MILIS INDOBACKPACKER

Sy bergabung dalam milis indobacpacker sejak Juni 2009. Milis ini merupakan sarana untuk berdiskusi bagi penggemar jalan-jalan atau berbagi pengalaman tentang perjalanan ala backpacker. Backpacker menurut quote di website tersebut adalah wisatawan yang khas dengan ransel di punggung sambil berjalan kaki, mencari yang serba murah, menikmati detail perjalanan. Tertarik??? Mau gabung, klik disini dan register. Jangan lupa perhatikan aturan main yang berlaku. Karena semua e-mail yang masuk akan diseleksi oleh moderator apakah layak untuk diposting ke milis. E-mail sy pun pernah ditolak untuk ditampilkan, atau mendapat sedikit sensor. Tapi gpp lah, sy tetap suka sama milis ini.

Ada beberapa e-mail yang masuk ke milis yang kebetulan sy bisa sumbang opini dan info. Berikut email opini n info yang sy kirim ke milis ini selama semester 1-2010.

Tuesday, June 29, 2010
Tanya Info: Buntu Kabobong

Leah,
Dulu, sy pernah nginap di Enrekang kota, dari situ jalan-jalan naik motor ke Makale Tana Toraja. Dalam perjalanan selama sejam melewati Buntu Kabobong itu. Kalo cuma sekedar berfoto dengan latar belakang gunung tersebut, banyak warung dan juga ada penginapan di area tersebut. Tapi kalo mo trekking di gunung itu, maaf gak tau.

Bis dari Makassar ke Toraja kebanyakan lewat Enrekang.
dewi

Monday, June 28, 2010
Need Info: Ke Genting tanpa pakai Skyway Cable Car
okky,
Baru-baru ini sy dari genting naik bis turunnya di terminal titiwangsa. disebelah terminal itu ada stasiun monorel titiwangsa. Kalo gak salah, ada setiap 30 menit sekali harganya sekitar 4RM, mereka juga jual tiket berdiri seharga 1RM. Perjalanan 1 jam.

Pernah juga ke Genting, karena cable car dalam maintenance, naik bis turun di terminal bawah (t4 kalo mo naik cable car), lalu ada bus feeder menuju ke atas. Begitu juga sebaliknya.

dewi

Wednesday, June 23, 2010
Re: Backpacking untuk wanita berkeluarga dan bekerja

dear mbak wina,
setuju dengan mbak tika, anak dan pekerjaan jangan dijadikan kendala untuk melakukan perjalanan yang sesuai dengan keinginan kita.

sy justru makin sering jalan-jalan setelah menikah n punya anak 2, semuanya perempuan (4 n 5 thn). bepergian bersama dengan keluarga adalah hal yang paling sangat sy sukai. karena pada waktu itulah sy bisa bersama anak-anak sepanjang hari. hal ini seperti rekonsiliasi keluarga karena keluar dari rutinitas kantor n rumah dengan segala tekanannya. dan kami udah menjadwalkan min setahun sekali untuk liburan bersama.

beberapa pengalaman sy jalan sm anak antara lain:
1.anak pertama umur 2 bln, sy berdua dari makassar ke balikpapan naik kapal laut tanpa ada rencana sebelumnya. Hanya karena ngantar sepupu yang mau ke pelabuhan n delay lama, sy jadi terfikir berangkat, langsung pulang ngepak barang superkilat. waktu itu sy dalam cuti melahirkan yang hampir habis. padahal kapal tersebut kapal barang jadi kamarnya kurang nyaman n lambat banget (2 mlm di kapal). Jalan-jalan saya sampai di tenggarong.
2.anak pertama umur 7 bln, dari makassar ke bandung, trus naik mobil ke yogya, semalam di yogya trus balik lagi ke bandung, kali ini sy bawa pengasuh, yang sayangnya kurang cekatan, jadi sy juga yang ngurus.
3. Kami pergi berenam (sy, suami, anak sy umur 1&2thn, pengasuh, adik saya)jalan-jalan lagi ke jakarta bandung.
3.anak pertama umur 2,5tahun. ke sg n kl bersama suami (bertiga aja), tapi ikut tur.
4.kami berempat (sy, suami, n anak umur 3&4thn), backpackeran pertama kali ke hongkong. tiba tengah malam di lcct, nongkrong aja 5 jam sampai tiba waktu check in pswt menuju hongkong. anak2 tidur di 2 kursi yang dijadikan satu, mereka sy mandikan jam 6pagi. jam 7 pswt berangkat.
5.Bulan lalu kami berempat baru aja berlibur, harusnya ke bangkok tapi karena sikon, di jam2 terakhir memutuskan berbelok tujuan jalan di kl n sg. tidak ada persiapan mau kemana selama di kl. Kali ini, dari palu ke makassar 25 jam lewat darat, seminggu di kl n sg, balik lagi lewat darat ke palu. Rutenya Mks-KL-Sg-KL-Mks. Sg ke KL naik bis jam 10 malam, pada saat diperbatasan, dalam kondisi anak-anak tidur dan semua barang bawaan harus dibawa turun dari bis untuk proses imigrasi dan harus buru-buru kembali ke bis, sungguh suatu perjuangan. Udah gitu tibanya di Bukit Jalil, terminal darurat pengganti puduraya (sungguh darurat) pada jam 3pg. Setelah itu naik taxi ke KL Sentral. Jam 4 pagi, karena anak2 sudah bangun, mereka sy mandikan, mumpung masih sepi dan sambil menunggu pagi.

Repot n ribet, pastinya. Seminggu sebelum hari h, sy udah ngumpulin barang yang perlu dibawa, setelah itu disortir, sampai jadi 3 tas ransel, 1 ransel buat pakaian sy n suami, 1 ransel buat pakaian anak-anak, 1-nya lagi buat makanan praktis, seperti mie gelas, sosis siap makan, abon, botol minuman, gelas, sendok, susu, saus tomat, snack pengganjal, permen, buku mewarnai+crayon, buku bacaan seperti bobo,plastisin, etc tujuannya untuk pengalih perhatian anak jika rewel. liburan tahun ini malah coba bawa travel cooker+beras, sehingga anak2 selalu ada persiapan nasi, sisa beli lauk (sekalian antisipasi di negara yang susah nasi, makanan halal dan untuk menghemat). Wisata kuliner bukan tujuan utama kami, kalo pas ketemu alhamdulillah, tapi kalo harus khusus nyari tempat makan yang halal & murah), gak cukup waktu.

Anak-anak juga sy besarkan hatinya supaya ikut excited menanti waktu liburan tiba, misalnya kalo malas belajar or ada remedial di sekolah, kalo malas makan atau minum susu akan terancam untuk gak jadi pergi liburan. Baju-baju mereka yang belum pernah dipakai sy simpan-simpan untuk dipakai pada saat liburan. Itu juga termasuk penyemangat mereka. Mereka juga sy ajak untuk menghitung hari sampai tiba waktu liburan. Mereka juga sy tugaskan untuk wajib membawa barang, ransel kecil atau cuma sekedar bawa botol minuman.
Semakin mendekati hari H, anak-anak udah sy doktrin sedikit demi sedikit, misal mereka harus berjanji untuk tidak rewel, ribut, malas mandi, tidak boleh minta macam-macam, tidak boleh menyusahkan orangtua,
Namanya juga anak-anak, janji tinggal janji, tapi setidaknya kerewelan mereka masih bisa kami atasi berdua. Mereka pasti tetap rewel kalo lapar, haus, ngantuk. Jadi harus siap makanan. Es krim dan permen jadi pengalih perhatian yang sangat bagus. Tentu saja vitamin n suplemen juga harus disiapkan agar es krim n permen tidak jadi masalah baru (jadi penyakit). juga harus ada budget extra untuk beli barang keinginan mereka sepanjang masuk akal n gak repot bawanya. Kalopun ada yg tidak bisa dibelikan untuk mereka, mereka ngerti kalo sy bilang nanti lainkali saja belinya, karena mama nanti habis uangnya dan nanti gak bisa pulang ke rumah. Kemudian, Setiap ada kesempatan untuk tidur misal di bis, di pesawat, mereka disuruh tidur, tapi sy minta agar mereka bangun tidak rewel dan jangan minta digendong. Kalopun masih ngantuk, sy tunggu sampai perasaan mereka udah nyaman (istilah kami, perbaiki perasaan dulu) baru jalan lagi.

Tentu saja usia anak mempengaruhi, semakin besar anak-anak, cara memperlakukannya juga pasti berbeda-beda. Tapi sy yakin pasti selalu ada cara bagaimana agar membujuk anak mengikuti keinginan kita.

Memilih tempat wisata pun, harus ada yang menarik perhatian dan menyenangkan buat mereka. Dalam setiap kesempatan liburan, pasti ada acara berenang; kalo ketemu taman yang ada tempat bermainnya, kami biarkan mereka bermain sebentar; berkunjung tempat wisata dengan model seperti dufan/disneyland,kebun binatang n etc . Tentu saja kami juga tetap ke tempat wisata yang wajib dikunjungi di kota/negara tersebut, es krim akan jadi juara untuk pengalih perhatiannya.

Waktu liburan, untuk keluar negeri menyesuaikan dengan kapan dapat tiket promo airasia yang paling murah. Suami sy wiraswasta jadi dapat menyesuaikan waktu liburan dengan waktu cuti sy. Yang saya hindari memilih waktu liburan sekolah, karena pada waktu itu tiket pswt n akomodasi mahal, t4 wisata penuh. Meski anak pertama saya sudah SD, sy cuek aja minta ijin seminggu sama gurunya. Kalo dalam negeri, bisa dadakan sih.

Mengenai Budget, sy hanya akan pergi kalo dapat tiket pswt yang bener-benar murah (seperti kalo dapat promo free seat airasia), meski untuk penerbangan tahun depan. Karena harus beli tiket untuk berempat. Untuk akomodasi, pilihan saya harus ada menginap di hotel bagus (ada kolam renang) meski cuman sehari dua hari, sisanya cukup hostel. Untuk makan, kombinasi kadang masak, kadang makan seadanya, kadang pula makan dengan budget no limit.
Dengan beli tiket jauh-jauh hari, ada interval waktu untuk menabung untuk item budget lainnya seperti akomodasi, transportasi lokal, asuransi, perkiraan biaya makan, belanja pribadi, biaya tidak terduga, n etc. Akomodasi bisa dibooking juga jauh-jauh hari untuk menghindari penginapan penuh.

Yang bertugas untuk semua urusan merencanakan liburan adalah saya, suami sisa ngikut aja. Tapi untuk urusan mengurus anak selama liburan, kami bahu membahu. Tentu saja semuanya gak selalu mulus. Sy pun pernah bertengkar sama suami pada suatu kesempatan sampai sempat mengeluarkan statement untuk tidak akan pergi bersama lagi. Tapi besok-besok booking tiket toh untuk berempat. Dari satu perjalanan ke perjalanan berikutnya, banyak sekali hikmah yang bisa kami renungi dan makin kesini kami bertekad untuk lebih baik.
Untuk meminimalisasi konflik, kuncinya saling pengertian dan kepada pasangan, minimal ada aturan main yang disepakati bersama.

Sejauh ini, sangat menyenangkan bepergian dengan anak2ku, begitu juga mereka begitu ceria, energi mereka malah seperti baterai yang gak habis (gak pernah low batt). Capek tapi kami puas, ada kenangan yang bisa kami ingat sepanjang masa.

Oh ya, sy sering gak cerita-cerita ama teman2 kantor atau keluarga tentang perjalanan yang sedang sy rencanakan sebelum tiba hari H. Alasannya, gak pengen terlalu banyak orang tau dan terlalu banyak bertanya tentang rencana tersebut. Jadi kalopun ada kendala sampai gak jadi pergi, gak masalah. Saya hanya berharap semoga pada waktu hari H tidak ada pekerjaan/tugas yang mendesak sehingga cuti dengan mudah dapat diambil.

ayo dicoba, mbak. beri ruang buat diri sendiri ataupun dengan keluarga. Sebagai wanita berkeluarga, sy pun menutup kemungkinan untuk jalan sendiri, minimal jalan berdua dengan teman atau saudara. Makanya lebih sering jalan sama keluarga, daripada pusing mikirin anak yang ditinggal, mending pergi bersama saja. Masalah pekerjaan & rumah mungkin bisa dipikirkan solusinya gimana caranya untuk bisa ditinggal dengan aman. Musibah rahasia allah, begitu juga ajal, rezeki dan sebagainya.

Pastinya, setiap orang berada pada situasi n kondisi yang berbeda-beda. Mohon maaf kalo ada kata-kata kurang berkenan.

Kalau mau, pasti bisa.

wassalaam,
dewi

Tuesday, June 23, 2010
Re: Backpacking

dear afif n adhi,
sy udah coba kirim e-book hongkong via email 2x ke mas adhi tapi gagal melulu, ebooknya sekitar 21MB. Gimana ya?
sy punya ebook hongkong n macau, punya ebook melbourne n eropa yang disharing oleh mbak sari musdar, punya link download e-book lonely planet seluruh dunia yang disharing oleh mas lukas dari milis flashpacker. Diantara e-book tersebut, yang saya beli adalah e-book hongkong http://www.travelhemat.com , (ps: sebenarnya sy ragu buat sharing e-book yang sy beli, ntar fatal karena masalah hak cipta dan hak sebar luas). Kalo mau nanti sy forward email untuk download lonely planet, atau kalo ada yg mo ditanya-tanya mengenai hongkong, macau n shenzhen, kl, sin, saya siap bantu sebisa saya.

Pengalaman kemarin, sy berhasil pergi karena ebook dan baru sesudah itu sy bergabung di milis indobackpacker ini. Saya sedikit menyesal terlambat bergabung dengan milis ini, karena tanpa e-book pun, informasi yang kita dapatkan ternyata juga bisa setebal e-book dan akurat. Sisa cari arsip milis, atau search di google dengan kata kunci “how to go to…from…”, akan banyak blog catper yang muncul. atau coba http://www.tripadvisor.com untuk melihat t4 wisata, akomodasi yang paling banyak direview dan paling popular.
Jadi sebenarnya gak perlu mengandalkan e-book.

beberapa tips jika ingin backpackeran ke luarnegeri
1. pantau terus http://www.airasia.com seminggu sekali misalnya. cari rute-rute yang gak memerlukan visa entry, seperti singapore, malaysia, thailand, vietnam, hongkong, macau, brunei n etc. airasia sering ada promo free seat. sy sendiri hanya mau pergi kalo dapat tiket yang murah banget, meski tiketnya untuk penerbangan tahun depan. tapi gpp, ada kesempatan buat nyicil. beli tiket dulu, baru booking hotel, abis itu nabung untuk biaya perjalanannya. jadi ada selang waktu dan kesempatan buat nabung.
2. kalo tiket udah ditangan, untuk akomodasi, sy familiar dan nyaman untuk booking hotel or hostel di http://www.agoda.com or http://www.hostelworld.com . ada reviewnya, sisa cari yang pas buat kita. Jadi sebelum berangkat, pastikan kita udah tau akan nginap dimana.
3. tempat wisata tujuan, http://www.tripadvisor.com , abis itu baru nyari website t4 wisata itu masing-masing
4. bikin perencanaan budget, jadi udah tau akan ngabisin biaya berapa. komponen budget: tiket, penginapan, perkiraan biaya makan, perkiraan tiket masuk t4 wisata, asuransi, biaya tidak terduga, perkiraan transportasi lokal, perkiraan belanja pribadi.
5. masalah bahasa, jangan dijadikan kendala, meski perlu. bawa foto t4 wisata yg dituju, pelajari bahasa inggris standar seperti which way…., how to…, where is…. kata-kata itu yang pasti paling sering dipake. KL paling aman untuk dituju bagi yang pertama kali pergi.

aduh, jadi kebanyakan nulis, maaf kalo ada kata-kata yang kurang berkenan atau yang saya infokan ini sudah basi.

ps. sy punya blog sebatas catper pribadi, siapa tau juga bisa menambah semangat jalan-jalan. http://www.dewimulyasari.multiply.com

dewi

Thursday, June 17, 2010

dear teman2 ibp,

Sebelumnya gak pernah terbayangkan saya akan bisa jadi backpacker di luar negeri (kalo dalam negeri lumayan sering n udah biasa), dalam pikiran sy luar negeri seperti luar angkasa, susah tercapai. Kesempatan ke luar negeri pertama adalah melalui tur, selanjutnya adem ayem, mau ikut tur lagi tentunya harus nabung yang banyak dulu. Kemudahan akses internet menjadi pembuka awal dan ada satu e-book mengenai jalan-jalan hemat yang sy dapatkan. E-book ini yang menjadi pendorong semangat saya untuk memulai perjalanan backpacking pertama saya. Dan Alhamdulillah perjalanannya sukses dan saya pun mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan serta membuat gak sabar untuk membuat rencana perjalanan baru.

Menurut sy, kunci untuk melakukan perjalanan adalah perencanaan yang matang, tujuan yang jelas dan mendapatkan informasi sedetil mungkin bagaimana sampai ditujuan. Hal ini bisa menepis keragu-raguan dan rasa takut.

Saya setuju backpacking bersama teman sangat mengurangi risiko2 yang mungkin terjadi selama perjalanan. Karena bisa saling sharing suka maupun duka, bisa saling menjaga dan mengingatkan.

Kalau kita mau, pasti bisa

Saturday, June 12, 2010

Re: Freeseat Air Asia
lilia,

sekedar nambahin,
1. Begitu ada promo air asia: free seat, lakukan pengecekan sesegera mungkin. Di hari pertama promo, masih banyak free seat!
2. Biasanya weekend jarang free seat, jadi coba cari di hari kerja, misalnya berangkat senin pulangnya senin depan.
3. misal promo free seat 4 hari untuk penerbangan di bulan Jan-Mei 2011, langsung sasar di bulan-bulan April atau Mei. Kalo bulan sebelum itu, biasanya udah susah yang freeseat karena lebih banyak yang pengen pergi cepat-cepat.
4. Untuk penerbangan yang multi rute, buka aja sekalian 2 atau lebih window website air asia. Jadi biar ngecek cepat, n kalo error, ada alternatifnya. lebih bagus kalo bisa pake multi laptop.
5. Jangan mengharapkan bisa dapat freeseat untuk semua rute n semua yang berangkat, yang penting sebagian besarnya udah free seat.
6. Makan n bagasi diskip dulu, jadi biar gak lama dalam proses eksekusinya. kan bisa diorder belakangan melalui manage my booking.

Alhasil, kemarin promo freeseat di pertengahan mei, sy berhasil booking Makassar-KL-Phuket-Bangkok-KL-Makassar berangkat bln mei 2011 untuk ber-5 sekitar 2,5jt.

Wassalam,
dewi

Sunday, May 9, 2010

Subject: Guangzhou – Hongkong
hai melly,
sorry terlambat balasnya. sempat mo balas waktu itu, tapi lagi error internetnya. sekarang baru ingat kalo ada email yang belum dibalas.

kalo dari guangzhou langsung ke hongkong, dalam waktu enam jam itu (tidak termasuk waktu perjalanan), kamu bisa ke the peak, museum madame tussaud (patung lilin) trus lanjut ke big buddha @ lantau island via cable car, trus bisa mampir numpang photo di gerbang disneyland.Gak usah masuk, disneyland cocoknya untuk anak2, tiketnya mahal, syg kalo cuman masuk sebentar.
kalo digabung dgn acara belanja2 gak cukup waktunya. Tapi untuk beli2 souvenir ditempat2 tersebut banyak kok.

Kalo dalam waktu 6 jam itu dari guangzhou mau ke shenzhen trus ke hongkong, jangan mbak. capek. antri imigrasi keluar dari shenzhen masuk ke hongkong rame banget, bisa-bisa waktu habis di ngantri imigrasi.

Hongkong gak perlu visa.

info tambahan dan foto-fotonya bisa di catper saya:
http://dewimulyasari.multiply.com/journal/item/4/HONGKONG_MACAU_SHENZHEN_KL_8N9D_15-24_MEI_2009

From: Melly <ridaryanthi_melly@yahoo.com>
To: dewi msari <dewi_msari@yahoo.com>
Sent: Monday, May 3, 2010 8:36:41
Subject: Guangzhou – Hongkong

hai mba Dewi 🙂

saya mau tanya2 boleh ya…
saya ada rencana mau ke Guangzhou Juni ini untuk conference dan saya mau manfaatin waktu2 kosong yang ada untuk ke Hongkong dan shenzhen.

Mau saran dan sharing pengalamannya nih mba…
kalo ke Hongkong dan Shenzhen dalam waktu kira-kira 6 jaman, apa aja yang bisa dilakukan?

Ke Hongkong itu beda ya visanya dengan kalo ke kota2 di China lainnya?

Terima kasih banyak mba…

-Melly

Sunday, April 4 2010

Re: Budget airlines vs Aplikasi Visa
dear all,

Hanya sekedar sharing aja, karena yang mbak shifa sampaikan sedikit mirip dengan pengalaman saya,

Feb lalu sy mengajukan permohonan visa Australia untuk pertama kalinya, keberangkatan bulan Mei 2010 (tujuannya ke Melb via KL, liburan sekitar 8 hari) dan sayangnya ditolak. Salah satu alasannya, adalah financial statement yang kurang meyakinkan/memuaskan (terkesan bahwa dana yang ada secara tiba-tiba dimasukkan untuk keperluan pengajuan visa). Untuk alasan ini, rekening tabungan yang sy lampirkan di pengajuan tersebut memang khusus tabungan untuk biaya liburan ke Australia selama 6 bulan terakhir, dan bukan rekening tampungan gaji sehingga gak keliatan arus pendapatan dan pengeluaran.

Yang namanya persyaratan rasanya lengkap:

Form 48R, identitas diri (KTP,KK, Akte Kelahiran, Buku Nikah, SIM A, SIM C, Kartu NPWP, Paspor tentunya), referensi kantor, pendukung keuangan (slip gaji, rek tab, SPT), pendukung lainnya (tiket pswt, hostel booking, itinerary lengkap).

Employment ties rasanya sangat jelas di pengajuan tersebut.

Visa sy ajukan melalui pos, karena domisili sy di sulawesi.

Jujur saja, awalnya saya tergiur ke Australia karena googling pengalaman rekan-rekan yang sudah ke Australia ditambah karena promo tiket Airasia yang murah banget 2,5jt pp dan untuk berdua, kemudian karena memanfaatkan 5 bh e-gift voucher @500rb, praktis hampir gak ada kerugian dari tiket. Ruginya karena biaya booking hostel dan biaya visanya.

Sangat disayangkan memang, berbagai persiapan yang sy lakukan akhirnya tidak terbayar manis. Tapi gak perlu disesali berlama-lama. Life is move on. Pengalaman adalah guru yg sangat berharga n lain waktu semoga masih ada kesempatan untuk kesana.

Cheers,

dewi

Thursday, Februari 4, 2010

pARIS sINDROM : kARENA kEJUTAN bUDAYA?

dear all,

entah ini masuk kategori paris sindrom atau gak, pengalaman sy ke shenzhen, gak terduga sebelumnya. Masuk dari hongkong, pikirnya paling beda tipis ama shenzhen nih, hawanya, orang-orangnya, bahasa, kemudahan dimana2. Ternyata sampai disana agak susah mencari money changer, apalagi mo nukar rupiah ke yuan . Kendala bahasa yang utama, Naik taxi, hampir diturunin, karena supirnya hanya bisa tahu alamat hostel dalam bahasa kanji. Mulai panik, tapi akhirnya beres, karena supir taxinya mau nelpon ke hostel itu. Sampai dihostel, kendala bahasa lagi disini dan mereka cuman mau terima cash dalam yuan, sementara yang ada duit US n rupiah, terpaksa nyari atm, debit gak dibawa, credit card dibawa tapi password gak tau karena memang gak niat untuk dipake narik uang. udah keringatan, udah kepikiran mending balik aja ke hongkong deh. Untung credit card adik saya berhasil ngeluarin uang setelah beberapa kali nyoba. fiughhh

Setelah itu jadi il-fil, jadi gak terlalu semangat untuk jalan dan untungnya semalam aja disana.

Kejadian ini sy anggap sebagai pelajaran. next time be better. dan tidak akan menghentikan untuk merencanakan travelling selanjutnya.

Intinya adalah sangat perlunya persiapan yang matang, siap fisik & mental, siap informasi, siap dana (cash, credit card, debit card). sehingga manakala menghadapi kondisi yang tak terduga, sudah bisa diantisipasi dan diselesaikan tanpa terkena “Paris syndrome”

mas kuncoro,

mei tahun lalu sy ke shenzhen masuk dari hongkong, apply visa on arrival aja, bayar 300rb-an, tapi kalo ke negara bagian cina lainnya harus apply visa kecuali macau n hongkong (bebas visa)

info akses bebas visa bagi pemegang paspor indonesia n visa on arrival, bisa liat disini:

http://id.wikipedia.org/wiki/Paspor_Indonesia

dewi

Subject: AW: Re: [indobackpacker] Guangzhou, Senchen, Hongkong
To: “dewi msari” <dewi_msari@yahoo.com>, indobackpacker@yahoogroups.com, “Laurensia Herlina” <laurensia.herlina@gmail.com>
Date: Tuesday, 12 January, 2010, 10:16 AM

Hallo mbak dewi,
Ke china memang bs pakai visa on arrival?
Kira2 negara mana saja ya yg punya kebijakan visa on arrival?

Makasih ya,

-Yudha-

Semuanya sebenarnya menarik, t4 wisatanya banyak yg harus dikunjungi. tapi menurut sy pribadi, milih hongkong, 3 malam rasanya gak cukup. Alasannya: – petanya mudah dibaca – public transport lebih menyenangkan & nyaman di hk, kemana-mana mudah, mrt, bus, star ferry cukup pake octopus card. – money changer banyak, terima tukaran uang rupiah. – mudah bertanya, bahasa inggris- t4 wisata: disneyland, big budha, ocean park, wet park, the peak + museum madame tussaud, nonton song of the sea, victoria harbour, museum macam-macam, clock tower- t4 belanja murah: ladies market, temple street night market.- tidak butuh visa
kalo di shenzen sy cuman 1 malam, gak cukup waktu juga cuman sempat ke windows of the world n mall huang qiang bei-petanya sulit dimengerti, – money changer gak banyak-sulit bertanya, kurang banyak yg ngerti inggris, rasanya seperti di negeri antah berantah, naik taxi, alamat harus dalam bahasa kanji baru bisa ngerti, sampai dihostel, komunikasi pake google translator tapi kurang nyambung, nyari mc d, gambar logonya baru ngerti. next time bawa kamus deh.-t4 wisata: happy valley, splendid china-t4 belanja: banyak n murah, puas belanja-harus punya visa multiple entry u ke shenzhen guangzhoukalo ke shenzhen masuk dari hongkong, bagusnya pagi2 banget karena antri imigrasi n urus visa on arrival di shenzen makan waktu,
selamat jalan-jalan
dewi

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s