Jalan-jalan ke Sumba

WhatsApp Image 2022-03-10 at 11.33.30 AM

Yeah kesampaian ke Sumba. Udah beberapa bulan kepikiran kesini. Ngajuin cuti 2minggu di bulan Januari, bos bilang tinggalin pekerjaan dulu buat tim supaya enak cuti. Baiklah, gak jadi cuti nanti di awal bulan Februari kemarin baru ngajuin cuti lagi dan di approve. Ngabisin cuti besar 2021 yang ternyata hanya tersisa 11 hari kalender. Harusnya masih ada sisa 26 hari kalender tapi ternyata ada aturan baru yang bikin cuti harus terpotong 15hari. Tapi gak apa-apalah. Toh masih dapat jatah cuti tahun ini sebanyak 18hari kerja.

Alternatif lain, kepikiran juga mau ke Derawan tapi tiketnya mahal 2x lipat harga tiket ke Sumba, jadi derawan di pending dulu. Saya ngajak Amel, adik saya paling mudah dicolek kalo soal jalan.  Untuk ke Sumba ada 2 bandara yang melayani yaitu Bandara Tambolaka di Tambolaka kab. Sumba Barat Daya dan Bandara Ummu Mehang Kunda di Waingapu kab Sumba Timur. Mau masuk dari bandara manapun, tempat wisatanya tersebar di 3 kabupaten, Sumba Barat Daya, Sumba Barat dan Sumba Timur. Paling efektif sih masuk dari Bandara Tambolaka keluar dari Bandara Waingapu atau sebaliknya. Bisa lebih maksimal explore tempat wisatanya.
Namun dengan pertimbangan harga tiket lebih murah masuk dan keluar di bandara Tambolaka, maka jadilah kami beli tiket Lion/wings rute Jakarta-Tambolaka-Jakarta transit di Denpasar. Harga tiket 2juta/pp.

Ternyata ada perubahan jadwal penerbangan yang bikin tidak connect. Setelah mencoba berkali2 nelpon ke call centre akhirnya terhubung dan tiket Lion Jakarta-Denpasar direschedule ke Batik.
Sehari kemudian dapat info lagi kalo penerbangan Batik direchedule dan jadinya tidak connect. Nelpon lagi call centre, setelah percobaan yang kesekian kalinya berhasil terhubung. Direschedule lagi ke Super Airjet. Dan butuh waktu sejam untuk proses perubahan tiket u 2 orang. Pantesan aja call centrenya Lion sibuk terus, lah 1 customer saja dilayani sampai sejam.

Super airjet itu maskapai baru milik anaknya yang empunya Lion Air. Baru tahu kalo sistemnya juga terkoneksi dengan Lion Air group. Tadinya sempat ngeliat tiket ke Sumba lebih murah dengan maskapai ini tapi gak berani ngambil kuatir ada masalah perubahan jadwal yang tidak flexible.

Karena kami cuma berdua, kami mempertimbangkan beberapa alternatif rencana untuk gimana kita liburan di Sumba:

Pertama, kita full motoran selama disana. Sewa motor 150rb/24jam. Terbayang keseruannya dan hemat juga.
Kedua, kombinasi sewa motor dan mobil selama disana. Hari pertama sewa motor, hari kedua sewa mobil, hari ketiga naik travel ke waingapu dan sewa motor disisa hari disana, hari keempat sewa mobil dan hari terakhir balik ke Tambolaka naik travel.
Ketiga, full sewa mobil. Terbayang kenyamanannya tapi tidak hemat.

Semua alternatif ada plus minusnya.
Maklum kami ini budget traveler yang sudah lama gak jalan-jalan seru. Naik motoran kami sih okay okay saja, walaupun belum pernah motoran luar kota. Cuman saya sendiri udah beberapa kali sepedaan dengan jarak > 50km dengan waktu 3-4jam. Jadi rasanya gak masalah naik motor dari tambolaka ke waingapu dengan waktu tempuh segitu, kurang lebih 100km.

Kami memutuskan memilih transportasi saat sampai Tambolaka saja. Hotel yang kami booking di Tambolaka dari review katanya bisa membantu penyewaan motor dan mobil disana.
Saya juga udah save beberapa info dan kontak dari hasil searching di mbah google terkait penyewaan motor dan mobil, open trip, itinerary, tempat makan dan sebagainya sebagai bahan perbandingan. Diantaranya:

  • Ikut open trip untuk 4 hari 3 malam 3,3 juta/orang termasuk hotel dan makan sementara kita disana 5 hari 4 malam.
  • Ada juga penawaran paket trip  5hari 4 malam diharga 1,78juta tapi min 5 orang. Ini info dari teman yang sudah pakai jasanya paket trip ini.
  • Harga sewa motor 100-150ribu/24jam.
  • Sewa mobil dengan driver dan bbm 850ribu/hari. Standar mobil innova kapasitas maksimal 5 orang di luar driver. Kalo perjalanan luar kota, sudah termasuk penginapan untuk driver. Jadi gak perlu kita yang menanggung. Makan driver kita yang menanggung.
  • Info beberapa tempat makan.

Kami menginfo Hotel Pasola yang kami booking untuk menjemput di bandara. Meski jalan kaki dari bandara pun ke hotel ini sebenarnya dekat saja sekitar 300meter. Mumpung gratis ya kan.
Hotel ini murah meriah cuman 240ribu/malam termasuk sarapan meski cuma roti bakar dan teh/kopi/air putih tersedia sepanjang hari. Bersih, udah AC dan air panas. Yang bikin kurang elit hanya karena jalan masuknya belum aspal saja. Tapi it’s okay. Resepsionis yang bernama kak Ria, baik sekali menyediakan berbagai informasi yang kita butuhkan seperti penyewaan motor/mobil dan informasi tempat makan terdekat yang juga bisa delivery.
Sayang hari itu motor gak ada yang available untuk disewa. Udah saya coba bujuk-bujuk agar motor karyawan yang ada saja saya sewa, tapi katanya gak ada yang mau. Padahal niatnya untuk sewa di hari itu saja, itupun cuman beberapa jam.  Ya sudahlah hari pertama kami tiba jadinya gak kemana-mana. Rencananya besoknya mau sewa mobil saja. Kami lalu dikasih kontak pak Vincent untuk sewa mobil.

Ternyata saat saya ngobrol sama resepsionis, didengar sama traveler lain yang duduk di sofa dekat situ. Mereka juga ternyata pengen motoran saja tapi juga gak dapat. Tapi mereka gak langsung ngomong ke saya waktu itu. Setelah saya kembali ke kamar, mereka minta kontak saya dari resepsionis lalu nelpon saya untuk sharing sewa mobil. Tawaran itu langsung saya sambut baik. Heheh, budget traveler. Ternyata kita sepesawat dan juga nginap di hotel yang sama. Lumayan kan sharing sewa mobil 4 hari @Rp 800,000/hari. Hemat. Saya telpon pak Vincent (081236236663) untuk nego harga sewa mobil sambil request mobil dengan ac yang dingin, driver yang sekaligus jadi guide dan yang pintar foto. Harga sewa mobilnya sudah gak bisa kurang tapi dia ngasih mobil Innova Reborn dan memastikan drivernya pintar foto-foto. Lalu kita kasih itinerary tempat-tempat yang mau dikunjungi. Kata pak Vincent, beberapa tempat yang di list sudah gak happening lagi dikunjungi, contoh pantai Mbawana yang karang bolongnya sudah hancur. Jadinya dia ngasih saran itinerary. Disepakati hari pertama dan kedua explore Sumba Barat Daya dan Sumba Barat. Hari ketiga dan keempat explore Sumba Timur.

WhatsApp Image 2022-03-10 at 11.32.56 AM

Sempat ada masalah sedikit soal sewa mobil. Jadi usai keliling di hari pertama,, saya udah transfer lunas ke pak Vincent. Pak Vincent menyampaikan bahwa dia dapat info dari drivernya bahwa di hari keempat kita  akan balik lagi ke Tambolaka untuk pulang melalui bandara Tambolaka. Katanya sewa mobil itu berawal di Tambolaka dan berakhir di Waingapu. Kalo balik lagi ke Tambolaka kena charge lagi 500ribu. Yah, kenapa gak bilang di awal biar jadi pertimbangan sebelum menyewa. Dan masih sempat nyari sewa mobil yang lain. Katanya dia gak tau kalo pulangnya kita ke Tambolaka lagi. Yah, sebagai pendatang di tempat itu, saya mana tau kalo info itu juga harus disampaikan. Pemahaman saya, karena sewa mobil di Tambolaka ya kembalinya ke Tambolaka lagi. Dimana-mana juga aturan  persewaan mobil pada umumnya yah kayak gitu. Baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri. Alasannya karena lintas wilayah melewati 4 kabupaten dan pertimbangan BBM. Saya coba nego agar chargenya kurang dari 500ribu, tapi gak bergeming. Bahkan dia bilang gak apa-apa kalo sewa 4 harinya batal, cukup sewa 1 hari yang sudah berjalan. Yah gak bisa gitu juga dong, trip udah terlanjur berjalan. Nyari lagi yang lain akan makan waktu. Bukan soal biaya tambahannya, tapi kenapa gak disampaikan di awal. Jadi kesannya nodong. Tapi saya nanggapin dengan kepala dingin saja. Prinsipnya saya gak mau mood saya jadi berantakan dan membiarkan liburan di Sumba jadi gak asik. Jadinya kami tetap jalan saja sambil masih berupaya cari jalan tengahnya. Nah di hari keempat itu  ada tempat yang gak jadi dikunjungi yaitu Air Terjun Waimarang. Mepet waktunya karena kami juga harus di bandara Tambolaka paling lambat jam 3sore. Jadi saya juga protes dong, harusnya ada kompensasi karena gak jadi kesana. Bang Ronal si driver setelah ngomong ke pak Vincent terkait hal ini, setuju tidak perlu bayar biaya tambahan. Asik.

Jadi pointnya adalah kalian yang mau nyewa mobil/motor di Sumba, pastikan informasi detail sudah disampaikan terkait itinerary,  kedatangan dan kepulangan lewat mana, jenis kendaraan yang diinginkan (misal minta jangan motor tua, atau minta mobil yang kondisi prima atau acnya dingin), mengenai driver (misal penginapan/makan driver jadi tanggungan siapa). Ini untuk menghindari hidden cost yang mungkin timbul.

Ada satu lagi kejadian terkait hidden cost. Hati-hati berfoto dengan kuda di Desa Adat Ratenggaro. Jadi saya dan Amel masing-masing sewa kuda. Sewa kuda 50rb/kuda.  Saya duluan yang berkuda. Saat saya berkuda, ditawarin sama bapak pemilik kuda untuk berfoto berdua sama Amel plus kuda. Lalu kita berfoto. Pada saat mau bayar kuda ditagihlah charge 25rb/orang yang berfoto dengan kuda. Nyebelin kan. Kami sih masih mending, karena belakangan kami tau ada rombongan anak muda yang harus bayar 600rb karena berfoto rame-rame dengan kuda di hari itu juga.

Yang bisa saya acungi jempol adalah driver kita, Bang Ronal . Orangnya sopan, murah senyum, dan mudah bercerita. Cara nyetirnya bagus dan cara fotoin kita juara banget. Jadi gak asal jepret saja. Kalo ada yang mau ke Sumba dan nyari sewa mobil atau motor bisa langsung ke dia, no hpnya 081236266012.

Dan kita juga dapat info bagus dari Bang Ronal kalo mau ngetrip dengan ojek bisa dapat infonya di grup facebook TRIJEK (ngeTRIp by oJEK). Lumayannya lah buat yang suka solotrip kemana-mana. Dan bisa jadi alternatif yang relatif aman.

WhatsApp Image 2022-03-10 at 11.30.36 AM

Tobe continued.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s