada kerjaan di Manado selama 4 bulan itu dan saya sendiri udah 2 tahunan ini di Manado, hidup terpisah dengan mereka karena pekerjaan. Hampir tiap Jumat malam sih saya pulang ke Makassar, tapi tujuannya bukan murni buat bertemu mereka karena kuliahku di Sabtu Minggu dari pagi sampai sore. Pulang kuliah di hari Minggu langsung menuju bandara, balik ke Manado. Liburan keluarga selalu saya jadikan sebagai ajang rekonsiliasi, sarana untuk mendekatkan kami semua. Jauh dari urusan rumah, rehat sejenak dari urusan pekerjaan dan kuliahan.

Saya menghadap ke KTU kampusku, minta dispensasi untuk bisa ujian susulan karena sedang ada tugas kantor yang bersamaan dengan jadwal ujian dan diperbolehkan dengan catatan bikin ijin secara tertulis dan lampirkan data pendukungnya berupa SPPD. Saya koordinasi sama MR Wilayah, minta diganti saja sama Lead auditor lainnya untuk audit internal ke Palopo atau minta ditunda. Hasilnya gak bisa karena satu dan banyak hal. Ya sudahlah saya laksanakan dan jalani saja.

Jumat, tiba di Makassar. Sabtu-Minggu, kuliah. Senin, audit di Kanwil. Selasa, closing audit trus lanjut ke pelatihan CRM sampai malam. Rabu, pelatihan CRM trus malamnya berangkat ke Palopo (8jam dari Makassar) tiba Kamis Subuh. Kamis, audit di Palopo langsung closing trus malamnya balik ke Makassar tiba Jumat subuh. Jumat, berangkat ke Bali sampai hari Minggu.

MENGURUS SENDIRI JALAN-JALAN KE KOREA

Urut-urutannya adalah sebagai berikut:

  1. Menabung untuk biaya perjalanan. Biasanya saya menggunakan fasilitas tabungan rencana jangka pendek dengan menyisihkan 500-1 juta setiap bulan. Kecenderungan saya liburan sekitar bulan mei atau juni, menabungnya setahun sebelum itu.
  2. Beli tiket jauh-jauh hari. Selain harga lebih murah, ini merupakan cara saya untuk mengatur keuangan travelling. Eksekusi tiket promo bisa kapan saja, biasanya saya memanfaatkan fasilitas cicilan 3 bulan, sehingga jauh sebelum hari H, cost untuktiket pesawatnya sudah lunas.   Tiket ke seoul saya beli sekitar bulan September  tahun lalu untuk keberangkatan bulan Juni 2013. Sedikit gambling iya, kita kan gak tau apakah tiba pada waktunya berangkat gak ada halangan berarti. Hanya saja kalo tiket gak segera diambil, berisiko harga lebih mahal secara saya lebih sering berangkat berempat (suami+ anak2). Selain itu, terlalu banyak pertimbangan malah bisa jadi membuat perjalanannya diundur-undur bahkan akhirnya batal.

Continue reading

DAMNOEN SADUAK FLOATING MARKET

01 Mei 2011

Jam 06 pagi, kami sudah keluar hotel. Sengaja pagi-pagi banget, karena kami akan keluar kota ke Damnoen Saduak Floating Market. K Idrus n anak-anak tidak ikut, so kami dengan leluasa bisa naik taxi dengan argo ke Sai Mai Tai Terminal. Untuk ke Floating market itu harus naik bis dari Southern Bus Terminal, Sai Mai Tai Terminal. Dengan argo, ongkos taxi hanya sekitar 110bht. Padahal lebih jauh 3x lipat ketimbang jarak dari Grand Palace ke Hotel naik taxi kemarin.

Jadi jika anda ke Bangkok maximal berempat, kemana-mana naik taxi aja yang penting ber-argo ketimbang dari Metro, BTS dan sebagainya. Murah.

Untuk ke Damnoen Saduak, gak perlu masuk kedalam gedung terminal. Cukup cari tempat mangkal bisnya dan langsung naik di bis. Bis yang ke pasar ini adalah bis nomor 78.

Terminal Sai Mai Tai ini merupakan pangkalan bus yang menuju kota-kota di Thailand bagian selatan, antara lain : Damnoen Saduak, Phuket, Krabi, Surat Thani, dan Hat Yai.

Floating Market di Thailand banyak sekali diantaranya yang terkenal adalah Damnoen Saduak dan Amphawa Floating Market. Kami memilih Damnoen Saduak karena Amphawa Floating Market baru rame sore hari sampai malam hari, sementara sebentar sore kami sudah akan terbang ke KL. Bukunya Ariyanto merekomendasikan ke Amphawa, lebih orisinil dan masih alami.

Perjalanan ke Damnoen Saduak memakan waktu hampir 2 jam. Pasar terapung itu terletak di Provinsi Ratchaburi, sekitar 110 km dari Bangkok. Di perjalanan, banyak juga candi-candi bagus, seperti Wat Phra Chedi yang hanya kami pandangi dari dalam bis. Dan sang kondektur mulai menagih ongkos bis seharga 64Bht. Beberapa kali naik bis, kondekturnya selalu perempuan, lemah gemulai dan pake rok. Kalau di Indonesia, mana berani perempuan jadi kondektur, bisa habis badannya dicolek-colek. Kalaupun ada wanita yang mau jadi kondektur, biasanya wanita preman alias wanita yang ditakuti juga oleh laki-laki. Itu satu indikator bahwa Bangkok merupakan kota yang aman, dan profesi kondektur tidak harus melulu laki-laki.

Kami tiba di pelataran parkir Damnoen SAduak dan disambut oleh coordinator perahu yang akan ke Floating Market. Kami terkejut saat disebut tariff perahu 500Bht/orang. Gimana gak, uang di dompet hanya tersisa sekitar 900Bht. Rasanya mau kabur pulang. Saya bilang aja terus terang sambil membuka dompet bahwa sy cuma bawa duit 900 Bht dan itu termasuk ongkos pulang ke Bangkok. Pelan-pelan harganya diturunkan sampai akhirnya 200bht/orang, sy tetap gak mau dengan harga segitu, kalau 500bht/bertiga baru deal. Saat kami akan berjalan keluar, akhirnya dipanggil untuk naik ke perahu.

Inilah akibatnya, kalo tidak detail informasinya sementara duit pas-pasan. Hehehe.

IMG_4228

Perahu pun mulai menyusuri kanal-kanal selebar 2 meter. Dikiri kanan tampak kios yang sudah permanen menjual berbagai souvenir. Sekitar 15 menit kami sampai ke pasar terapung, rame banget dengan pedagang dan pengunjung. Saking ramenya jadi macet. Pedagang buah, pedagang minuman, pedagang makanan dan kue-kue jajanan pasar yang langsung di buat di perahu, bahkan pedagang souvenir sibuk berkeliaran kesana kemari untuk menjajakan dagangan. Ada juga sih semacam hall tempat kumpul-kumpul untuk duduk makan dan minum bahkan belanja. Kita tinggal menyampaikan kepada tukang perahunya untuk berhenti sejenak disini.

Tukang perahunya sibuk menawarkan untuk singgah membeli souvenir ataupun makanan, namun kami menolak dan menyampaikan bahwa kami hanya ingin melihat-lihat saja. Kalau soal harga, kelihatannya gak murah-murah amat, contoh jambu merah ditawarkan 100bht untuk 3 buah.

IMG_4277

Di Damnoen Saduak, kami juga diajak ke Coconut Sugar Farm, yaitu pusat pembuatan gula kelapa. Welcome drinknya berupa es nira. Disini didemonstrasikan secara langsung proses pembuatan gula kelapa dan banyak souvenir berupa makanan dari gula kelapa dan kerajinan dari tempurung kelapa.

Kembali ke kota Bangkok juga butuh sedikit perjuangan, karena bus gak ada yang ngetem di damnoen Saduak. Hanya boleh naik di terminal resmi sekitar 800m dari Damnoen Saduak.

Tiba di hotel langsung check out dan segera ke Rajpraprop station. Ada masalah lagi disini, ternyata duit kami gak cukup, kurang 10 Bht untuk bisa sampai ke airport. Didompet hanya ada ringgit, USD, SGD, Vietnam Dong. Periksa semua kantong untuk cari duit kecil ini, gak berhasil. Bertanya tentang atm terdekat adanya sekitar 300meter. Ogah. Lagian masak gara-gara 10 bht, sy harus narik atm dan kena charge penarikan 150baht . Jadi sy mencoba membujuk penjual tiketnya untuk bisa beli 6 tiket dengan 150bht dan uang USD2 dan berhasil meski penjual tiket sedikit gak rela. Hahaha.

 

Amel dan Nayla terbang duluan ke KL, sementara kami menunggu penerbangan berikutnya. Malam ini kami akan menginap di Tune Hotel LCCT, karena besok jam 1 siang udah harus terbang ke Makassar.

Go HOME

02 Mei 2011

Jam 05 pagi, saya sama Kajol berangkat ke Kota Kualalumpur, tujuannya untuk menemani Kajol melihat-lihat KL. Naik Aerobus ke KL Sentral kemudian kami ingin mencoba kereta yang ke Batucaves. Kereta api ini baru beroperasi sejak pertengahan tahun lalu. Wow ternyata stasiun kereta api Batucaves persis di sebelah Batucaves ini. Ada alternative yang lebih baik ketimbang taxi atau bis.

Tadinya mau ke Petronas juga, tapi kami mengurungkan niat dan memilih balik ke airport.

End of trip.

BIAYA-BIAYA

imagesmoney

Agak sulit memilah-milah biaya/orang untuk trip selama 8 hari 7malam ini, karena kami keluarga. Jadi biayanya campur baur. Apalagi emang dari awalnya, gak terlalu detil dalam merencanakan. Sy coba hitung-hitung sebagai berikut:

total biaya perjalanan diluar tiket pesawat Rp 12,125,000 untuk 4 org dewasa n 2 anak-anak.

Kalo dibagi ke 4 dewasa menjadi sekitar Rp 3,100,000/orang starting dari Makassar.
Tiket pesawat untuk 5x terbang (Makassar-KL, KL-Phuket, Phuket-Bangkok, Bangkok-KL, KL-Makassar) Rp 550,000/orang kecuali Kajol karena beli belakangan kena tiket di harga Rp 800,000