Desember lalu, menikmati cuti bersama plus libur hari Natal kami jalan-jalan ke Toraja. Sekalian observasi kantorku di Pare-Pare dimana di awal tahun 2014 bakal mutasi disini juga harus bertemu sepupu yang akan ngurus sekolahnya anak-anakku. Sudah agak sore baru kami meninggalkan Pare-Pare, dari sini ke Toraja tinggal 150km lagi. Mampir makan di Villa Bambapuang n Resort yang terletak sekitar 18 km dari Enrekang. Udah jam 21.00 sementara Toraja masih sekitar 50 km lagi. Sementara, tempat kami nginap belum fix.
Beberapa hotel di Toraja kami hubungi, sudah full. Dari pada gak jelas, kami memutuskan nginap di Villa Bambapuang ini.
Agak serem juga sih, mengingat kami tamu satu-satunya di villa ini. Biasanya villa ini rame pengunjung, banyak turis nginap disini. Mungkin karena pada Natalan. Kami memilih kamar yang viewnya paling bagus untuk melihat Buttu Kabobong, room rate persisnya sudah gak inget . Kayaknya sekitar 400rb-an semalam.

tangga menuju pemakaman di lemo

tumpukan tengkorak di kete kesu

kete kesu
Sebelum melanjutkan perjalanan ke Toraja, saya mencoba makanan khas enrekang yaitu nasu cemba di warung sekitar villa. Nasu cemba itu semacam sup konro dicampur dengan daun pohon asam. Enak. Masih ada lagi satu makanan khas yang saya ingat dari enrekang yaitu Dangke yaitu susu yang dipadatkan dalam wadah batok kelapa, jadinya seperti tahu. Dangke yang enak adalah yang terbuat dari susu kerbau. Cara menikmatinya adalah dipotong kecil lalu digoreng dengan mentega.
Sedikit was-was datang ke Toraja saat hari Natal, yang kami kuatirkan objek wisatanya ditutup. Ternyata obyek wisata seperti Lemo, Londa, Kete Kesu buka, bahkan penjual souvenir yang ada disekitar Lemo juga buka. Jika dibandingkan dengan natal di Manado, suasana natal disini lebih sederhana. Gak banyak atribut natal yang kami liat di sepanjang perjalanan.
Saat kami datang, sedang ada persiapan Lovely December Festival yang berpusat di Kete Kesu yang akan berlangsung pada 28-30 Desember 2013.
Anak-anak yang sangat antusias dengan perjalanan ini, sudah lama merequest ke Toraja katanya pengen liat tengkorak..hehe.. Kalau saya sih, ini sudah ke 3 kalinya ke Toraja, gak terlalu bisa menikmati wisata kayak gini. Tapi suatu saat saya mau ke Toraja lagi jika ada momen upacara Rambu Solo, pengen liat upacara kematian khas adat Toraja.