
Udah lama pengen menjejakkan kaki di Africa, akhirnya sikat tiket Sin-Casablanca, Tunis-Singapore harga 8,2juta pp, eh 2 minggu kemudian terbuka harga 6,5juta pp. Nyebelin kan. Tapi jadinya ada beberapa teman tambahan yang issued tiket ini sehingga total kami berdelapan. Namun ada 1 orang yang duluan berangkat, nanti ngetrip bareng di sahara.
Tadinya tidak niat umrah, karena saat beli belum bisa apply visa transit, tapi pas H-14 visa transit bisa di apply. Semuanya apply visa transit dan booking hotel Jeddah (memanfaatkan free 1 malam dari saudia). Tapi 3 yang nonis nanti langsung ke hotel trus yang muslim langsung umrah dulu. Untuk ke Makkah saya pesan taksi bandara dari booking.com, harga 400SAR untuk mobil kapasitas 7 orang. Jam 10malam tiba di Jeddah, kita langsung keluar. Driver taxi sudah menunggu, petugas yang mengurusi penjemputan dari bandara ke hotel juga sudah ketemu. Jadi kami pun berpisah, baju ganti untuk dipakai setelah umrah kami titip sama teman yang ke hotel. Umrah selesai sekitar jam 3 malam. Kami ambil taxi 150SAR menuju hotel di Jeddah. Berhubung gak pegang uang riyal, saya minta mampir di ATM sama si driver. Di hotel masih sempat mandi, sarapan baru menuju bandara dengan Uber. Pesawat terbang ke Casablanca jam 8pagi.
Tiba di Casablanca, saya juga pesan taxi bandara untuk langsung ke Marrakesh kapasitas ber 7. Pertimbangannya, infonya kereta api tidak bisa terlalu diandalkan, sering delay. Naik kereta dari bandara dulu ke stasiun utama di Casablanca lalu pindah kereta ke Marrakesh. Trus kalo beli tiket kelas 2, siap2 berebut tempat duduk karena gak ada nomor tempat duduk. Kalo ambil tiket kelas 1 ada risiko tempat duduk kita diserobot sama orang lain. Kalo udah kayak gini, sepanjang perjalanan harus berdiri kurleb 3 jam. Belum lagi harus nyambung transport dari stasiun kereta Marrakesh ke hotel. HP Iphone teman saya ketinggalan di taxi bandara itu, dan alhamdulillah masih rejeki. Saya janjian ketemu jam 9 malam disekitar Jma Al Fna square. Alhamdulillah ketemu orang baik.
Teman saya yang 1 orang sudah duluan ke riad Hikaya tempat kami menginap dan kasih kabar kalo pihak riad belum terkonfirmasi dengan pesanan hotel, dan hotel itu full book. Padahal kita pesan disini sehari sebelum tur sahara dan sehari setelah tur. Saya email ke tiket.com, responnya cepat dikasih 2 opsi, full refund atau dialihkan ke riad yang terdekat. Untuk bookingan pertama, Saya milih opsi dialihkan ke riad terdekat. Untuk bookingan kedua saya milih full refund dan booking lagi di Ibis Marrakech. Begitu kami sampai di riad tempat kami dialihkan, sama manager dialihkan lagi ke riad yang dalam 1 grup karena riad itu lagi renov. Jalan kaki sekitar 300meter ke riad Nouhal tempat kami akhirnya menginap. Ternyata bookingan hotel yang berikutnya pun masalah. Kami masih menunggu lama di lobby Ibis sebelum akhirnya bisa masuk kamar karena harus nunggu konfirmasi dulu. Setelah itu sebelum masalah datang di hotel di Casablanca, saya udah minta agar tiket.com mastiin bookingan saya disitu sebelum kami datang. Semua hotel di Morocco harus bayar lagi city tax yang besarnya bervariasi. Malam itu kami keluar jalankaki untuk makan di resto sekitar Jma Al fna (alun-alun Marrakesh).
Highlight Morocco adalah tur Sahara. Sempat galau juga antara milih paket standar atau luxury. Yang paket standar referensinya atau reviewnya gak banyak ataupun gak clear. Harga paket standar 3D2N per orang 1,25juta, luxury 2.4juta. Akhirnya milih paket luxury dengan pertimbangan karena tur sahara bisa jadi once in a life time. Perbedaan utamanya: hotel dan tenda glamping beda lokasi dan shared bathroom. Harga paket yang kami dapat ini lebih murah ketimbang paket di getyourguide.Kami dijemput di hotel tempat menginap jam 7 pagi, mobil kapasitas 17 orang. Grup kami ada 2 mobil yang barengan jalan. Ketemu di rest area (pagi dan sore), kemudian bareng-bareng saat day tour selama perjalanan, dan ketemu lagi di tempat makan siang. Jam 5 sore, kami yang ambil paket luxury di drop di hotel duluan kemudian yang ambil paket standar di drop di hotel lain. Hotel tempat kami menginap, sangat nyaman. Sekamar bertiga ( 1 queen bed dan 1 single bed). Makan malam bareng-bareng di dekat perapian rumah, berasa kayak makan malam keluarga, view di roof top cakep, sarapannya juga banyak dan kenyang. Hari kedua, setelah day tour dari pagi sampai sore, jam 4 sore kami didrop duluan di dekat lokasi tenda glamping. Koper-koper diturunkan dan langsung di bawa ke tenda. Lokasi tenda sekitar 1km dari jalan raya. Kami kemudian naik unta. Saya kira kami akan naik unta full selama 2 jam untuk mencapai tenda. Ternyata cuma mutar-mutar tidak jauh dari tenda sambil menanti sunset. Camel guide juga bertindak sebagai tukang foto dan pengarah gaya.
1 tenda buat berdua atau bertiga. Yang berdua 1 queen bed, yang bertiga dikamar ada 1 queen bed dan 1 single bed. Kamar mandi dalam dengan air panas. Trus kita disediakan mantel hangat khas sana. Makan Suhu disana malam hari sekitar 0-5derajat. Makan malam dan sarapan juga lumayanlah.
Kesimpulan ada harga ada rupa. Saat sharing cerita dengan Yang segrup dengan kita yang ambil paket standar nyaris semuanya mengeluh. Di hotel mereka, sekamar bisa berempat atau berlima, trus ditemukan banyak rambut di tempat tidur dan tempat tidurnya basah (mungkin lembab banget kali ya tapi si bule itu bilangnya wet). Sharing bathroom di tenda camp rata-rata sudah tidak dapat air panas. Makan malam tidak terlalu enak, sarapan sekedarnya. Kami juga ketemu sama oma opa dari Indonesia yang segrup tapi beda mobil juga mempunyai keluhan yang mirip. Saat ditenda mereka gak mandi karena airnya terlalu dingin, gak bisa masak nasi buat bekel di jalan. Jadi saat di tempat makan siang, kami sharing nasi buat mereka.
Yang punya pengalaman beda saat ambil tur standar, boleh sharing ya. Bisa jadi karena dapat operator tur yang jelek saja. Biar nambah referensi buat yang mau kesana nanti.
Trus paket tur ini tidak termasuk makan siang. Jadi selama 3 hari kita akan singgah ditempat makan siang. Dan sudah dipatok 1 paket makan siang 150 MAD atau sekitar IDR240ribu yang terdiri dari salad, 1 main course, desert/buah disertai khobz (moroccan bread). Pilihan main course antara lain couscous, chicken tagine, meat ball, atau chicken skewer (sate ayam yang ditusuk dengan jeruji roda). Dan harga itu diluar minum. Mahal. sebagai perbandingan, kami makan kenyang bersembilan di resto dekat Jma Al Fna- total yang kita bayar cuma 300MAD. Untuk mensiasatinya kami tidak pesan 1 orang 1 menu tapi sharing pesan 4-6 menu buat berdelapan ditambah dengan bekal nasi, abon dan lain-lain.
Di hari pertama, kita juga akan diajak ke toko buat beli kain untuk turban atau baju gamis khas morocco. Disana guide juga akan mendemokan cara pakai turban. Kata guide, turban adalah paspor untuk masuk sahara. Harga kain katun polos 2-3m untuk dijadikan turban sekitar 200MAD, pashmina 100MAD. Kalo saya prepare pashmina dari Indonesia jadi gak perlu beli lagi.
Sebelum sampai di camp, yang semobil dengan kita menyarankan untuk beli persediaan air mineral buat minum, karena kalo beli disana 1 botol 1500ml bisa seharga 40MAD. Pada saat makan malam atau sarapan tidak disediakan air putih jadi harus beli.
Camel guide setelah menurunkan kami di camp, dia akan menggelar karpet buat kita duduk dan mengeluarkan barang dagangan berupa kalung, jam pasir, wadah keramik kecil-kecil buat hiasan atau tempat lilin dan minta kita membeli. Tapi harganya overpriced. Beberapa ada yang membeli karena kasian dan juga kuatir camel guidenya bakal cuek kalo gak dibeli. Kalo saya karena gak deal ya gak beli. Tapi kita ngasih tip buat 3 camel guide yang mendampingi kita kok.
Paket tur yang kami beli start & end di Marrakech. Kami di drop di hotel jam 18.00.
Dari Marrakech ke Casablanca kami naik bus CTM yang poolnya sekitar 600meter dari Ibis Marrakech Gare Centre, jadi sisa jalan kaki saja. Pilih naik bus biar tiba di Casablanca bisa jalan kaki juga ke hotel. Sama petugas hotel ditawarin untuk sewa mobil plus driver 2000MAD ke Masjid Hassan dan keliling kota Rabat sepuasnya. Ya udah kita ambil itu. Kita dikasih mobil coaster kapasitas 17orang, sangat lega buat kami bertujuh. Disana mobil MPV hanya bisa muat maksimal 7 orang termasuk driver, jadi gak cocok buat kami.
Ke bandara Casablanca kami naik taksi online pakai aplikasi indrive. Ini ada dramanya juga. Kami terbagi 2 taksi. Kita udah cek diaplikasi itu taxi ke bandara sekitar 100-130MAD, jadi nyiapin uang pas buat 2 taxi. Jam 3.30 pagi kami udah ready ke bandara. Awal pesan, driver banyak. Pas deal, drivernya nelpon bilang kalo tarifnya salah dan minta antara 250-350MAD. Saya cancel dan akhirnya dapat driver yang gak neko-neko. Semangat banget membantu ngatur koper sampai koper yang harusnya untuk taxi yang satu dimuatin juga ke dalam mobil. Alhasil kami berempat berangkat dengan 5 koper plus car seat bawaan mobil itu. Mobilnya kalo gak salah Ford Fiesta. Tapi 3 teman yang lain lama banget dapat taxi, karena semua kompakan pada minta kenaikan tarif dari tarif di aplikasi. Bahkan sampai ada taxi yang datang tapi baru mau muat kalo tarifnya 250MAD. Jadi daripada lama, teman saya setuju naik. Saya yang dibandara ke money changer untuk tukar 100MAD buat kekurangan uang taxi. Tapi diperjalanan, supir taxinya minta dikasih liat duitnya dan gak mau kalo sebagian duitnya nanti dikasih dibandara, jadi keliling ke ATM dulu. Hadeuh.
Ke Tunis, kami naik Royal Air Marocco harga 2.9juta one way. Di Tunis 2 hari, kami rental mobil mulai dari bandara Tunis sampai balik lagi ke bandara Tunis. Cerita menyetir mobil di Tunis ada di link ini: https://www.facebook.com/groups/1468005403448997/search/?q=tunis
Explore Marocco gak cukup cuma 7D6N, karena masih banyak kota lainnya yang menarik seperti Fez, Tangier, Essaouira dan lain sebagainya.

Leave a comment