Menikmati area kota tua dari balik jendela Cafe Batavia di lantai 2 sungguh mengasikkan. Melihat beraneka ragam populasi manusia melakukan aktivitasnya. Ada komunitas pencinta hewan unik, ada gerombolan abege tua dan muda nongkrong ngobrol ketawa ketiwi, ada juga yang hilir mudik bersepeda engkel sambil pake topi lebar. Duh asyiknya. Bahkan ada pasangan muda mudi duduk di tengah lapangan saling berangkulan. Hmmmm… Bagi mereka mungkin dunia hanya milik berdua, yang lain ngontrak…hihihi. Padahal sore itu cuaca agak panas.

my cappuccino
Minggu sore, lapangan depan cafe batavia rame banget, nyaris penuh. Cafe batavia juga ramai pengunjung, gak hanya orang lokal tapi expatriate juga banyak. Cafenya asik, banyak spot foto yang menarik. Beruntung kami masih dapat tempat duduk di pinggir yang berjendela besar di lantai 2. Sebelumnya kami sudah mampir makan di bakmi GM, jadi disini hanya minum dan makan yang ringan-ringan aja. Jus, es buah, Cappucino, Teh dan french fries menjadi pilihan kami.

wastafel di dalam kamar mandi wanita
Satu tempat unik di dalam Cafe Batavia ini adalah kamar mandinya. Serasa gak berada dalam kamar mandi, bersih banget dan interiornya keren. Dindingnya dipenuhi dengan pigura foto yang temanya adalah manusia.
Kota Tua dan Cafe Batavia ini jadi penutup jalan-jalan hari itu. Hari itu juga kami terbang dari Makassar ke Jakarta, trus ke Monas niatnya pengen bawa anak-anak naik sampai puncak Monas dan jalan di museumnya tapi gak kesampaian karena ternyata jam 3 Monas udah tutup.