Tanpa terasa, group ke Jepang sudah berjumlah 17 orang. Yang jadi berangkat 14 orang sisanya 3 batal berangkat padahal tiketnya sudah ready. Masih ada beberapa yang minat ikut, tapi secara halus saya tolak. Ini sudah kebanyakan. Beberapa diantara mereka baru akan mencoba pertamakalinya jadi traveller mandiri. Supaya pola pikir sebagai traveller mandiri semakin terbentuk, beberapa minggu sebelum keberangkatan, saya minta mereka sudah harus melakukan persiapan fisik dan mental antara lain:
- Mulai berolahraga ringan untuk menguatkan kaki seperti jogging, lari. minimal kakinya gak kaget diajak jalan jauh dan pegel2 yang biasanya menyertai bagi orang yang baru mulai olahraga lagi sudah hilang. Coba ditarget 3-4km sekali jogging, treadmill dll. Logikanya kalo udah terbiasa jalan 3-4km, capeknya baru akan terasa setelah 3-4km jalan.
- Jaga kondisi fisik sebelum berangkat, jangan sampai terlalu capek, cukup tidur, jaga makan. Jangan sampai pas udah jalan, kondisi fisik sedang lemah, drop, sehingga penyakit mudah masuk.
- Kita sama-sama baru pertama kali ke Jepang. Jadi harap dimaklumi kalo sempat nyasar, disorientasi arah sampai mutar-mutar menuju suatu lokasi. Biasanya sih tidak pernah nyasar cuman suka disorientasi arah pada awalnya.
- Ini travelling ala backpacker. Segala sesuatunya diurus sendiri dan on budget. sebisa mungkin jangan ribet dengan barang bawaan biar gak repot urusnya.
- Pake sepatu/sandal yang nyaman. Hindari wedges, sepatu berhak, atau sepatu bahan kain converse. Paling cocok sepatu olahraga atau boots yang nyaman. Kalo rencana pake sepatu baru udah dipakai2 dari sekarang, biar gak lecet kakinya.
- Tas yang dibawa adalah tas yang bisa dikasih masuk ke kabin pesawat plus 1 tas tangan, mengingat kita tidak beli bagasi pesawat dan sebaiknya jangan ada yang minta dibelikan bagasi. Kita mau transit di KL dan selisihnya hanya 3jam. Berat tas tidak boleh lebih dari 7kg sesuai dengan aturan Airasia. Kalo pake koper ukuran 20inch. Tas tangan dibawa jangan terlalu kecil biar bisa muat keperluan harian.
- Makanan Jepang belum tentu cocok untuk semua. Belum tentu juga mudah dapat restoran halal. Tapi kita upayakan sekali sehari makan di resto biar ada wiskulnya, ntar liat gimana kondisi disana. selebihnya sarapan atau makan malam, beli roti+selai, telur, buah-buahan. Jadi sebaiknya juga persiapan makanan praktis dari Indonesia, seperti indomie, abon, sambal teri, sambal penggugah selera. Gak usah banyak, ntar malah gak habis. Saya juga bawa travel cooker buat masak nasi, bisa juga dipake rebus telur.
- Banyak-banyak baca informasi ke Jepang, minimal cari informasi spot foto terbaik..
- Kegiatan jalan dimulai jam 7pagi, biar banyak yang bisa dilihat. Biasanya sih baru pulang ke tempat nginap jam 7-8malam.
- Packing list sebagai berikut:
- Pakaian luar: Kebiasaan saya hitungan baju adalah sesuai jumlah hari perjalanan max 9lembar. Kalo perjalanannya diatas 7 hari bawanya tetap max 9 lembar (harus nyuci baju), intinya harus muat dalam ransel/koper ukuran bagasi kabin.
- Pakaian dalam, bawa secukupnya, disana biar nyuci pakaian dalam. disarankan bawa cd sekali pakai (disposable panties).
- Jaket, kalo gak doyan pake jaket, bawa pashmina
- Sarung bali, bisa jadi selimut, alas tempat tidur atau untuk mengeringkan badan.
- Handuk bawa yang kecil saja.
- Jas hujan tipis murah meriah dari indomaret atau payung lipat.
- Jilbab sesuai dengan jumlah hari, bawanya yang tipis-tipis saja.
- Perlengkapan mandi bawa yang ukuran mini: shampoo sachetan, odol ukuran 45gr, sabun cair, handbody, sabun cuci muka, mouthwash (pastikan semuanya ukuran<100ml jangan sampai ditahan sama petugas bandara). Yang bukan kebutuhan utama gak usah dibawa, pulang saja baru perawatan lagi seperti scrub, lulur atau masker rambut.
- Obat-obat pribadi. kalo saya suka bawa paramex 1pack, decolgen 1pack, lodia 4biji, minyak kayu putih ukuran<100ml, minyak tawon <100ml, fresh care, vitamin c, tolak angin (sesuai jumlah hari), pharmaton formula (sesuai jumlah hari), vitamin anak dan propolis buat anak.
- Perlengkapan makeup juga bawa yang mini pastikan <100ml, yang gak penting gak usah dibawa.
- Alat shalat, bawa mukena yang ringansaja, sajadahnya diganti dengan jilbab atau koran.
- Kaos kaki secukupnya
- Botol minum (untuk mengurangi anggaran beli air mineral), isi di hostel atau di jalan yang ada tulisan filtered drinking water.
- Kotak makan kecil buat isi nasi atau roti. Saya selalu nyiapin sekotak nasi dan abon untuk dibawa jalan, antisipasi kalo pas lapar atau waktunya makan trus belum ketemu tempat makan
- Kacamata hitam
- Gadget: Notebook, tablet, smartphone
- Powerbank, headset,
- memory card atau flashdisk (buat mindahin foto diakhir perjalanan)
- Kamera
- Perhiasan berharga ditinggal saja di rumah biar tidak repot dijaga. Dompet n Kartu2 yang gak bakal dipakai diluar negeri ditinggalkan dirumah juga.
- Tissu basah & tissu kering secukupnya
- Minuman sachet instan, kopi, teh,
- Indomie masing-masing bawa 2-3 biji, abon, sambal/kecap, snack dll
Sebagai media komunikasi kami menggunakan messenger facebook. Saya juga banyak sharing artikel tentang wisata di Jepang, tentang kebiasaan backpacker. Minimal mereka sedikit demi sedikit teracuni dan mau menyesuaikan diri. Jalan mandiri dalam grup besar itu tidak mudah, dibutuhkan toleransi, kompromi, kerjasama dan fleksibilitas yang sangat tinggi agar jalannya bisa nyaman dan happy-happy.
Ditunggu cerita jepangnya… pasti seru banget. Saya sampe sekarang ga jadi2 tulisan trip Jepangnya… dah basi kayaknya…
terima kasih mbak…. makanya saya cepat2 bikin tulisannya, hehehe.
Wahhh. Asikk. Ditunggu tulisn jalan2 ke Jepangnya Mbak.
Itu persiapannya banyak juga ya.
banyak persiapannya, tapi harus bisa muat dlm tas kabin maksimal 7kg. justru teman2 saya yang ikut malah packingnya lebih ringkas dari saya…hehehe
itu gimana biar bisa cuma 7 kg.
barang yang dibawa adalah yang penting2 dan cari yang ringan. Kayak jaket cuman bawa 1 dan dipakai pada saat berangkat dan pulang, alas kaki cuman bawa satu dan sebagainya. Lumayan hematnya, kalo pake bagasi Airasia long haul sekitar 800ribu one way.
Mahal yakkk.
Kenapa sepatu bahan kain converse harus di hindari mba ?
Ini pendapat sy pribadi lho, pernah pake jalan di ho chi minh… waduh kelingking sy pada lecet padahal bkn sepatu baru….