Urut-urutannya adalah sebagai berikut:
- Menabung untuk biaya perjalanan. Biasanya saya menggunakan fasilitas tabungan rencana jangka pendek dengan menyisihkan 500-1 juta setiap bulan. Kecenderungan saya liburan sekitar bulan mei atau juni, menabungnya setahun sebelum itu.
- Beli tiket jauh-jauh hari. Selain harga lebih murah, ini merupakan cara saya untuk mengatur keuangan travelling. Eksekusi tiket promo bisa kapan saja, biasanya saya memanfaatkan fasilitas cicilan 3 bulan, sehingga jauh sebelum hari H, cost untuktiket pesawatnya sudah lunas. Tiket ke seoul saya beli sekitar bulan September tahun lalu untuk keberangkatan bulan Juni 2013. Sedikit gambling iya, kita kan gak tau apakah tiba pada waktunya berangkat gak ada halangan berarti. Hanya saja kalo tiket gak segera diambil, berisiko harga lebih mahal secara saya lebih sering berangkat berempat (suami+ anak2). Selain itu, terlalu banyak pertimbangan malah bisa jadi membuat perjalanannya diundur-undur bahkan akhirnya batal.
Contoh ternyata bulan Juni itu bulan yang padat kegiatan. 2 minggu sebelum berangkat, tiba-tiba dapat panggilan mengikuti diklat yang sangat penting dalam fase karirku, setelah itu pemeriksa internal akan mengaudit kantor selama 1 minggu yang berarti saya dan satu teman kantor yang akan ikut dalam trip ini wajib hadir dan gak diperbolehkan cuti. Beruntung, teman dari PI mengerti kondisi kami, sehingga jadwal closing audit dipercepat sehari, sehingga jadwal penerbangan kami tidak jadi berantakan. Masih ada satu event besar yang kantorku adakan yang semestinya saya wajib hadir dan gak boleh cuti. Beruntung lagi, bossku mengerti sehingga saya dan teman saya diperbolehkan tetap cuti.
- Membuat riset atau mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang Korea. Hasil browsing yang informatif, saya save dalam satu file buat bekal perjalanan. Kaskus, frommer, lonelyplanet forum, trip advisor, milis backpackerdunia, group facebook backpackerdunia, hostelworld, agoda, booking.com dan blog walking ke beberapa blog yang mengshare perjalanan ke korea seperti cara menggunakan transportasi lokal, penginapan yang direkomendasi, tempat yang direkomendasi, sewa mobil di jeju dan sebagainya. Setiap informasi yang penting juga di info ke teman-teman yang akan berangkat sama-sama melalui inbox facebook. Minimal mereka tahu prosesnya.
- Menentukan rute perjalanan secara garis besar. Dari hasil riset mengerucut ke rute perjalanan. Selain mempertimbangkan tempat-tempat yang direkomendasi dari hasil riset, biasanya berpatokan sama itinerary tour Korea yang di launching oleh biro perjalanan wisata. Tujuannya biar jelas perbandingannya biayanya. Kalau ikut tour, biaya yang harus dikeluarkan 14-18 juta untuk 5-6 malam di korea. Kami mentargetkan biaya perjalanan kami sekitar 7-8juta per orang dengan itinerary yang sama. Kami memutuskan 4 malam di Seoul dan 2 malam di Jeju, tidak ke Busan atau ke Gyeonggi do karena keterbatasan waktu. Ini terkait dengan penginapan yang harus kami booking dan pembelian tiket pesawat ke Jeju. Itinerary detail seperti akan kemana selama di Seoul ataupun Jeju belakangan saja. Bisa dilakukan pada saat tiba di sana kalo gak sempat menyiapkan dari Indonesia.
- Menentukan penginapan. Biasanya 4 bulan sebelum keberangkatan, saya sudah memutuskan dimana akan menginap.
- Mengurus Visa sebaiknya dilakukan sendiri, biar tau proses secara detail. Sehingga untuk trip berikutnya ke negara yang memerlukan visa, sudah punya pengalaman. Diserahkan kepada travel bukan jaminan bahwa visa akan lebih mudah keluar. Disamping itu ada nominal tabungan cukup besar yang dipersyaratkan dan ditambah dengan fee pengurusan. Pengurusan visa sudah bisa dilakukan 3 bulan sebelum keberangkatan. Upayakan mengurus lebih awal agar tidak terlalu terburu. Persyaratan rekening tabungan merupakan hal yang sangat mutlak, upayakan menjaga kesehatan tabungan kurang lebih 3-4 bulan. Artinya saldo dijaga jangan sampai minim banget dan merupakan rekening aktif. Banyak pengajuan visa ditolak, karena faktor rekening tabungan ini. Jangan sampai terkesan bahwa dana yang ada di tabungan itu cuman sekedar numpang lewat tiba-tiba dimasukkan dengan nominal besar hanya untuk keperluan visa.
- Persiapan berangkat: buat saya bertiga (saya n 2 anak-anak berumur 7 & 8 tahun) saya bawa ransel trolley ukuran kabin pesawat dan 1 ransel eiger front load ukuran kabin pesawat plus 2 ransel kecil (daypack). Ransel trolley isinya pakaian, ransel eiger isinya snack & bahan makanan, 2 ransel kecil untuk dipakai pada saat jalan-jalan di korea.
Backpack untuk 7 hari untuk bertiga dengan isi antara lain:
- Pakaian luar: Kebiasaan saya hitungan baju adalah sesuai jumlah hari perjalanan max 9lembar. Kalo perjalanannya diatas 7 hari bawanya tetap max 9 lembar (harus nyuci baju), intinya harus muat dalam ransel/koper ukuran bagasi kabin. Untuk perjalanan selama 7hari di Korea, untuk saya sendiri bawa 7 baju (bawa yang tidak berbahan kain tebal), 2 manset warna basic (hitam dan coklat), 1 celana jeans, 1 celana kain, 1 legging. SEdangkan untuk anak-anak masing-masing bawa 7 baju, 3 celana legging dan 1 rok. Di hostel di Jeju, sempat nyuci baju karena fasilitas mesin cuci plus sabunnya.
- Pakaian dalam, bawa secukupnya, disana biar nyuci pakaian dalam. saya juga bawa cd sekali pakai.
- Saya n anak-anak gak doyan pake jaket, sebagai penggantinya saya bawa pashmina 2 buah, kalo cuaca dingin mending saya dobel baju dengan manset, atau untuk mengantisipasi dingin di pesawat. Trus saya juga bawa sarung bali 2 buah, bisa juga digunakan untuk selimut.
- Handuk kecil 2 buah.
- Jilbab sesuai dengan jumlah hari, bawanya yang tipis-tipis saja.
- Perlengkapan mandi bawa yang ukuran mini: shampoo sachetan, odol ukuran 45gr, sabun cair, handbody, sabun cuci muka, mouthwash ( semuanya<100ml). Yang bukan kebutuhan utama gak usah dibawa, pulang saja baru perawatan lagi seperti scrub, lulur atau masker rambut.
- Obat-obat pribadi seperti paramex 1pack, decolgen 1pack, lodia 4biji, minyak kayu putih ukuran<100ml, minyak tawon <100ml, fresh care, vitamin c, tolak angin (sesuai jumlah hari), pharmaton formula (sesuai jumlah hari), vitamin anak dan propolis buat anak.
- Travel cooker. Alat masak serbaguna buat masak nasi dan lainnya.
- Perlengkapan makeup juga bawa yang mini pastikan <100ml, yang gak penting gak usah dibawa. Saya cuma bawa pelembab, bedak, lipstik 3 biji,eye shadow mini (antisipasi kalo lagi pengen gaya), maskara, eye liner, blush on. Pembersih muka gak bawa cukup sabun cuci muka, night cream juga gak bawa cukup pelembab pagi yang dipakai malam (kalo sempat).
- Alat shalat, bawa mukena saja, sajadahnya diganti dengan jilbab atau koran.
- Kaos kaki secukupnya
- Sepatu cuma bawa yang dipakai saja (jadi pastikan senyaman mungkin).
- Makanan: indomie 6 buah (buat bertiga), mie gelas 1 pack, abon sapi 250gr, ikan kaleng 2 buah, kornet sachet, beras seliter, buryam instan sachet (buat anak-anak), sambal instan, minuman sachet (teh, kopi, nutrisari), sereal. Biasanya kalo siang makan di luar. Sarapan (kalo gak ada fasilitas sarapan di hostel) atau makan malam baru memanfaatkan bekal makanan yang di bawa. Saya juga selalu nyiapin sekotak nasi dan abon untuk dibawa jalan, antisipasi kalo pas lapar atau waktunya makan trus belum ketemu tempat makan. Dan entah mengapa, makan indomie diluar itu rasanya enaak pake banget, padahal saya sangat jarang makan mie instan kalo di Indonesia. Kadang-kadang mengalahkan rasa makanan di resto yang kami singgahi. Bawa makanan juga tergantung kebijakan negara yang mau dikunjungi, kayak ke Australia saya hanya bawa mie instan aja.
- Snack buat anak-anak bawa agak banyakan, karena jalannya ke negara non muslim. Daripada ribet nyari snack yang belum dijamin halalnya, mending bawa. Begitu habis, ranselnya bisa diisi dengan oleh-oleh yang dibeli disana.
- Botol minum (untuk mengurangi anggaran beli air mineral), isi di hostel atau di jalan yang ada tulisan filtered drinking water. Kotak makan kecil buat isi nasi atau roti.
- Kacamata hitam
- Gadget: Notebook, tablet, smartphone
- Perhiasan berharga gak saya bawa, ditinggal saja di rumah, Dompet n Kartu2 yang gak bakal dipakai diluar negeri ditinggalkan dirumah juga. Saya cuman pake jam tangan, bawa dompet kecil isi atm n kartu kredit.
- Kamera, kalo yang lain bawa DSLRnya, saya gak usah bawa. Foto cukup pake smartphone saja.
- Tissu basah & tissu kering secukupnya
Selain persiapan barang yang akan dibawa, juga harus persiapan fisik. Jalan-jalan apalagi menggunakan transportasi umum sangat menguras energi. 2 minggu sebelum berangkat, saya persiapan fisik dengan jogging minimal 3x seminggu, sekali jogging bisa jalan sampai 5km. Dengan begitu, rasa pegal-pegal karena baru jalan panjang sudah hilang sebelum berangkat. Dan kalo terbiasa dengan jogging 5km, capek jalannya baru terasa setelah jalan 5km.
Sangat membantu dan terdengar sangat menyenangkan. Apakah Mbak bisa bahasa Korea juga?
cuma tau annyeong haseo dan gamsa hamnida. hehehe
seneng baca tulisannya mba…jd pingin jalan jg..sy ada rencana kekorea bln juni’17, boleh minta cth itinerary ga mba….sy sdh buat, tp takut kurang lengkap, kalo ada tolong email ke tri.ana99@yahoo.co.id ya mba….makasih banyak…
ini link untuk itinerary korea https://penyukajalanjalan.com/2013/07/21/itinerary-of-our-trip-in-korea/