16 Feb 2011
Sy udah berangkat dari Palu sehari sebelumnya, antisipasi kalo terjadi delay/cancel yang bisa menghalangi perjalananku. Entah mengapa, Lion hari itu delay sampai 6 jam. Harusnya berangkat jam 2 siang, jam 8 malam baru take off. Untung berangkat di H-1, gak kebayang deh kacaunya kalo daku gak jadi berangkat secara trip ini sebagian besar sy yang ngurusin.
Pagi-pagi nganterin Melia adikku ke airport yang mau pulang ke Ternate, kemudian balik lagi ke kota menghabiskan waktu sampai tiba waktu ke airport.
Saya janjian sama Darma n Sony di Hotel Denpasar, lalu sama-sama ke airport. Di airport, satu persatu mulai muncul. Marcy yang baru berangkat pagi itu dari Ambon, juga sudah menampakkan diri.
Sedangkan Suhuri dan keluarganya, berangkat dari Jakarta.
Setelah selesai proses drop bagasi, verifikasi paspor, verifikasi tiket pulang, serta bayar airport tax 100rb, kami pun antri imigrasi. Pesawat berangkat jam 17.30 setelah delay sekitar 30 menit.
Keluar dari bandara LCCT, jalan menuju ke arah area foodcourt LCCT, disanalah halte bus yang menuju kota. Pilihannya ada Skybus milik Airasia group dan ada Aerobus. Kami naik Aerobus (lebih murah 1RM dari skybus) seharga RM 8/orang menuju KL Sentral. Dari KL Sentral ke Bukit Bintang naik taxi. Nawar taxi dan deal 15RM/taxi. Gak perlu menjelaskan panjang lebar ke supir taxi tentang dimana kami tinggal malam itu, cukup menyebutkan bahwa kami ingin turun di Mc Donald Bukit Bintang. Tempat itu jadi patokan, karena disebelah Mc D itulah tempat kami akan menginap. Namanya Sunshine Hostel Bed n Breakfast. Biasanya sy menginap di Paradiso Bed n Breakfast yang berada disebelah kiri McD, nah untuk kali ini sy mencoba sunshine yang berada di sebelah kanan McD. Di http://www.hostelworld.com , rating paradiso agak turun, dan rating sunshine agak tinggi. Sunshine baru aja di renovasi full. Jadi pasti lebih nyaman. Tempatnya ok, kalo cuman dijadikan tempat bobo sudah lebih dari cukup. Kamar full karpet yang masih baru, tempat tidur masih baru, free wifi. Kecuali kalo pengen berenang atau berendam, ya gak bisalah di tempat ini. Kamar mandinya sharing alias kamar mandi luar. Tapi sesuailah dengan harganya yang cuma 93rb-an/orang/malam. Dan udah termasuk sarapan sederhana, roti, selai, the dan kopi. Untuk review lebih lanjut tentang sunshine baca disini.
Seperti hostel pada umumnya, disini ada 2 type kamar private n dormitory. Kamar private, bayar seharga 1 kamar. Kalo dormitory, bayarnya per tempat tidur. Milih tidur di dorm berarti harus siap sekamar dengan orang lain. Karena kami berdelapan, saya booking 1 tempat tidur di dorm cewek 4 tempat tidur (4 bed female dorm) buat saya, dan 1 tempat tidur di kamar cowok 4 tempat tidur buat sony, sy booking 1 kamar cewek dengan 6 tempat tidur untuk sisanya. Saya sekamar dengan cewek korea, Sony sekamar dengan bule ntah dari mana.
Setelah check in dan naruh barang, kami bergegas mencari makan malam. Waktu udah menunjukkan jam 10 malam, sepiring nasi lemak dan teh tarik membuatku cukup kenyang, ditambah tester dari piring sebelah kiri dan kanan. Gak berlama-lama disini meski ada live music yang mendendangkan banyak lagu Indonesia, karena teman-teman masih pengen nyari beberapa oleh-oleh khas Malaysia disekitar sini dan juga pengen ke Hard Rock Cafe. Ke Hard Rock Cafe kami mencoba mengukur jalan alias jalan kaki sekitar 20 menitan dengan berjalan pelan. Naik Monorail juga bisa, hanya 1 stop-an dari Station Bukit Bintang, turun di Bukit Nanas, HRC udah dekat banget dari situ. Cuman Monorail jam operasinya cuman sampai jam 11.30, secara kami kesana udah lewat tengah malam. Pulangnya baru naik taxi ke hostel.