A day in Amsterdam

IMG-20221113-WA0052

Perjalanan dari Singapore ke Amsterdam memakan waktu sekitar 13jam. Pemeriksaan passport control tidak terlalu ramai. Saya sempat ditanyain mau kemana. Saya jawab mau ke copenhagen. Kapan? Saya jawab besok padahal sih ntar malam akan berangkat ke Copenhagen. Petugasnya langsung menkernyitkan dahi dan minta untuk melihat tiketnya. Aduh salah saya menjawab. Harusnya saya menjawab bahwa akan keliling di Amsterdam dan daerah sekitar saja. Ya iyalah visanya keluar dari kedutaan Belanda, masa iya cuman jadi tempat numpang lewat saja. Dalam hati saya panik, kuatir bakal di random check. Saya langsung buka email saya dan nyari-nyari kok tiketnya gak ada. Karena lama, akhirnya petugasnya langsung stempel paspor saya. alhamdulillah. Belakangan baru ingat email tiket itu bukan di email utama saya tapi di email lain. Biasanya semuanya pake email utama saya tapi khusus tiket bus ini karena ngejar diskon pengguna baru saya pake alamat email yang lain.
Niatnya mau mandi dulu di airport. Saya baca referensi ada shower gratis di bandara Schiphol. Tapi setelah kesana, tempat yang dimaksud sudah tidak ada lagi fasilitas shower. Jadilah kita nyari toilet yang paling ujung yang gak terlalu banyak orang untuk kami melakukan refreshment dan ganti baju. Kemudian kami ke Amsterdam Central dengan kereta dan menaruh koper-koper di penitipan barang yang ada di Amsterdam Central. Sempat agak lama juga kita nyari penitipan barang, rupanya dia berada di dalam area yang masuk harus sudah punya tiket yang valid. Untung saja tiket kereta Schiphol meski cuman beli one way dari bandara tapi masih berlaku untuk ngetap di Central Station. Cuman ada 2 ukuran locker, small dan medium. Padahal seingat saya dulu beberapa tahun lalu pernah nitip barang ngambil yang locker ukuran besar untuk 3 koper. Jadinya kita ngambil 3 locker ukuran small, dengan harga 7.5Euro/locker/24jam. Prosesnya juga dilakukan secara mandiri, masukin barang di locker, tutup pintunya, lalu ke mesin yang ada dekat situ untuk melakukan pembayaran dengan kartu kredit/debit. Akan keluar struk yang barcodenya akan digunakan untuk membuka pintu locker.

IMG-20221113-WA0056Kita ke Zaansche Schans dengan naik kereta. Tiketnya sekitar 10Euro/pp. Ini tempat wajib kalo baru pertama kali ke Amsterdam. Saya sama Amel sudah pernah sekali kesini walau hanya sebentar tapi Inoy baru pertama kali. Zaansche Schans merupakan desa wisata tradisional Belanda yang sangat cantik. Perpaduan lengkap rumah-rumah tradisional khas Belanda, 8 windmill, pertanian, kanal kecil, bisa meliat pembuatan clog sepatu khas belanda, bisa melihat proses pembuatan tong kayu, bisa meliat proses pembuatan keju domba dan sapi sekaligus nyicipin keju tester berbagai varian di Cheese Farm Catarina Hoeve, bisa mengetahui sejarah desa Zaanse Schans di museum Zaanse Schans. Kita juga sempat masuk ke windmill De Kat, untuk melihat lebih dekat bagaimana windmill beroperasi. Windmill De Kat adalah windmill yang berkontribusi memproduksi cat. Disini juga kita bisa naik sampai ke rooftop dekat dengan kincirnya melewati tangga yang sempit dan kecil. Worth it lah bayar 5Euro untuk bisa menikmati pemandangan dari windmill.

Berikutnya kita ke Red light District, menyusuri lorong-lorong dimana para PSK bekerja dan menyusuri setiap kanal dan jembatan yang ada di sekitar situ. Kita juga ke Anne Frank house dan kanal Heisengracht sebagai salah satu kanal utama yang ada di Amsterdam.
Tadinya sempat terpikirkan ke Leiden, katanya kanal tercantik Belanda ada disana. Namun urung karena pertimbangan waktu dan cukup jauh dari Amsterdam, kanal-kanal di Amsterdam keren-keren juga kok.

Inoy tiba-tiba kebelet mau buang air pas lagi di dekat Royal Palace. Saya langsung ingat di dekat situ ada Mcd yang saya kunjungi beberapa tahun yang lalu untuk keperluan yang sama. Hehehe. Sambil menunggu Inoy saya ke H&M di depannya liat-liat sepatu boot dan berakhir dengan belanja sepatu dan jaket wool dengan harga yang menarik, dua items itu total cuman 54Euro. Padahal tuh sebelum berangkat sempat nyari boots di mall paling murah sekitar 1,3juta. Disini saya juga sempat ngecek di Mango dan Esprit yang ada di Amsterdam Central, bootsnya berkisar 40-50Euro saja.
Amel mengeluh sakit kaki gara-gara pake boots, jadilah dia juga nyari sepatu kets di toko Snipes yang ada di sekitar Royal Palace. Baru hari pertama udah pada jajan, hehehe.

Setelah itu kami balik ke Amsterdam Central, masih sempat ngopi-ngopi dulu abis itu lanjut mengambil koper-koper dari penitipan dan lanjut ke stasiun Amsterdam Sloterdijk buat naik bus ke Copenhagen jam 10 malam. Saat proses naruh bagasi di bus, saya kehilangan hp. Hp itu saya pegang untuk menunjukan barcode reservasi flixbus dan setelah menaruh bagasi baru nyadar kalo hpnya sudah gak ada. Duh sedihnya. 2 tahun lalu juga kejadian yang sama, kehilangan hp gara-gara kehilangan keseimbangan saat naik sampan dan jatuh tercebur di curug Tilu. Hpnya nyemplung, sama bapak yang bawa sampan coba dicari gak dapat dan agak susah selain dalam, cukup berbahaya karena ada pusaran air disitu.

 

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s