Let’s Go Under (Buniayu Cave)

WhatsApp Image 2022-07-25 at 5.27.35 PM

Setelah manjat di Gunung Parang, dapat ajakan lagi ke untuk menjelajah Gua Buniayu di Sukabumi.
To be honest, saya sebenarnya gak terlalu demen masuk ke dalam permukaan bumi. Gelap, lembab, basah. Tapi pengen juga tau rasanya menyusuri gua secara vertikal. Gua Buniayu termasuk jenis gua bisa disusur secara vertikal dan secara horisontal. Selama ini beberapa kali masuk gua horisontal yang emang sudah didesain untuk dikunjungi dengan mudah tanpa perlu harus berbasah-basah dan sudah terang dengan cahaya alami maupun buatan. Diluar negeri pernah explore Gua Manjang di Jeju, sekitar 1 km berjalan didalam gua kurang lebih sekitar 1jam. Masuk dan keluar dari pintu gua yang berbeda. Pernah juga ke Gua Thien Cung di Halong Bay Vietnam yang stalaktit dan stalakmitnya berbentuk unik ada yang menyerupai naga, burung phoenix dan lain sebagainya. Kalo di Indonesia, pernah ke gua Allo dan gua Berlian di Sombori, Morowali, Sulawesi Tengah. Goa Berlian, goa yang cukup luas didalamnya terdapat stalaktif yang kalo pencahayaannya pas akan keliatan berkilau seperti berlian.

WhatsApp Image 2022-07-25 at 5.28.21 PMArti nama gua ini dalam bahasa Sunda adalah Kecantikan yang tersembunyi. Gua Buniayu merupakan kawasan gua yang terbentuk secara alami di dalam bumi, terletak di Desa Cipicung, Kabupaten Sukabumi. Dikelola oleh Perum Perhutani dengan nama Wisata Wana Gua Buniayu dengan luas kawasan ini sekitar 10 hektar. Panjang gua sekitar 3,3km dan di dalamnya banyak lorong yang saling berhubungan. Karena itu untuk masuk kesini diperlukan pemandu dan menggunakan alat safety. Ada beberapa paket sesuai dengan tingkat kesulitan dan durasi perjalanan. Teman-teman sepakat ngambil paket K3 dengan harga paket 695ribu, Gua vertikal dengan panjang penyusuran 1,5km dan dengan durasi perjalanan sekitar 4 jam.

Dari Bandung saya berangkat bersama Nayla dan diantar sama driver. Meeting point langsung di kawasan wana wisata Buniayu. Disana sudah disediakan tenda-tenda tempat kita bermalam. Kami duluan tiba dibanding rombongan teman yang dari Jakarta, padahal udah jam 10 malam. Kami langsung masuk tenda saja sambil nungguin yang lain datang. Begitu pada datang, acara makan malam dan barbeque pun dimulai. Sebenarnya saat kami datang udah dipersilakan makan tapi gak enak kalo gak rame-rame toh kita juga udah makan di jalan. Seabis makan dan ngobrol-ngobrol sebentar sama mbak Sari dan teman-teman, balik lagi molor di tenda.

Pagi itu kita bersiap-siap. Sarapan sudah tersedia. Alat safety yang digunakan ke gua sudah tersedia juga, sisa memilih baju dan sepatu boot sesuai ukuran badan dan kaki. Alat safety lainnya adalah helm yang berguna untuk melindungi benturan batu-batu dalam gua, headlamp sebagai sumber cahaya di dalam gua dan safety harness sebagai pengaman saat turun ke dalam gua.

Rombongan kami kemudian dibagi 2 tim yang masing-masing didampingi oleh tim pemandu. Sebelum berangkat terlebih dahulu kita dibekali berbagai informasi berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan dan juga melakukan stretching pemanasan olahraga.

Perjalanan dimulai dengan berjalan kaki sampai ke mulut gua. Satu persatu kami dipandu untuk turun dengan berpegangan pada tali lalu mulai dikatrol dan diturunkan secara perlahan. Proses turunnya sendiri bikin tegang tapi alhamdulillah berjalan lancar. Ketinggian mulut gua dengan dasar gua kurang lebih 18 meter.

WhatsApp Image 2022-07-25 at 5.28.04 PMDalam gua Buniayu terbagi ke dalam 3 zona yang didasari oleh tingkat intensitas cahaya: Zona Terang, Zona Senja dan Zona Kegelapan Abadi. Pada Zona terang, cahaya masih banyak masuk dari permukaan dan masih bisa melihat jelas tanpa bantuan lampu. Lokasinya di sekitar mulut gua. Zona senja adalah area dalam gua dimana kita sudah memerlukan bantuan lampu untuk melihat meski masih ada cahaya samar-samar. Zona Kegelapan abadi adalah zona dimana sudah tidak ada cahaya yang menembus dari permukaan. Disini, pemandu kita meminta untuk mematikan headlamp dan tidak bersuara sama sekali agar merasakan sensasi berada di kegelapan abadi yang sunyi.

Sepanjang jalan dalam gua licin dan berlumpur. Harus extra hati-hati dan mengandalkan seluruh anggota tubuh menyesuaikan kondisi jalan di dalam gua. Kadang harus ngesot untuk menjaga badan tidak tergelincir, berjongkok, membungkuk, merangkak atau berdiri leluasa karena jalannya lega. Beberapa kali harus memanjat dan turun dengan sangat hati-hati sambil dipandu sama guide untuk memilih pijakan yang tempat dan juga menggunakan alat bantu seperti tali dan sebagainya.

Kita juga ditunjukkan beberapa hewan yang hidup di gua. Ada udang purba, serangga dan lainnya yang telah beradaptasi dengan kondisi gua yang gelap gulita sehingga mereka hidup hanya mengandalkan insting dari pendengaran.

Lalu kami sampai di zona berlumpur. Kami cukup berjibaku disini melewati lumpur yang setinggi pinggang. Terpaksa kami melepas sepatu agar bisa sedikit lebih mudah untuk berjalan meski tetap terseok-seok jalannya dan terperosok sana sini. Panjang zona lumpur ini sekitar 500meter.

Sempat juga kita salah jalan, ada area dimana pemandu ingin potong kompas jalur dengan berenang melewati, tapi rupanya terlalu  berbahaya karena airnya setinggi kepala dan pandangan terhalang. Jadinya kita cari aman dan balik arah dengan berenang. Luar biasa perjuangannya.  Hehehe. Sambil bertanya-tanya duh apa sih yang dicari?

Akhirnya kita sampai di tangga kayu, tanda bahwa sebentar lagi perjalanan akan berakhir. Tangganya sendiri agak curam dan mesti extra hati-hati karena sangat licin akibat lumpur. Dan saat cahaya dari permukaan udah masuk, rasanya bahagia banget.

Kami lalu diantar membersihkan diri dari lumpur di air terjun Bibijilan. Air terjunnya cantik dan bertingkat-tingkat tapi saya sudah tidak sanggup lagi untuk mengexplore, hanya ingin berendam sampai lumpur dari baju hilang.

Alhamdulillah selesai juga perjuangan menyusuri gua. Ini tetap menjadi pengalaman yang menarik bagi saya, tapi jika diminta untuk mengulang lagi, I dont think so.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s