Sampai saat ini saya bertahan jadi host Airbnb selama kurang lebih 3 tahun. Baca postingan yang pertama. Alhamdulillah sejauh ini aman-aman saja dalam artian properti tidak ada yang rusak berat ataupun hilang akibat penyewa dan juga gak ada penyewa yang terlalu aneh dan menyebalkan. Dari sisi pendapatan, lumayanlah buat dipake jajan dan untuk nutupi overhead cost seperti IPL dan internetnya. Sempat sekitar 3 bulan kosong karena memasuki awal pandemi tapi sekitar Juni 2020 saya udah mulai menerima tamu dan alhamdulillah ada aja tamunya. Meski udah pindah ke Bandung, kegiatan mengehost ini masih tetap jalan. Urusan komunikasi dengan penyewa masih dengan saya tapi untuk urusan kebersihan dan serah terima kunci saya serahkan sama pak suami ataupun ponakan.
Beberapa kejadian pengalaman menjadi host antara lain:
Ada penyewa yang mengganti password wifi di apartment tersebut. Passwordnya dirubah menjadi 12345678. Segera saya memanggil teknisi provider internet tersebut karena saya remote dari jauh sepertinya tidak berhasil. Nyebelin kan. Kenyamanan penyewa jadi sedikit terganggu.
Ada penyewa yang kemudian menyewakan lagi kepada tamu lain. Yang tinggal di apartment udah bayar full ke penyewa yang booking airbnb tapi booking airbnb nya cuma beberapa hari dan kemudian booking lagi tapi tidak sampai menyelesaikan pembayaran. Saya minta yang tinggal di apartment segera meninggalkan apartment, untungnya dia kooperatif dan minta waktu sehari untuk beres-beres. Si penyewa langsung saya blacklist.
Ada penyewa yang gak pedulian. Ninggalin unit dalam keadaan kotor, sampah berceceran dimana-mana. Ini memang bukan kewajiban tapi paling gak sadarlah untuk buang sampah pada tempatnya. Ada juga yang checkout dan kondisi AC gak dimatikan.
Pernah saya harus mengembalikan uang sewa penuh dengan transfer ke penyewa. Jadi di plafon kamar ada kebocoran yang menurut pak suami sumber kebocorannya dari unit yang ada diatasnya. Sudah beberapa kali dilaporkan masih belum ada tindak lanjut dari manajemen. Gak setiap saat bermasalah sih tapi mengganggu karena kalo lagi bocor, membasahi ujung tempat tidur kamar utama. Ada penyewa yang di hari pertamanya sangat terganggu dengan kebocoran. Dia berinisiatif untuk membantu membereskan kerusakan karena menurut dia sumber kerusakannya berasal dari pipa ac kamar saya. Katanya dia kontraktor dan bisa menyuruh tukangnya untuk memperbaiki. Saya menolak karena penanganan perbaikan harus dari pihak manajemen apartment, kuatir kena penalti kalo bawa tukang dari luar. Meski kata penyewa, gak usah bilang ke manajemen. Karena gak jelas kapan waktunya management untuk melakukan proses perbaikannya, jadinya saya mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan menawarkan untuk mengembalikan uang sewa secara penuh. Dan dia menerima. Beruntung gak berapa lama tukang dari manajemen sudah datang memperbaiki, saya tidak dikenakan biaya perbaikan apapun karena sumber kerusakan emang benar dari unit diatas unit saya.
\Bulan lalu saya nambah listing apartment di Airbnb. Biar apartment di Jakarta jadi aset produktif juga. Kenapa bisa sampai punya apartement di Jakarta, nanti di postingan berikutnya. Dibeli sejak Des 20, baru dapat kuncinya di Feb 21, mulai diisi karena apartemen itu kosongan, kemudian dipakai untuk jadi penampungan barang-barang saat rumah di Bandung renovasi, mulai disewakan sama teman selama bulan April-Juli 22 dan akhirnya listing di airbnb tanggal 20 Agustus. Karena tinggal di Bandung dan biar gak terlalu repot bolak balik, di awal saya set pemesanan minimal 14 hari. Agak deg degan juga apakah laku di pasaran, mengingat apartment menjamur di Jakarta, lokasinya di Jakarta Timur dan kelas apartemen menengah ke bawah. Kalo apartemen di Makassar sih lokasinya di pusat kota dan area perkantoran serta masih belum banyak apartemen di Makassar.
Saya juga kembali langganan internet. Dulu saya langganan In***at GIG, baru beberapa bulan eh pailit. Sekarang beralih ke Bali Fiber dan udah janjian tanggal 27 Agustus akan di pasang. Wifi dan dapur beserta peralatan memasaknya adalah 2 hal yang paling sering ditanyakan oleh calon penyewa. Ada juga yang pernah konfirmasi terkait channel tvnya apa saja, dia ingin memastikan ada channel SCTV karena ibunya wajib nonton channel tersebut. Aya aya waehehehe.
Penyewa pertama booking di tanggal 28pagi untuk masuk hari itu juga. You know what? Saya posisinya baru tiba di Bandung dari Jakarta mampir sarapan di Soto Sedap Boyolali jam 6 pagi trus iseng buka aplikasi airbnb, eh ada bookingan. Hadeuh mau ditolak, sayang juga secara ini penyewa pertama. Pamali sih, kata saya sekaligus ini jadi pembuka jalan kan. Padahal malam sebelumnya saya juga ngecek lagi aplikasi, gak ada bookingan. Saya juga tetiba mutusin pulang Bandung subuh seabis ngantarin pak Suami ke bandara, udah malas mampir-mampir lagi.
Saya naik travel ke Jakarta, dan ini pertamakalinya naik travel setelah 2 tahun di Bandung. Biasanya bawa mobil sendiri. Baru nyadar naik travel itu ternyata enak banget. Duduk manis dan bisa tidur dengan doping antimo. Si penyewa otw dari Semarang dan udah janjian sama penyewa untuk ngasih kunci sekitar jam 6sore. Abis itu saya langsung balik. Yah, begitulah suka duka nyari umega (usaha menambah gaji).
Bookingan berikutnya udah lancar jaya. Dua penyewa berikutnya adalah orang bule. Mungkin karena sudah banyak referensi dan review para penyewa dari apartment di Makassar. Mungkin juga karena saya ngasih diskon untuk 3 penyewa pertama. Bahkan ada bule yang repeat booking. Si bule ini sempat ngasih feedback di airbnb (ini hanya terlihat oleh host) bahwa pisaunya agak jadul sampai dia harus ngasih isolasi gagangnya, gak ada cairan pembersih lantai, gak ada talenan dan gak ada panci yang agak besar supaya bisa masak banyak. Padahal dia cowok loh. Saya sebenarnya menyadari hal ini, makanya begitu dia keluar, saya sudah mengganti dengan peralatan masak yang jauh lebih baik. Dia juga sempat ketinggalan tas alat mandi, saya bantu untuk kirim dengan ojol secara free. Eh 2minggu kemudian dia booking lagi.
Saya juga akhirnya punya pengalaman menyewa airbnb. Jadi saat ngetrip dadakan ke yogya, nyaris semua hotel full book. Kalopun ada, harganya over priced. Emang waktu yogya lagi ramee banget. Karena udah gak ada pilihan lain, saya booking 1 paviliun sederhana, sesuai judul listingnya di airbnb dengan harga 600ribu/malam. Emang sederhana banget sih, cuma ada kursi kayu tua, 1 tempat tidur queen dan 1 tempat tidur single. Lokasinya emang strategis, di jalan taman siswa tapi masih masuk gang. Dan kata pengurus paviliunnya, tempatnya selalu full book.
Pun sempat membantu booking buat adik saya. Adik saya itu secara berkala bikin pengajian dengan komunitasnya sekaligus menginap. Biasanya dia suka nginap di cottage yang ada fasilitas kolam renangnya. Jadi bisa sekalian sambil rekreasi bersama anak-anak secara private secara ini komunitas yang akhwatnya bercadar. Tapi karena saat itu harganya sudah gak terjangkau, maka dia nyari alternatif lain yaitu rumah pribadi di Makassar yang disewakan yang ada kolam renangnya.
Inilah beberapa pengalaman menjadi host dan sekalian juga jadi travelernya. Menurut saya menguntungkan pake aplikasi ini karena user friendly dan marketnya lebih luas. Pemasaran bisa dilakukan melalui online, bisa diakses banyak orang bukan hanya di Indonesia tapi juga seluruh dunia.
Informasi yang sangat menarik
thank you mbak