Waktu liburan sudah dekat, saatnya mengurus visa.
Jadi di bulan April kemarin udah eksekusi tiket Jakarta-Amsterdam pp untuk keberangkatan di bulan November 2022. Waktu itu Singapore Airlines lagi promo besar-besaran ke hampir semua rute. Udah gitu ditambah dengan diskon aplikasi tempat beli tiket dan diskon promo kartu kredit, dari harga 7,6juta yang dibayar 6juta saja. Lumayan kan. Mungkin karena bulan itu adalah bulan awal dimana hampir semua maskapai internasional mulai beroperasi secara penuh, banyak promo bertebaran. Tapi semakin kesini harga tiket semakin mahal. Udah gak terjangkau untuk beli mepet dengan waktu keberangkatan. Sebagai contoh saja untuk tanggal yang sama dengan maskapai yang sama ngecek di bulan Juli sudah 38jutaan, ngecek sekarang sudah 45jutaan. Kalo maskapai lain sih masih ada di harga sekitar 17jutaan. So, kalo ada tiket murah jangan nunggu lama untuk eksekusinya. Budget saya untuk tiket Eropa/UK/Turki pp adalah sekitar 6juta, untuk tiket US adalah sekitar 7juta, untuk tiket Japan/Korea sekitar 4juta. Kalo ada tiket yang masuk budget, biasanya langsung dieksekusi. Kalo saya sih ya, itu juga termasuk cara untuk mengatur cash flow, seluruh biaya untuk liburan jadinya tidak dikeluarkan secara bersamaan. Pengeluaran biaya tiket dulu, kemudian pengeluaran biaya transport antar negara dan penginapan yang dapat dipesan dari Indonesia dan berikutnya pengeluaran biaya selama disana.
Kapan mulai waktu pengurusan visa? Dari web vfs, aplikasi visa paling cepat 6 bulan sebelum tanggal keberangkatan dan paling lambat 15 hari sebelum tanggal keberangkatan ke Schengen. Lebih cepat lebih baik karena dapat slot untuk temu janji itu tidak mudah. Saya ngecek di awal Agustus, slot paling dekat adalah di akhir bulan September.
Pengurusan visa Schengen melalui kedutaan Belanda ini merupakan yang ketiga kalinya, sebelumnya pengurusan langsung di kedutaan Belanda, sejak tahun 2016 sudah melalui Vfs. Pernah juga saya melakukan pengurusan visa Schengen melalui Kedutaan Prancis.
Tips untuk berburu slot temu janji:
- Slot temu janji bisa dibuat tanpa melakukan pengisian formulir pengajuan visa terlebih dahulu. Kemarin itu saya kira harus isi fomulir dulu baru proses temu janji seperti kebiasaan pengurusan visa yang lalu-lalu. Eh ternyata gak harus isi formulir dulu. Jadinya kita delay untuk berburu slot kurang lebih 3 harian.
- Daftar temu janji satu persatu, Walaupun dimungkinkan 1 akun bisa daftar temu janji untuk beberapa orang sebaiknya dihindari, hanya akan membuat prosesnya lebih lama karena harus input data paspor, nama dan data email. Keburu slotnya diambil orang.
- Coba terus sampai dapat, jangan putus asa. Ada 3 pilihan tempat pengajuan visa: Jakarta, Surabaya dan Bali. Ada 2 pilihan untuk slot temu janji: mau yang regular (Visa C Tourist) atau yang express (Prime Time). Slot prime time ada tambahan biaya kurang lebih sekitar 610ribu, namun slot temu janji pasti ada dan jeda dari waktu booking tidak terlalu lama. Saya tetap keukeh mau yang regular. Bahkan kalo ini gak berhasil juga, mau nyobain ngajuin visa di kedutaan Denmark yang relatif dapat slot temu janjinya lebih mudah. Pertimbangan kenapa ngajuan visa di Kedutaan Belanda karena berharap di pengajuan ketigakalinya ini bisa dapat jangka waktu visa yang lebih lama. Setelah mencoba selama 3 hari di waktu pagi, siang, sore dan malam hari, akhirnya kita berhasil dapat saat coba di pagi hari tanggal 11 Agustus untuk slot di tanggal 5 Oktober. Biaya untuk pemesanan temu janji ini plus layanan notifikasi email adalah sekitar 310ribu Alhamdulillah.
Mengenai pengisian formulir visa, relatif tidak terlalu sulit. Yang harus dipersiapkan adalah daftar negara tujuan di Eropa termasuk dimana akan tinggal selama di negara tersebut. Harus menuliskan secara lengkap nama tempat akomodasi berikut dengan alamat, email dan no telponnya. Karena pengajuan visa melalui VFS Kedutaan Belanda, negara tersebut wajib menjadi negara terlama yang akan dikunjungi dan atau negara yang pertama kali didatangi. Untuk keperluan pengajuan visa, saya membuat itinerary sebagai berikut:
Amsterdam 4 hari (3hari di awal, 1 hari di akhir)
Copenhagen 2 hari
Oslo 2 hari
Penginapannya saya booking melalui booking.com, memilih penginapan yang free cancellation. Jadi jika ada perubahan rencana bisa sewaktu-waktu dibatalin.
Secara ringkas urutan dokumen pengajuan visa adalah sebagai berikut:
1. Application form
2. Paspor asli dan sebelumnya
3. Copy semua halaman passport
4. Foto visa 35x45mm
5. Job letter dan slip gaji 3 bulan terakhir
6. Copy sk mutasi terakhir
7. Rekening tabungan 3 bulan terakhir
8. Copy kartu kredit dan tagihan
9. Kartu keluarga, ktp, akte kelahiran, sim A dan C (kalo ada)
10. Copy tiket pesawat
11. Travel itinerary
12 Confirmed hotel booking dan receipt
13. Asuransi pertanggungan 30000euro
14. Duit cash 80euro atau idr (untuk pembayaran visa)
Ini saya sarikan dari checklist tourist visa dari website vfs.
Saya ngambil cuti 1 hari untuk ngurus visa. Saya ngajak anak-anak nemenin di jalan menuju Jakarta. Jadwal temu janjinya jam 10 pagi di Vfs Global Kuningan City Mall lantai 2. Saat datang, lembar appointment kita akan di cek. Jika sesuai akan diberikan nomor antrian dan diarahkan ke counter Vfs negara tempat pengajuan visa. Dalam 1 kantor itu ternyata banyak negara yang pengajuan visanya dikelola oleh Vfs Global seperti Jerman, Italia, Austria, Denmark, Finlandia, Norwegia, Kroasia, Swiss, Swedia, Belanda. Counter visa Schengen Belanda berada di paling ujung. Amel dan Ina yang akan jadi teman perjalanan saya sudah berada disana.
Petugas memulai memeriksa berkas saya. Paspor lama dikembalikan tapi diminta untuk fotokopi bagian yang ada visa schengennya. Bookingan hotel dicek satu persatu, yang dicek adalah urutan tanggal booking dan berapa lama di suatu negara. Asuransi yang dilampirkan adalah polis 1 lembar, lembar lainnya seperti kartu dan benefit dikembalikan ke saya. Kemudian dijelaskan bahwa saat ini pengembalian paspor hanya bisa dikirim ke alamat yang ditunjuk, sudah tidak bisa diambil sendiri. Tentunya dengan biaya tambahan jasa kurir, untuk Bandung biayanya 55,000. Setelah selesai verifikasi, saya beranjak ke tempat fotokopi yang ada disekitar tempat pengecekan temu janji di security. Biaya fotokopi 1000/lembar. Kemudian saya pun mengantarkan berkas itu ke petugas yang tadi melayani, dan diberikan receipt untuk melakukan pembayaran visa. Setelah bayar, masih diminta menunggu untuk antrian proses biometrik yaitu proses pengambilan foto dan sidik jari. Dan proses pengajuan visa selesai.
Tanggal 17 Oktober, paspor tiba di kantor dan alhamdulillah sudah ada stiker visa Belanda di dalamnya. Saya dapat visa sampai 31 Desember 2022, memang tidak sesuai dengan harapan bahwa untuk pengajuan visa yang ketiga kalinya di kedutaan Belanda bisa dapat visa minimal setahun atau lebih dari itu. Tapi ini saja sudah alhamdulillah.