Mengurus paspor anak

Waktu berjalan, pandemi bikin paspor nganggur karena gak bisa kemana-mana tau-tau abis aja masa berlakunya. Di bulan Mei  kemarin saya dan Aya sudah melakukan pengurusan paspor secara manual. Waktu itu layanan paspor secara online sedang bermasalah dan kebetulan ada layanan imigrasi baru buka di Mal Pelayanan Publik di Soreang. Jadwalnya Senin dan Rabu dengan quota 15 orang perhari. Prosesnya cepat dan mudah. Datang, isi form, lampirkan dokumen pendukung seperti paspor lama asli, copy ktp, copy kk dan salah satu dari akte lahir/ijazah/buku nikah, foto dan bayar. 3 hari kerja udah jadi.

Saya baru nyadar kalo paspornya Ghazy perhitungan masa berlaku paspornya akan kurang dari 6 bulan saat kami pulang dari Singapore. Masa berlaku sampai tanggal 23 Januari 2022, sehingga perhitungan masa berlaku 6 bulan itu tepat di tanggal 23 Juli 2022. sementara kita udah beli tiket berangkat tanggal 21 Juli balik tanggal 24 Juli. Duh nanggung amat yah. Secara ketentuan paspor sudah harus urus baru sebelum masuk perhitungan masa berlaku 6 bulan. Pengen dicuekin tapi kok ya rasanya tidak aman. Daripada apes ye kan pada sat check in maupun pemeriksaan imigrasi, jadinya mending di urus saja.

Mau ngurus di MPP Soreang ternyata sudah gak boleh ktp non Kab Bandung dilayani pengurusan paspornya disana. Saya kemudian daftar online  melalui aplikasi M-Paspor di tanggal 06 Juli dengan langkah sebagai berikut:

a. Siapkan ktp orang tua untuk dicapture (live photo),

b. Siapkan akte kelahiran, kk, paspor, surat nikah untuk diunggah

c. Memilih lokasi pengurusan paspor  dan tanggal yang diingini untuk datang foto.

d. Lakukan pembayaran 350ribu rupiah.

Mudah prosesnya. Tersedia quota 250 antrian setiap harinya di setiap kantor imigrasi. Saya memilih lokasi pengurusan paspor di kantor Imigrasi Bandung jalan Suci. Quota antrian yang terbuka paling cepat di tanggal 15 Juli.  Estimasi paspor selesai 4hari kerja atau bisa diambil tanggal 21 Juli, which is hari keberangkatan kami ke Sg. Duh pusing pala barbie. Saya bilang sama Ghazy, banyak-banyak berdoa supaya paspornya bisa jadi tanggal 20 supaya bisa ke Sg. Dia langsung berdoa, “Ya Allah semoga pasporku jadi hari Rabu”. Dan diulang-ulang terus tiap hari. Hehehe.

Ke kantor imigrasi, saya cuma bawa paspor asli Ghazy, asli/copy ktp, asli/copy buku nikah dan copy akte lahir. Saya pikir cuma itu persyaratan mengurus paspor anak. Disana kita masih harus mengisi form pengajuan dan  mengisi 2 surat pernyataan bermaterai 10ribu, salah satunya ditandatangani oleh kedua orang tua. Kemudian melampirkan asli/copy paspor kedua orang tua, asli/copy ktp kedua orang tua serta kedua orangtuanya hadir saat pengurusan. Kalo hadir salah satu saja, wajib melampirkan surat kuasa dari pasangan untuk melakukan pengurusan paspor anak. Pak suami saya telpon untuk segera ke kantor imigrasi hadir dan bawain paspor asli kami berdua. Saat itu saya sudah dalam barisan mengantri untuk pemeriksaan berkas, harusnya udah tiba giliran saya untuk periksa berkas tapi saya biarkan yang dibelakang saya buat maju duluan sambil nunggu pak suami bawain kelengkapan berkas lain. Setelah lengkap baru saya maju untuk periksa berkas. Semua berkas asli saya taruh di meja biar keliatan bahwa saya juga udah nyiapin asli dan berkas fotokopian sudah disusun secara lengkap. Aman.

Kantor imigrasinya sudah cukup nyaman. Ada coffee cornernya nyiapin variasi kopi/teh/greantea plus biskuit kemasan satuan, ada juga minuman dingin berupa air mineral dan minuman botol flori**na. Keren juga. Baca maklumat pelayanan kantor imigrasi, mereka berani berkomitmen jika dalam 1 jam belum dilayani maka akan mendapatkan souvenir.

Hari Rabu pagi pak suami dan Ghazy sudah ke kantor imigrasi untuk mencoba mengambil paspor. Kalo belum jadi rencananya minta kebijakan atau kalo emang harus bayar jasa express ya gak apa-apa, daripada Ghazy gak berangkat, secara dia yang mau diajak main ke USS. Sebenarnya belum bisa diambil, tapi karena minta kebijakan disuruh menunggu kurang lebih sejam, baru deh paspornya bisa diambil. Alhamdulillah.

Ghazy senang banget, sampai ngirim video lewat wa. Bilangnya gini, “Ma, doanya Ghazy diterima. Paspornya sudah jadi,” sambil nunjukin paspornya.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s