Kami bergegas ke penitipan barang di stasiun kereta Oslo untuk mengeluarkan barang yang kami titipkan kemarin sewaktu akan mengikuti Norway in a Nutshell. Waktu 24jam bentar lagi berakhir, kalo telat bakal kena bayar sewa untuk 24 jam berikutnya. Tujuan berikutnya adalah ke Stockholm dengan naik pesawat SAS jam 11.10. Di stasiun kereta ada 2 pilihan kereta: yang regular 110NOK atau airport express 200NOK. 1 NOK= IDR 1500. Tentu kami memilih yang paling ekonomis yaitu kereta regular, waktu tempuh cuman beda dikit. Bedanya yang regular berhenti di 2-3 stasiun dan yang express langsung ke bandara.
Maskapai SAS merupakan maskapai premium milik negara Norway. Tiket SAS menerapkan beberapa kategori tiket: Go Light, Go Smart, Plus Smart dan Plus Pro. Tiket Go Light adalah yang paling murah tapi hanya cocok untuk penumpang yang hanya punya bagasi yang bisa ditaruh dibawah kursi ukuran 40x30x15 seperti ransel. Kalo mau taruh diatas kabin pesawat, harus beli tiket yang minimal jenis Go smart. Kalo beli tiket jenis ini akan dapat 1 bagasi checked in maksimum 23kg dan 1 bagasi kabin. Kami beli yang ini. Perbedaan dengan tiket dibawahnya sekitar 15-20 Euro. Di dalam pesawat, cuman dikasih teh/kopi gratis.
Pemeriksaan security control saat masuk ruang tunggu sangat ketat. Barang bawaan berulang-ulang discan. Yang disita dari barang bawaan saya adalah rendang daging kaleng. Katanya mengandung air yang gak boleh dibawah. Padahal itu rencananya buat teman makan kentang sebentar begitu masuk di ruang tunggu. Duh.
Kami juga menghabiskan uang NOK yang tersisa dari ambil duit di ATM kemarin di Flam. Karena pada malas makan, kami bagi tiga saja duit untuk diabisin sesuai selera. Uang segitu cuman cukup beli coklat 2-3buah. Dan yang nyebelin toko tempat kita ngabisin uang tersebut ternyata mahal. Kita gak perhatikan kalo di arah menuju ruang tunggu ada Duty free yang harganya lebih murah 50%. Contoh coklat bueno, di toko itu harganya 15SEK/biji nah di duty free harganya 50SEK/kemasan isi 10biji. Nyesek, hehehe. Selain itu di setiap duty free kesempatan mandi parfum. Parfum tester tersedia banyak banget dan petugasnya tidak banyak. Jadi leluasa banget buat nyoba berbagai parfum. Ada yang suka melakukan hal yang sama?
Parfum lagi sale. Contoh nih seperti Pleasure Estee Lauder 100ml seharga 700ribu. Padahal di Indonesia parfum ini cukup popular dan gak pernah sale, harganya sekitar 1.6juta. Dan masih banyak jenis parfum lainnya.
Tiba sekitar jam 12.30 di Stockholm, dari bandara kami memilih naik bus ke tengah kota. Ada beberapa pilihan juga sih untuk ke kota, bisa naik Uber sekitar 575SEK, kereta airport express 210 SEK, kereta komuter hanya 120SEK (kalo udah beli tiket metro) dan bus 110SEk . Kami memilih naik bus menuju Stockholm Central, nanti di sana baru beli tiket 24jam buat berkeliling Stockholm yang berlaku buat ferry, trem, bus dan metro. Harga tiket tersebut adalah 160SEK ditambah biaya kartu 20SEK. Kami juga sekalian mau beli tiket ke airport untuk besok dengan naik kereta komuter. Tapi kata petugasnya ada opsi yang lebih murah. Ketimbang beli lagi tiket ektensi (tiket lanjutan atau perluasan zona) sebesar 120SEK mending repot sedikit tapi cukup memanfaatkan tiket 24jam tersebut. Tipsnya adalah dari T-Centralen naik kereta komuter ke Marsta (jalur pink) lalu lanjut naik bis sekitar 10menit ke airport. Duh, terimakasih banyak pak atas tipsnya. Kami akan coba besok. Ini sesuai banget dengan prinsip act like local and save the money.
Praktis kami hanya punya waktu setengah hari untuk menikmati Stockholm. Diluar ekspektasi ternyata landscape kota Stockhom sangat indah. Menurut saya ini kota tercantik di negara Skandinavia. Bangunan tua dan megah bersusun rapi mengelilingi pinggir laut. Jadi jatuh cinta deh dengan kota ini dan jadi sedikit menyesal kenapa gak lebih lama di Stockholm. Tapi tak mengapa, mudah-mudahan ada rejeki bisa kesini lagi. Paling tidak saya tau dulu kotanya seperti apa.
Kami berjalan menuju hotel Den Roda Baten yang telah kami booking. Den Roda Baten adalah hotel kapal. Selain harganya paling murah, kami ingin punya sensasi nginap di atas kapal. Rupanya perjalanan ke hotel cukup menantang karena harus melewati jembatan yang naik turun tangganya lumayan banget terlebih bagi yang bawa koper gede. Padahal tuh dari stasiun Metro Gamla Stan dekat aja sekitar 700m dan hotel kapal itu keliatan dari Metro. Inoy sampai putus asa, dan minta kita naik taxi saja ke bandara besok, biar dia yang bayar. Hehehe. Saya ndak nanggapin, udahlah gimana nanti saja.
Tempat check in nya beda kapal dengan kamar. Jadi ada 2 kapal bersebelahan, satu jadi tempat check in dan tempat makan dan sepertinya jadi tempat tinggal pemilik hotel dan satunya lagi kapal khusus untuk kamar. Saat kita datang lagi ada renovasi di kapal kamar dibagian atas, jadi yang ditawarkan adalah kamar di bawah. Saat check in, saya menanyakan bagaimana cara untuk check out jam 5 pagi di keesokan hari. Si bapak resepsionis akan ngasih kode pintu akses dan menunjuk tempat taruh kunci. Kapal sebelah juga menggunakan kode pintu akses sehingga aman. Kamarnya kecil bener, terdiri dari 1 tempat tidur susun dengan lebar 80cm dan 1 tempat tidur berukuran sama. Tidak ada lemari. Jeda antara kedua tempat tidur itu sekitar 80cm, cukup untuk melintangkan 1 koper ukuran 26 inch. Jadi buka kopernya bergantian, hehehe. Shalatpun hanya bisa dilakukan diatas tempat tidur. Kamar mandi diluar kamar dan bersih. Ada harga ada rupa, memang hotel ini yang termurah dan yang reviewnya cukup baik. Cukuplah untuk sekedar meluruskan badan. Standar minimal saya dalam memilih kamar adalah yang penting aman, bersih dan tidak lembab. Hanya saja gak menyangka menuju ke hotel ini butuh effort naik turun tangga yang lumayan apalagi saya bawa koper 24inch, tau begitu saya mending memilih hotel disekitar Gamla Stan. Tapi kalo gak milih hotel ini, kami belum tentu tau sisi cantik kota Stockholm.
Dari hotel, pemandangannya juara, Diseberang danau keliatan landscape Stockholm stadhuset (Balai kota). Setelah menaruh koper dikamar, kami langsung keluar berjalan untuk mengelilingi danau ke arah stadhuset dan kathedral, kemudian menuju Royal Palace. Disekitar Royal Palace juga cantik banget. Saat kami tiba disana hari sudah gelap dan lampu kota menambah syahdunya suasana. Duh sayang, cuman setengah hari disini, padahal banyak spot wisata sekitar Stockholm yang menarik seperti:
- Explore kota tua dengan menyusuri Gamla stan
- Explore pulau Djugarden yang berada di dekat kota Stockholm, taman kota Nasional Royal dan beberapa museum ada disini.
- Museum-museum seperti museum ABBA (artis asal Swedia), museum Vasa, museum fotografiska, museum Moderna, Skansen Open Air Museum.
- Cuci mata di Ostermalm, daerah di mana toko butik barang branded berada
Kami menyelesaikan hari itu dengan naik bis menuju Hard rock Cafe nyari kaos koleksi. Biasalah gak lengkap kalo gak kesini.