Trip 4-stans (Almaty- part 1)

Empat negara, empat karakter, dan segudang cerita. Traveling ke Asia Tengah itu kayak naik roller coaster: penuh kejutan, kadang nyebelin, tapi bikin ketagihan. Saya suka banget perjalanan ini. Disini baru kali ini saya sangat menikmati musim dingin. Mencoba ski dan ice skating untuk pertama kalinya. Tengah malam harus berjalan melewati passport control 2 negara dengan geret koper di tengah derasnya salju turun. Perbedaan bahasa yang bikin kita banyak ngobrolnya pakai kalkulator dan google translate dan masih banyak lagi.

Penantian untuk ke negara ini cukup lama. Beli tiket bulan Februari untuk berangkat di Februari setahun kemudian. Dua alasan, pertama mumpung tiket Jakarta-Almaty pp masih disekitaran 6jutaan. Rute ke Asia Tengah lagi happening banget, harga tiket makin meroket. Beberapa teman dapat tiket di harga 11jutaan. Kedua, saya gak mungkin nambah trip lagi di tahun 2024, trip saya sudah ada 3: Eropa+umrah bulan September trus sudah ngetrip ke Bangkok dan Laos pas tahun baru, dan sudah ngetrip ke Maroko & Tunisia plus umrah di bulan Februari.

Tantangan pertama adalah soal bagasi. Tiket Airasia yang kita beli itu tanpa bagasi checked in. Pikir saya, nanti belakangan aja baru beli. Ternyata harga bagasi lebih mahal jika dibeli terpisah. Gak mungkin juga pakai bagasi kabin saja secara Airasia sangat ketat soal timbangan bagasi kabin. Lalu saya ajaklah 2 travel mate untuk patungan beli bagasi 20kg. Masing-masing bawa koper kabin berat sekitar 7-8kg dan ada 1 travel bag besar tempat kami masukin sisa barang-barang keperluan traveling. Travel bag itulah yang kami bagasikan. Saat sudah tiba disana dan selama perjalanan darat, isian travel bag dipisah dan dimasukkan ke dalam koper masing-masing. Lumayan harga bagasi 2.4juta dibagi 3, masing-masing bayar 800ribu saja.  Biaya penghematan bisa dialokasikan buat pengeluaran lainnya.

Pakai koper kabin di saat musim dingin untuk perjalanan 12hari? Bisa dong. Belajar dari pengalaman sebelumnya, yang akan banyak keliatan adalah jaket. Dan karena musim dingin juga, baju bisa awet dipakai. Dan saya juga mengatur disaat waktunya butuh untuk cuci baju, saya akan pilih akomodasi type apartment/guest house yang ada mesin cucinya. Jadi saya cukup bawa 5 jaket, 2 kemeja, 3 celana,  3 set longjohn atas &bawah, 2pasang sarung tangan, sekitar 10jilbab, 3 set pakaian dalam + disposable panties, 3 kaos kaki. Sempat 3x nyuci baju, trus sempat juga belanja 1 jaket dan 1 baju, disana.

Perjalanan Jakarta-almaty totalnya 10jam ditambah waktu transit di bandara KLIA2 sekitar 3jam. Tiba di Almaty sekitar jam 18.00. Antrian imigrasi cukup panjang tapi lancar. Kemudian ambil bagasi, tukar uang ke Tenge mata uang Kazakhstan (1 Tenge =IDR 30), beli SIM card local. Gak semua beli SIM Card, 3 orang termasuk saya sudah beli E-sim paket data onlinedi Tokped, saya beli 3GB selama 10hari seharga 80ribu. Amel beli paket dengan quota data lebih besar. Tapi E-sim ini tidak bisa dipakai untuk register Yandex, aplikasi taxi online. Harus menggunakan nomor local. Jadi yang beli SIM Card di bandara lah yang download dan register Yandex.  

Waktu sudah menunjukkan jam 20.45 saat kami siap untuk pesan taxi. Kami pesan 2 taxi. Satu ke apartment dan satunya ke kantor travel tempat kita mau booking one day trip. Sebenarnya saya sudah kontak saat masih di Indonesia, hanya saja travelnya menolak untuk booking trip tanpa langsung bayar. Travelnya bilang nanti saja kalo sudah tiba di Almaty baru booking dan bayar. Saya bertiga ke kantor travel itu, untungnya masih mau menunggu kami padahal mereka tutup jam 21.00. Sementara kami tiba disana sekitar 21.30. Rencananya kami mau ambil 2 tour. Trekking di Bogdanovich Glacier dan one daytour to 7 places (Kolsay lake dan lain-lain). Namun tour Bogdanovich Glacier sudah full, jadi hanya bisa ngambil 1 paket one day trip saja. Setelah itu kami menuju apartment.

Apartment kami cukup luas, nyaman dan bersih. Kira-kira sekitar 75sqm. Terdiri dari 2 kamar, 1tempat tidur king, 2 single bed dan 3 sofa yang lebar. Cukup lega buat kami berenam. Ada mesin cuci dan dapur dengan fasilitas lengkap, ada beras, teh, gula, kopi. Berada di lokasi yang sangat strategis, dekat pusat perbelanjaan, banyak tempat makan, dekat dengan halte bus no 12 yang menuju Medeu ski & ice skating, bisa jalan kaki ke Ascension cathedral. Harga 1.1juta/malam untuk berenam.

 

Di seberang jalan kami lihat ada resto sushi yang cukup ramai. Kami coba kesitu, berharap masih diterima untuk dine-in, secara waktu sudah jam 22 lewat. Eh masih diterima dong, jadilah kita pesta sushi, plus kentang goreng dan fried chicken. Kenyang dan enak.

 

 

 

 

 



Leave a comment