SPORE & KL (Part VI) 12-15 March 2010 END OF STORY

Jam 6 pagi, kami naik MRT menuju Changi Airport, proses check in dan proses GST. Goods & Service Tax (GST) adalah pengembalian pajak sebesar 7% apabila kita membeli barang dengan nilai kumulatif <S$100. Setelah melakukan pembayaran, tanya di t4 beli barang tersebut dimana untuk validasi GST. Proses pencairan uangnya ini hanya dapat dilakukan di bandara Changi. Disetiap terminal ada counter GST, kita menunjukkan paspor dan bill transaksi. Kadang-kadang kita diminta untuk menunjukkan barang yang dibeli. Jadi kalo waktunya banyak, sebelum check in, proses GST dulu, baru barang tersebut dibagasikan.

Pesawat kami jam 08.55. Di ruang tunggu Changi Airport ada fasilitas pemijat kaki, enaknya. Kaki-kaki yang pegal jadi sedikit lebih baik. Setelah itu ngecek internet yang banyak tersedia di dalam ruang tunggu.

Jam 10 kami tiba di LCCT dan memanfaatkan fasilitas self check in, mudah banget. Masukkan kode booking, pilih nama yang akan berangkat, & cetak boarding pass. Udah gitu, biasanya no kursinya berurut.

Cuman untuk membagasikan barang-barang kami, tetap harus antri. Counter checkin untuk Indonesian destinations sudah dipisah tersendiri dari tujuan lainnya. Mungkin karena terlalu crowded dan kebanyakan orang Indonesia barang-barang bawaanya aujubileh banyaknya.

Rombongan K’Idrus juga sudah ada di bandara, mereka sepeninggal aku, keliling KL naik taxi RM 75, ke Genting naik taxi RM 160 plus biaya kereta gantungnya. Ke Bandara naik taxi RM100 dari Bukit Bintang dan singgah di kawasan Putrajaya.

Bagi saya, taxi adalah alternatif transportasi yang paling terakhir dimanfaatkan. Yang paling terpenting adalah prosesnya, bagaimana kita merasakan transportasi massal yang banyak dimanfaatkan orang local disana, kita jadi tau jalan, sangat menghemat biaya transportasi dan sekalian olahraga. Capek gpp tapi puas dan hemat.

Besok-besok kalo mo jalan lagi di Negara tersebut, banyak alternative transportasi yang bisa digunakan, sisa tergantung budget perjalanan aja. Pada saat duit tidak jadi masalah, ya kemana-mana naik taxi aja.
Pesawat berangkat tepat waktu dan jam 16.30 kami sudah tiba dengan selamat di bandara Sultan Hasanuddin. End of story.

Ringkasan biaya Sin 2D/2N:
Tiket Palu-Mks pp +Airport Tax = Rp 577,000
Tiket pesawat Mks-KL, KL-Sin pp +airport tax = Rp 360,000
(Hrg sebenarnya 860rb, tapi memanfaatkan egift voucher Airasia Rp 500rb)
Isi ulang tiket MRT = 70,000
Hostel = 400,000
Makan-makan = 250,000
Belanja : relatif sih
Total = Rp 1,657,000
Total pengeluaran karena kejadian tak terduga adalah Rp 2,077,000 (beli tiket baru Kl-Sg = 360rb, transportasi KL city ke bandara pp = 60 rb)
Kata kunci: singapore, gst

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s