SANDEMAN FREE WALKING TOUR IN AMSTERDAM

Day 3

IMG_3826

senja di royal palace

Hari ini kami ingin mencoba free walking tour. Kebetulan di hostel tempat kami menginap, stayokay vondelpark bekerjasama dengan sandemans ini. Gak perlu daftar, cukup menyiapkan diri berada disekitar lobby hostel sekitar 10.40 pagi. Petugas sandemans akan mampir dan mengantar kami sampai di meeting point. Dari websitenya, saya dapat informasi walking tour ini gratis, tapi jika anda puas dengan tour ini harus siap memberikan tip diakhir tour yang besarnya terserah anda. Sandemans tidak hanya menyediakan tour gratis, ada juga tour berbayar seperti tour bersepeda, tour coffe shop (mencoba coffe shop yang enak kopinya dan enak marijuananya) atau tour khusus red light district. Juga dapat memesan penginapan pada mereka.

IMG_3757

Angel, our tour guide

Ada sekitar 10 orang yang ikut tour dari hostel, sampai di meeting point yaitu monument nasional total ada sekitar 150 orang. Perjalanan dari hostel ke meeting point dengan berjalan kaki cepat, beberapa kali kami ketinggalan terlebih Melia.

150 orang itu lalu dibagi menjadi 5 group. Group kami dipandu oleh Angel, pria berumur sekitar 50 tahun yang menjadi independent contractor guide yang berasal dari colorado. Sebelum berangkat, dia memperkenalkan diri, menjelaskan aturan main walking tour ini, dan ingin tau tentang asal negara semua peserta yang ada di group ini. Kemudian menjelaskan sejarah the netherlands. Kalau menyimak dengan serius, saya bisa mengerti apa yang disampaikan, namun saya gak terlalu serius menyimak karena disambi dengan berfoto-foto. Apalagi yang menyangkut sejarah, tentang perang dunia, nazi, saya anggap informasi itu banyak tersedia dengan hanya googling.

Jadi saya hanya menyimak yang ringan ringan aja.

Angel mengatakan bahwa prinsip yang dianut oleh negara belanda adalah individual right and personal freedom. Itu sebabnya kenapa prostitusi dilegalkan, marijuana ditoleransi, dan perkawinan gay dibolehkan dinegara ini. Prostitusi hanyalah sebuah bisnis, para pelacur merupakan pekerja sama seperti pekerja formal lainnya yang gak boleh dipandang rendah. Para pelacur di red light district tidak akan membiarkan dirinya dinikmati hanya melalui foto foto atau video. Mereka ataupun security akan keluar merampas kamera yang dipake memotret atau merekam. Anda harus bertransaksi dengan resmi.

IMG_3751

Royal Palace

Menurut angel, orang belanda tidak tau memberi nama pada sebuah tempat. Penamaan hanya simpel berdasarkan kondisi pada saat itu. Contoh old church, new church, royal palace, damstreet (jalan di pinggir kanal), national monument dan sebagainya. Kalau dinegara lain, pasti ada tambahan nama mengacu kepada penguasa atau honorary people atau istilah populer seperti buckingham palace, big ben dan sebagainya.

IMG_3766

Kanal di Red Light District

Tour dimulai dengan sejarah national monument, sy gak terlalu menyimak. Yang saya tangkap adalah rakyat belanda menganggap bahwa canadian people sangat berjasa dalam kemerdekaan belanda. Kemudian dilanjutkan dengan old church yang berada hanya sekitar 50 meter dari red light district. Ada joke yang disampaikan angel sehubungan dengan dekatnya lokasi gereja dan tempat prostitusi. Tapi saya tidak ingin menuliskannya disini.

Di perjalanan, angel menunjukkan tentang adanya beberapa karya seni yang terpasang di jalanan begitu saja tanpa tahu siapa yang membuat dan meletakkannya. Jam 11.30 belum banyak prostitute yang bekerja. Pelacurnya dari yang cantik sexy sampai pelacur gendut keriput. Dari yang mulus sampai yang hitam dekil banyak dakinya.

Angel mengatakan bahwa sebentar lagi kita akan melewati big mama alley, dan benar, melia melihat perempuan tua berukuran jumbo juga jualan diri. Hehehe. Transaksi sex mulai dari 50 euro dengan lama 15 menit. Tapi harus deal benar benar tentang gaya yang diinginkan. Jangan sampai kena tipu. Semakin banyak gaya tentu harus merogoh kocek lebih dalam lagi.

Para prostitute ini berada didalam pintu kaca dengan hanya menggunakan hot underwear dan sibuk bergaya untuk menarik perhatian. Jika deal, pintu itu akan ditutupi gorden tanda sedang ada transaksi di dalam. Saya sempat melihat seorang pria berjas berdasi sedang menggoda mungkin sedang proses tawar menawar.

Tour berlangsung kurang lebih sekitar 3 jam mengelilingi amsterdam dan mengunjungi point of interest yang sandemans anggap menarik. Seperti restoran yang dibangun abad 16 yang masih exist sampai sekarang, tentang area perumahan yang terbakar dan setelah direnovasi, bentuk pintu dan jendela miring miring menyesuaikan dengan konsttuksi bangunan yang agak miring setelah terbakar. Tentang new church, tentang royal palace, tentang kanal yang membelah amsterdam, tentang Narrow house, apartemen yang hanya berukuran lebar 1,5m dan berlantai 3, tentang Hindia belanda trading centre, pusat kontrol hasil bumi dari negara koloni belanda termasuk indonesia, tentang sepeda. Tentang homomonument, masih banyak karangan bunga yang sudah layu, 2minggu sebelumnya ada homo day, memperingati kekejaman nazi terhadap gay. Tentang informasi mengenai cannabis seed, benih pohon ganja. Setiap coffeeshop hanya diperbolehkan menjual max 5 gram kepada 1 pembeli. Jadi kalau butuh 30 gram, datanglah ke 6 coffeeshop yang berbeda. Kami melewati area coffeshop yang terbuka, tampak banyak pelanggan sedang melinting ganja.

Angel juga mampir di toko keju dan mengambil tester untuk dicobakan kepada kami semua.

Apa yang saya harapkan sebenarnya adalah tur gratis yang mengantarkan ke the most touristic places, meski cuman di depan bangunannya. Kemudian memberikan kesempatan bagi kami untuk berfoto-foto. Tur ini bukan tidak menarik, banyak informasi menarik yang disampaikan, namun sayangnya karena ditargetkan harus selesai dalam 3 jam sehingga gak diberi waktu untuk foto foto. Nyambi foto foto agak sulit juga, karena guidenya minta didengarkan terlebih pada kisah yang mengharu biru. Beberapa kali angel berhenti berbicara dan sedikit menatap tajam kepada peserta yang sibuk foto-foto termasuk kami. Walking tour ini sifatnya hanya pengenalan. Meski disebutkan mengunjungi anne frank house, namun kami ditunjukkan lokasi anne frank house dari jauh, duduk melingkar di homo monument dan mendengarkan sejarah kenapa sampai ada homo monument dan tentang cerita perjuangan anne frank melalui buku hariannya. Selebihnya, jika tertarik silahkan datang kembali ke tempat tempat yang diinginkan untuk lebih mendalami. Belum lagi kami orang asia yang harus menyesuaikan dengan langkah kaki orang eropa yang kelihatan nyantai tapi cepat.

Tadinya kami tertarik untuk mengikuti sandemans free tour yang ada di kota yang kami lewati seperti prague dan paris, tapi sepertinya kami akan jalan sendiri. Lebih nyaman, lebih santai dan lebih menikmati perjalanan kami. Tentang history kota kan bisa googling saja.

Tour berakhir, kami memberikan tips 5 euro buat berdua. Ada beberapa orang memberikan tips yang sama seperti kami. Tadinya ingin balik ke hostel, istirahat dulu. Tapi kuatir malas untuk keluar, kami memilih bersantai di depan royal palace, duduk dan membuka bekal makan siang kami. Royal palace terletak di depan national monument tempat meeting point sandemans free tour. Sudah bukan merupakan royal palace yang resmi, royal palace sekarang berkedudukan di denhaag. Di dekat situ, tampak orang yang sedang mengantri masuk di madame tussaud. Kami sudah pernah ke madame tussaud yang ada di hongkong, sehingga sudah punya bayangan seperti apa isinya dan kurang lebih sama isinya, paling ditambah dengan tokoh nasional dan populer versi belanda.

Setelah cukup berenergi, kami kembali ke red light district. Masih penasaran, setelah cukup puas melihat lihat, kami berjalan kaki pulang kurang lebih sekitar 2,0 km. Kami masih mampir di rockshop hard rock cafe yang terletak sekitar 100 meter dari hostel membeli baju kaos cap amsterdam.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s