MANASIK DAN JABAL MAGNET

20160116_090412

Berempat di masjid Quba

Umrah Backpacker ada manasiknya gak? Ada. Paling tidak H-1 sebelum umrah, kita bisa minta muthawwif untuk melakukan manasik. Tapi kebetulan travel yang kami pakai barusan juga menyelenggarakan umrah reguler. Jadi bisa nebeng ikut manasiknya. Manasik sempat diselenggarakan di Jakarta, Medan dan Makassar. Beberapa teman yang satu rombongan sempat mengikuti manasik yang di Jakarta. Adik saya saja yang sempat hadir manasik di Makassar. Yang lain gak bisa termasuk saya, domisilinya terpencar-pencar dan gak punya kesempatan untuk hadir. Meski demikian kami gak terlalu kuatir, belajar bisa dari mana saja. Di Madinah selama 4 hari masih ada kesempatan untuk mematangkan persiapan umrah.

20160117_073621

Manasik di pelataran Masjid Nabawi dan disamperin sama Mbak Butet owner Kafilah Akbar Travel 

 

Hari ketiga, kami janjian setelah shalat Shubuh kumpul di sekitar gate 6. Mau kongkow-kongkow sambil manasik. Gate 6 itu tempat Museum Asmaul Husna berada. Sambil nunggu semua kumpul, foto-foto dulu depan museum tersebut. Sehari sebelumnya, teman-teman yang lain sudah jalan-jalan ke museum ini dipandu sama Ustadz Imam, muthawwif kita. Sayanya aja yang ketinggalan hehehe.

12622012_1021475651253592_3798172907457611630_o

Depan Museum Asmaul Husna

 

12646626_10153976942549729_5560210733237381546_o

After manasik, photo by Mbak Afi

Sama ustadz Imam, kita dikasih masing-masing satu paket tas berisi perlengkapan Madrasah Umrah. Itu program dari kampusnya dia. Seperti kita di masa kecil dulu, pada saat bulan Ramadhan diwajibkan mengisi buku kegiatan ibadah selama bulan Ramadhan. Nah yang ini mengisi buku kegiatan ibadah selama di Makkah, mulai dari hari kedatangan sampai pulang (6hari). Kegiatannya antara lain mengaji, sedekah, thawaf, shalat lail, shalat dhuha, baca buku-buku yang ada di dalam tas dan lain sebagainya. Nantinya dapat sertifikat. Gak tau jadi dapat atau gak. Soalnya pas pulang, buku kegiatan itu gak jadi dikumpul. Hehehe, gak apa-apa lah setidaknya buku kegiatan itu mengingatkan kita untuk melakukan kebaikan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.

Di Madinah, selain city tour standar, kita juga diajak ke Jabal Magnet sekitar 30km dari Madinah. Jabal Magnet ini salah satu bukit gravitasi di dunia. Kurang lebih sama dengan Mysterious Road yang ada di Jeju yang pernah saya kunjungi. Ada area tertentu dimana mobil lambat bergerak padahal jalanan menurun dan sebaliknya, begitu balik arah mobil dalam keadaan mobil tidak di gas semakin melaju kencang pada jalanan yang menanjak. Saat diuji coba sama supir bus, kecepatannya bisa 140km dengan posisi kaki si supir tidak menginjak gas. Dapat informasi di google bahwa sebenarnya ini ilusi saja (optical illusion) . Pengaruh landscape disekitar menyebabkan yang terlihat menaiki tanjakan sebenarnya menuruni tanjakan. Baca disini.

 

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s