Biaya Umrah mandiri dengan visa transit

Yang pengen tau berapa biaya umrah saya dengan menggunakan visa transit, ini ya rinciannya.

NO URAIAN  BIAYA (untuk 2 orang)
1 Tiket jakarta-jeddah-istanbul (Saudia airlines) +visa insurance pp            17.700.600
2 E visa Georgia 41 USD                  802.558
3 Travel Insurances beli traveloka                  296.000
4 Tiket istanbul-tbilisi pp (Pegasus Airlines)               4.508.000
5 Makan minum 10 hari               2.003.620
6 Kinan hotel 635sar 4malam (Makkah)               2.603.500
7 Hotel alpha tbilisi 130 GEL 2 malam (Tbilisi)                  806.000
8 Santa sophia hotel 1 malam (Istanbul)                  393.000
9 Hotel The Independent 3 malam (Istanbul)               1.734.000
10 Taxi selama di Makkah                  369.000
11 Lain-lain 15 SAR                    61.500
12 Kereta Cepat Jeddah – Makkah pp 207 SAR                  844.406
13 Havaist bus airport dari airport ke kota 174tl (Istanbul)                  140.940
14 Tiket Havabus Sabiha Airport-Taksim (Istanbul)                  109.350
15 Transport dalam kota turki                  212.560
16 Tour kazbegi               1.306.400
17 Bus 337 dari dan ke bandara Georgia                    24.800
18 Tiket Masuk Dolmabahce Sarayi (Istanbul)                  729.000
19 Tiket Masuk Narikala Fortress (Tbilisi)                    60.000
Total            34.705.234
Total pengeluaran per orang            17.352.617

Demikian.

Catatan: untuk cerita pengalaman saat melakukan trip ini ada di postingan sebelumnya yah.

Umrah dengan visa transit

WhatsApp Image 2023-07-30 at 08.49.11

Arab Saudi merubah kebijakan visa transit yang tadinya hanya 1 hari menjadi 4 hari sejak Februari 2023. Dan bisa dimanfaatkan untuk berumrah. Kabar ini tentu saja menggiurkan untuk dicoba. Selama ini kan kalo mau umrah harus mengajukan visa khusus umrah via travel di Indonesia.

Untuk mendapatkan visa transit ini syaratnya adalah beli tiket pesawat Saudia Airlines atau Flynas tujuan mana saja dan pilih yang transit di jeddah sampai 4 hari.

Tiket saudia Jakarta-Istanbul saya beli 1 bulan sebelum keberangkatan seharga 8.4juta. Beli langsung di website. Visa transit di apply bersamaan tiket. Visanya gratis yang dibayar adalah visa insurance sebanyak 400ribu jadi total yang saya bayar 8.8juta.

Saya pilih transit jeddah 4 hari di penerbangan Jakarta-Istanbul. Pulangnya cuma transit 3jam (tanpa keluar bandara). Tadinya saya pikir bisa tuh memanfaatkan secara maksimal, pergi transit 4 hari dan pulang transit 4 hari juga, tapi ternyata gak bisa. Visa transit hanya boleh apply 1x dalam 1 kode booking. Ini berdasarkan pengalaman adik saya yang juga nyoba umrah pakai visa transit setelah saya pulang.

Rincian tiket saya sebagai berikut:

Tgl 30 Maret Terbang dari Jakarta ke Jeddah

Tgl 03 April Jeddah-Istanbul

Tgl 9April Istanbul-Jeddah (transit 6jam)-Jakarta tiba tanggal 10April.

Visa dikirim ke email dihari yang sama saat tiket issued.

Untuk umrah permit bisa diajukan melalui aplikasi Nusuk. No visa harus dimasukkan saat login. Umrah permit adalah bookingan jadwal umrah yang diinginkan. Jadi sekarang sdh gak bisa seenaknya mau umrah. Harus booking melalui aplikasi Nusuk. Kalo gak salah hanya bisa 1x umrah per 10hari CMIIW.

Saya sempat kuatir, karena jadwal umrah ramadhan di aplikasi tersebut belum bisa dibooking. Yang bisa dibooking cuma umrah sampai tgl 22 maret saja. Sempat kepikiran untuk rubah jadwal tiket pesawat, kuatir tiba disana malah gak bisa umrah. Tapi sekitar sekitar tgl 8 Maret jadwal ramadhan sudah dibuka. Alhamdulillah aman. Jadinya kita booking jadwal umrah tgl 1April antisipasi kalo pesawat delay dan sebagainya. Niatnya kalo lancar semuanya baru mau tukar jadwal ke tgl 31Maret. Tapi tukar jadwal batal karena ternyata harus dilakukan H-1.

Baru setelah itu booking hotel. Pengennya sih mau nyoba nginap hotel bintang 5 yang sisa ngesot ke Masjidil Haram. Namun harga hotel menggila di bulan Ramadhan, Pullman, Jabal Omar dan sejenisnya itu 8jutaan/malam. Yang radius 1km sekitar 4jutaan/malam. Sepertinya harus booking jauh-jauh hari ditambah hotel-hotel yang dekat-dekat itu sudah kerjasama dengan travel umrah seluruh dunia. Karena itu saya nyari saja hotel murah tapi reviewnya bagus. Dekat dengan bus gratis yang ngangkut jamaah ke Masjidil Haram. Saya pilih hotel Kinan Al azizia. Saya booking di Kinan selama 4malam tgl 30-3apr total harga 2.5juta. Ini dalam 3 kode booking. Gara-garanya yang pertama saya booking adalah tanggal 1-3April (2malam) trus booking lagi tanggal 31-1April. Karena saya mau mastiin dulu complimentary free hotel 1 malam dari Saudia Airlines di Jeddah, tapi setelah dicek saya dapat vouchernya untuk tanggal 31Maret (sesuai jadwal kedatangan di Jeddah tiba tanggal 31Maret jam 00.30). Itu berarti sy harus nunggu check in hotel di Jeddah tgl 31 sore trus check out tgl 1April. Gak pas jadwalnya. Daripada rugi waktu mending langsung ke Makkah. Jadilah saya booking lagi  hotel Kinan tanggal 31 Maret check out tanggal 1. Trus ternyata disana itu check in rata-rata hotel dimulai jam 4 sore. Lama kan nunggunya. Rencana awal adalah begitu mendarat menuju hotel KInan, lalu titip koper di resepsionis trus mencoba umrah dan menghabiskan waktu di masjidil haram sampai tiba waktu check in. Tapi setelah dipikir-pikir kami harus jaga kondisi tubuh jangan sampai ngedrop. Jadilah saya booking lagi hotel untuk tanggal 30April. Kamar yang kami pesan juga berbeda tipe ada yang sekamar bertiga ada yang sekamar berempat. Di luar ramadhan, harga kamar hotel Kinan sekitar 250ribu/malam sekamar berempat.

Continue reading

TRANSIT DI KL

Ada perubahan jadwal penerbangan Jeddah-KL yang mundur 45menit dari seharusnya, menyebabkan saya harus mereschedule connecting flightnya. Daripada mengambil risiko, aman kalo pesawatnya terbang tepat waktu tapi kalo pakai delay 30 menit saja sudah gak bisa kekejar pesawatnya. Gak mungkin juga terburu-buru secara pulang dari Jeddah pada membagasikan kopernya. Jadi harus nungguin koper dan sebagainya. Jadi saya reschedule  KL-Makassar untuk keesokan harinya. Harus nginap dulu di KL. Sempat galau juga mau menginap dimana. Paling enak sih di Tune Hotel KLIA2 tapi tarifnya lumayan mahal 750rb/malam. Jadi saya putuskan nginap mengambil 2 kamar di Tune Hotel Downtown KL, 290ribu/malam. Udah lama pengen mencoba menginap disini. Biasanya setiap kali harus nginap di KL, saya pindah-pindah hotel/hostel, biar dapat nuansa yang berbeda lagi. Next time, mau nyoba nginap di daerah KL Sentral lagi.

 

Continue reading

KE BAITULLAH KU KAN KEMBALI

20160119_092530

Umroh Backpacker goes to Jabal Rahmah, tempat pertemuan Adam dan Hawa. Dari ki-ka: P Adnan, mbak Nazlah, mbak Liyush dan ibunya, Mbak Afi, Ibu dan Bapak Madiri, Uwaknya mbak Afi, Ustadz Imam, Kajol dan ibunya, saya, Bu Nadrah dan mertua. Nulis nama biar ingat terus. Hehehe

Dari Madinah, kami niat berumrah mulai dari Miqat Bir Ali. Tak henti-hentinya kami mengucap talbiyah, karena kesempatannya hanya pada saat di bus dan pada saat meninggalkan hotel di Makkah menuju mesjid. Prosesi umrah  dilakukan ba’da Isya. Alhamdulillah berjalan lancar dan selesai sekitar jam 12malam. Istirahat dan jam 4subuh bersiap-siap lagi ke masjid. Sebenarnya berat banget badan untuk bangun menjelang shalat shubuh. Masih kecapaian. Cuman sayang juga kalo harus shalat Shubuhnya di hotel secara pahalanya beda jauh. Shalat di Masjidil haram pahalanya 100ribu kali shalat di tempat lain. Demikian halnya juga di Masjid Nabawi, meski pahalanya lebih sedikit dibanding Masjidil Haram, kami tetap berupaya untuk bisa shalat di Masjid. Sayang kan, jauh-jauh dari Indonesia. Continue reading

MANASIK DAN JABAL MAGNET

20160116_090412

Berempat di masjid Quba

Umrah Backpacker ada manasiknya gak? Ada. Paling tidak H-1 sebelum umrah, kita bisa minta muthawwif untuk melakukan manasik. Tapi kebetulan travel yang kami pakai barusan juga menyelenggarakan umrah reguler. Jadi bisa nebeng ikut manasiknya. Manasik sempat diselenggarakan di Jakarta, Medan dan Makassar. Beberapa teman yang satu rombongan sempat mengikuti manasik yang di Jakarta. Adik saya saja yang sempat hadir manasik di Makassar. Yang lain gak bisa termasuk saya, domisilinya terpencar-pencar dan gak punya kesempatan untuk hadir. Meski demikian kami gak terlalu kuatir, belajar bisa dari mana saja. Di Madinah selama 4 hari masih ada kesempatan untuk mematangkan persiapan umrah. Continue reading

DITEMANI MUTHAWWIFAH KE RAUDHAH

Setengah mengantuk, kami menunggu  waktu buka pintu untuk menuju raudhah. Lamaa banget. Pengalaman umrah yang lalu biasanya habis Isya sudah mulai ada rombongan ke Raudhah secara bergiliran. Ini sudah jam 9 malam, pintu belum dibuka. Saya mencoba untuk berdiri ngantri di depan pintu sambil menutupi wajah dengan jilbab. Maksudnya agar askar yang menjaga tidak mengetahui kalo kami perempuan Indonesia. Tapi tetap juga ketahuan, karena saya tidak sendiri. Ada teman-teman lain yang pake mukena. Yang pake mukena disana hanya orang Melayu. Susah emang kalo mau menyamarkan diri bergabung dengan orang Arab secara beramai-ramai. Hihihi. Umrah yang lalu lolos-lolos aja karena saya hanya bersama 1 teman dan gak pake mukena.

Continue reading

JAJAN SAAT UMRAH

10176237_10204480716412718_7828084815155829346_n

Gerai-gerai makanan di dekat pelataran Masjidil Haram

Enaknya umrah backpacker, kita diberikan pilihan apakah Land Arrangement (LA) dengan makan atau tanpa makan. Kalau di umrah regular, sudah pasti biaya yang kita bayar sudah termasuk makan. Kebanyakan grup umrah backpacker memilih LA tanpa makan, konsumsi menjadi tanggung jawab masing-masing. Saya pribadi lebih memilih LA tanpa makan, ibadah jadinya tidak tergantung dengan jadwal makan dan bebas memilih jajan sesuai selera.  Saya dari dulu gak terlalu doyan makanan catering atau makan di hotel. Cepat bosan. Apalagi ini 9 hari. Dan saya bawa anak-anak, yang belum tentu cocok dengan menu catering.  Lagian, misalnya nih pake catering, keinginan jajan atau mencoba kuliner pasti tetap ada. Ya gak? Potensi kemubaziran bisa terjadi. Continue reading

INI KANG EMIL ATAU BUKAN?

Saat perjalanan turun dari puncak Jabal Nur, kami bertemu dengan seseorang yang mirip Kang Emil. Sontak kami langsung berfoto-foto sama si dia. Kapan lagi, pikir saya. Siapa tau besok-besok jadi Presiden, udah ada punya koleksi foto bersama.

Padahal sebenarnya saya gak terlalu minat foto sama seleb kecuali kalo ketemu sama Nicholas Saputra. Hehehe. Khusus Nico, gak apa-apa deh ngantri buat foto sama dia atau berebutan foto. Kalo yang lain lewat aja deh atau tergantung sikonnya aja deh.

Beberapa hari sebelumnya, ipar saya yang tinggal di Bandung ngasih info bahwa kali-kali aja ketemu sama Kang Emil yang sedang berumrah. Nah begitu saya posting foto di grup WA keluarga, dia bilang bukan Kang Emil. Hihihi, jadi bingung. Kalo ngecek di internet, Kang Emil berumrah sampai tanggal 21 Januari, nah pas ketemu itu di tanggal 20 Januari. Gak habis pikir, kok bisa banget kebetulan ketemu sama yang mirip Kang Emil disaat Kang Emil memang lagi pergi berumrah.Hahaha. Wallaahu alam.

Ngecek berita lagi, ternyata Kang Emil itu sudah ada di Indonesia pada tanggal 21 Januari, menghadiri acara ground breaking kereta cepat Jakarta Bandung di Walini. Jadi beliau mempercepat umrahnya supaya bisa hadir di acara itu. Jadi tambah bingung.

12722576_10206318783550957_832364555_o

hasil chit chat ama ipar

Kalo bener bukan beliau, ih lebay banget tuh orang. Hehehe.

Just intermezzo.

 

 

 

 

 

ZIARAH KE GUA HIRA

20160120_094626

nyantai di Jabal Nur

Saya paling bersemangat ketika Ustad Imam, muthawwif kita ngajaki ke Jabal Nur, tempat Gua Hira berada. Biar umrah kali ini ada nuansanya. Karena ini tidak termasuk dalam city tur travel. Yang berminat ada 7orang dari rombongan kami termasuk suami dan Aya. Tidak banyak yang ikut sudah keder duluan melihat Jabal Nur saat city tur sehari sebelumnya. Ke Jabal Nur, kami sewa taxi, ngambilnya di dekat hotel kami di daerah Misfalah. Aman, ada Ustad Imam yang nawar taxinya. Hanya 5real per orang sekali jalan, taxinya Innova pas lah buat kami bertujuh.

20160120_092442

di Jabal Nur dengan pemandangan Kota Makkah

Continue reading

PILIHAN HOTEL UMRAH BACKPACKER

foto hotel al shourfah

Di depan Al Shourfah New Hotel, Madinah

Hotel kami di Madinah adalah  Al Shourfah New Hotel, sekitar 150meter dari Gate 16 Masjid Nabawi. Merupakan hotel besar berlantai 14. Liftnya ada 5, tapi tetap saja di waktu-waktu menjelang shalat dan pulang shalat, menunggu lift bisa bikin stress. Untungnya semua dapat kamar di lantai 5, kalau kepepet masih bisa pakai tangga.  Continue reading