
berbatik ria di depan Big Ben
Satu hal yang wajib dikunjungi di UK adalah London Eye. Gak hanya sekedar berfoto dengan latar belakang London Eye. Pengen berada di dalam bianglala terbesar di dunia dan melihat panorama 360. Udah banyak banget film yang menggunakan London Eye sebagai latar belakang syuting seperti London has Fallen dimana London Eye terbakar, Smurfs dimana London Eye disihir menjadi bergerak menggelinding ke jalan raya dan masih banyak yang lainnya. Jadi tujuan hari pertama kami ke Big Ben dan London Eye yang berada tak jauh dari situ. Big Ben juga menjadi pemicu saya memilih destinasi ke UK. Baca kabar Big Ben akan direnovasi mulai awal tahun ini sampai 3 tahun mendatang. Katanya Big Ben akan ditutup full selama renovasi. Alhamdulillah masih sempat melihat sendiri Big Ben.
Kami agak kepagian datang ke London Eye, loket pembelian tiket pun belum buka. Buka mulai jam 11siang sampai jam 6sore, harga tiket 39GBP. Jadi kami ke Buckingham Palace saja melihat seremoni pergantian penjaga. Dari situ baru balik lagi ke London Eye. Antrian cukup panjang, tapi efisien. Sekitar 45menit mengantri, tiba giliran untuk naik kapsul London Eye. Ada sekitar 32 kapsul, 1 kapsul bisa memuat sekitar 28orang. Kapsul memutar sekitar 30menit, dalam masa itu kita bisa sepuasnya menikmati pemandangan 360.

view Big Ben from London Eye
Setelah selesai di London Eye, kami kembali menuju ke gedung tempat beli tiket London Eye. Mau nonton 4D Cinema Experience London Eye yang sudah include dalam tiket London Eye. Tak disangka, terjadi kejadian yang sungguh mengagetkan. Salah satu teman mengalami kecopetan. Pada saat jalan menuju tempat nonton, dibelakang teman saya itu ada cowok dan cewek bule ikut berjalan. Si cewek mengenakan jaket model kelelawar (apa sih namanya?) trus si cowok perlahan jalan sambil memendekkan dirinya masuk ke dalam jaket kelelawar itu. Kejadian ini diliat sama temanku yang lain berjalan agak jauh dibelakang teman yang kecopetan. Temanku itu langsung berteriak, kak Narni coba di cek dompetnya. Pas dicek, amplop berisi uang sudah raib. Semua uang Pound dan Dollar masih tersimpan rapi di amplop dari money changer itu. Narni menggunakan tas dompet yang bisa diselempangkan, pada saat itu dia mengambil tiket London Eye, tapi tidak menutup rapat. Kesempatan itulah yang digunakan pencopet untuk mengambil amplop. Katanya Narni sempat mengejar si cewek dan menangkapnya. Cuma si cewek berteriak You’re Crazy, You’re crazy sambil melepaskan diri dan lari masuk kedalam taxi. Posisi saya waktu itu tidak melihat kejadiannya, karena berada paling belakang dan kita sempat mampir foto-foto dengan patung lilin Angelina Jolie. Bablas duit sekitar 15juta, di hari pertama di UK dan kondisinya Narni belum nyetor duit untuk share cost sama sekali. Narni dan teman yang jadi saksi sempat koordinasi sama security, si security hanya bisa menyarankan untuk melaporkan kepada polisi agar bisa diproses lebih lanjut.

setelah kejadian itu
Jujur saja, suasana tiba-tiba jadi gak nyaman bagi semua. Hari pertama sudah ada kejadian kayak gini. Tapi kami tetap berusaha agar schedule yang kami rencanakan tetap jalan. Setelah itu kami menuju ke Tower of London dan Tower Bridge yang berada di dekatnya. Hari sudah semakin sore, Tower of London sudah tutup begitu juga Tower bridge hanya dinikmati dari kejauhan. Niat pengen menjajal area pejalan kaki yang transparan diatas Tower Bridge (Glass Floor Walkway) juga batal karena jalur itu hanya dibuka sampai jam 6 sore.

view of Tower Bridge
Dalam hati, saya juga punya andil kesalahan. Di trip kali ini, saya gak mengingatkan soal antisipasi kecopetan. Saya menganggap semuanya sudah memahami karena hampir sebagian sudah pernah bepergian bersama. Trip-trip sebelumnya, saya agak cerewet akan hal ini. Kali ini saya gak terlalu cerewet bahkan cenderung gak konsisten. Biasanya dompet yang biasa saya pakai saya simpan dirumah, saya hanya menggunakan dompet kecil atau money belt atau neck pouch. Kali ini saya gak pakai neck pouch, bawa dompet dan naruhnya di ranselnya.
Belajar dari pengalaman kecopetan, untuk mengantisipasi hal tersebut, ada 2 hal yang mesti jadi prinsip:
- Don’t put eggs in one basket
Ini sebenarnya prinsip dasar investasi. Jangan investasikan harta-harta ke dalam satu tempat. Tujuannya adalah mengurangi risiko kerugian. Bisa juga diterapkan saat traveling. Jangan taruh duit di satu tempat, lakukan penyebaran. Misalnya, duit untuk share cost sesegera mungkin di berikan ke bendahara, simpan duit cadangan di tempat yang aman, taruh disaku atau di dompet kecil untuk keperluan belanja pribadi. Selebihnya taruh di money belt atau neck pouch bersama kartu-kartu dan passport. Jangan taruh di ransel atau di hand bag.
- Don’t bring all your valuable things.
Bawa seperlunya saja. Jika punya hp lebih dari 1, disarankan bawa satu saja yang paling dibutuhkan. Jika punya kartu kredit lebih dari 2, bawa 1-2 kartu kredit yang sisa limitnya paling besar dan yang jarang gagal digunakan transaksi. Begitupun kartu debit, cukup bawa 1-2 kartu yang isinya paling banyak dan jarang gagal digunakan transaksi. Kartu-kartu yang lain disimpan saja di rumah. Jika biasanya pake perhiasan emas, selama liburan ke luar negeri disimpan saja dirumah dengan aman. Biar gak terlalu banyak barang berharga yang harus diperhatikan.
pas kehilangan itu emang gk nyaman kak, kasihan juga temannya kak raib 15 jt di london pula
banget, pas hari pertama udah gitu belum nyetor share cost. namanya musibah, diambil hikmahnya.
Wah di inggris ada juga ya pencopet. Padahal inggros kan negeri yg makmur. Tapi agak nyesek juga sih 15 juta hilang begitu saja.
jangankan di inggris, di masjidil haram teman saya kecopetan di hijr ismail saat sujud tasnya diambil. jadi emang dimanapun mesti hati-hati sih.