Tanpa terasa jalan-jalan di UK sudah memasuki hari terakhir. Sebenarnya masih banyak banget yang pingin dikunjungi. Kalo jalan beramai-ramai kayak gini, paling maximal hanya 4 tempat yang bisa dikunjungi. Hari ini target kami adalah ke Greenwich, ke Windsor Castle, Kensington Palace dan ke Oxford Street.

Breathtaking view from Royal Observatory Greenwich
Greenwich juga dijuluki The Home of Time, tempat dimana bujur geografis ) derajat berada yang menjadi patokan standar waktu. Standar waktu membagi-bagi bumi ke dalam zona waktu. Waktu lokal di Royal Observatory Greenwich di Greenwich, dipilih sebagai standard di Konferensi Meridian Internasional tahun 1884, yang memicu penyebaran pemakaian Greenwich Mean Time untuk menyetel jam di dalam suatu daerah. Kemudian dalam perkembangannya mulai tahun 1972 UTC (Coordinated universal time) menjadi dasar patokan waktu sipil untuk seluruh dunia. UTC menjadi standar waktu 24-jam yang menjaga agar skala waktu di seluruh dunia terkoordinasi secara sinkron. UTC menggunakan dua komponen waktu yaitu waktu atom internasional (international atomic time, ITA) dan waktu universal (UT1). UT1 disebut juga waktu bumi atau waktu matahari dan didasarkan pada rotasi bumi. Sekarang GMT digunakan sebagai zona waktu. GMT adalah zona waktu sedangkan UTC adalah standar waktu. Jam 00:00 GMT setara dengan jam 07:00 WIB (Waktu Indonesia bagian Barat). Waktu Indonesia bagian Barat berdasarkan standar adalah UTC+7. Referensi: dari beberapa sumber.
Kita naik tube ke Canary Wharf Station trus lanjut naik DLR ke Cutty Sark for Greenwich. Banyak alternatif transportasi umum lain seperti naik kereta, naik ferry dari Westminster Pier dengan tiket 18GBP pp atau naik bus. Namun kami lebih suka naik tube, lebih murah dibanding naik ferry atau kereta. Kita sempat kuatir dimana menge-tap kartu Oyster di DLR, karena tidak tampak mesin tap disekitar stasiun. Ternyata ada petugas di dalam DLR bawa mesin gesek kartu oyster. Kita mengikuti arus orang-orang yang pastinya menuju Royal Observatory Greenwich. What a breathtaking views. Royal Observatory ini berada diatas bukit dan melewati taman yang luas. Di ketinggian kita bisa menikmati pemandangan kota London dari kejauhan.
Untuk menginjak bujur 0 derajat, harus ngantri dan berbayar 5GBP. Kita malas ngantri dan memilih masuk ke Astronomy Centre yang gratis. Museum Royal Maritime juga gratis sih, tapi kami memilih untuk turun, teman-teman udah gak sabar pengen mampir ke Greenwich Market untuk mencari oleh-oleh atau sekedar menghabiskan sisa-sisa duit. Aries dan suaminya, memisahkan diri buat jalan-jalan berdua saja.
Tujuan berikutnya ke Windsor Castle, dari London Waterloo station kita naik kereta dengan menge-tap kartu Oyster. Perjalanan kurang lebih sejam, lumayan bisa istirahat di kereta dan makan siang dengan bekal masing-masing.
Windsor castle menjadi atraksi wisata yang populer di Inggris, tempat untuk menjamu kunjungan kenegaraan, dan tempat berakhir pekan yang disukai oleh Queen Elizabeth. Merupakan kastil tertua yang masih dihuni. Sayang antrian panjang banget untuk beli tiketnya. Tiket sebenarnya bisa beli online, tapi saya gak pengen terlalu banyak terikat dengan jadwal. BTentatif saja, biar nyaman buat semua. Kami memilih untuk leyeh-leyeh di luar istana seperti yang dilakukan banyak orang. Senang banget anak-anak berguling-guling di atas rumput hijau, tebal dan terpelihara. Pulang dari Windsor, kartu Oyster gak bisa di tap. Rupanya harus beli tiket di mesin. Sempat ada pikiran nakal untuk gak beli tiket. Untung gak dilakukan, rupanya di dalam kereta disebelah kami sudah ada Bapak yang duduk manis. Begitu kereta jalan, si Bapak mulai mengeluarkan alat validasi. Hehehe.
Lanjut ke Kensington Palace, sebenarnya istana ini dekat banget dengan tempat kami menginap di 3 hari pertama. Lokasinya berada di dalam Hyde Park. Baru sempat kesini di hari terakhir di London. Dibangun tahun 1605, sekarang menjadi kediaman resmi Duke & Duchess of Cambridge, Prince William & Kate Midleton. Dulunya Lady Di tinggal disini juga, makanya kamarnya menjadi ruangan ekshibisi untuk pakaian-pakaiannya yang selalu menginspirasi wanita lainnya dan menjadi fashion icon. Pas tiba disini, jam buka Istana juga sudah lewat. Praktis kami hanya menikmati taman depan Kensington Palace yang indah banget.
Tujuan terakhir adalah ke Oxford Street. Jalan yang menjadi icon pusat belanja di London. Pada pengen menghabiskan duit receh yang masih tersisa. Sayang kita gak tahu kalo jam 6 sore sebagian besar toko udah pada tutup. Duh. Para traveler ini jadi kecewa. Ada yang pengen beli koper tambahan di Primark, dan belanja lainnya. Ada toko sepatu sport yang buka, kebetulan suami request sepatu olahraga. Sepatu Adidas biru suede itu pun dibungkus. Jadi kepikiran jika next traveling gak usah bawa sepatu sport, mending nyari pas di negara itu saja. Ada sepatu Nike sol karet 3/4 warna pink menarik perhatian, tapi sepatu dikoper sudah ada 3, sudah gak ada space lagi. Huhuhu.
Jadinya kita balik lagi ke dekat Hyde Park. Disana banyak toko souvenir dan ada 3 toko retail tempat beli coklat . Malam itu suhu udara dingin banget. Yang udah selesai belanja nongkrong di Setarbak, lumayan buat menghangatkan badan disini. Yang beli minum cuma saya sendiri, yang lain nebeng cari kehangatan. Hehehe.

di depan Canary Wharf tube station

Royal Observatory Greenwich, dibalik tembok inilah bujur 0derajat berada

Planetarium

Greenwich Market

Windsor, Berkshire

Greenwich Park

Di luar windsor castle

Under cherry tree at Hyde Park

Kensington Palace garden

Kensington Palace garden

Kensington Palace

Pond at Hyde Park