Sewaktu mudik kemarin, nyempetin ngurus perpanjangan paspor di Makassar. Masa berlakunya habis masih 8 bulan lagi sebenarnya, hanya saja kesempatan ngurus paspor di Makassar bisanya disaat sekarang. Untuk bisa keluar negeri, masa berlaku paspor harus sekurang-kurangnya 6 bulan tersisa. Di bulan Februari, jika gak ada aral melintang, rencananya mau nemenin tetangga2 kosku di Palu ke KL dan Singapore.
Di Palu pun ada Kantor Imigrasi, namun proses ngurusnya masih berbelit-belit. Saya ingin mencoba urus sendiri paspor di Makassar. Saya mencoba mengajukan permohonan paspor secara online via http://ipass.imigrasi.go.id:8080/xpasinet/faces/InetMenu.jsp
Prosesnya mudah dimengerti, masuk ke PRA PERMOHONAN PERSONAL, pilih kantor imigrasi tempat kita akan mengurus, kemudian entry data kita sendiri lalu upload data pendukung yaitu KTP, Kartu Keluarga (KTP dan KK beralamat sama), Ijazah/Akte Kelahiran, Surat Ijin dari Kantor. Minimal 3 data pendukung yang diupload baru bisa lanjut keproses berikutnya yaitu memilih tanggal kedatangan di kantor imigrasi. Proses akhirnya adalah terbit tanda terima permohonan online yang harus dibawa ke kantor imigrasi. Entah mengapa tanda terimanya gak muncul, udah ngulang proses 2x dan cari tahu di FAQ. Tapi tetap gak muncul sampai akhirnya ke Makassar. Prosesnya kembali manual padahal pengen tau perbedaan signifikan antara daftar online dengan non online.
Tanggal 21 ke kantor Imigrasi Makassar beli formulir Rp 20,000, lampirkan data pendukung. Datang jam 08.30 dilayani jam 09.00, diberikan tanda terima untuk foto tanggal 25. Hampir lupa kalo harus ke Imigrasi tanggal 25, jadinya datang sekitar jam 10.00. Suasananya udah rame banget. Dikasih no antrian, sekitar setengah jam menunggu, dipanggil foto. Ditanyain sama petugasnya, paspornya mau dipakai segera atau tidak. Saya jawab, belum ada rencana kemana-mana. Lalu disuruh bayar Rp 270,000 dan foto. Paspor dapat diambil tanggal 07 September.
Alhamdulillah prosesnya udah gak berbelit-belit lagi, berbeda dengan 4 tahun lalu waktu ngurus paspor pertama kali, banyak calonya. Meski dalam proses menunggu untuk di foto, masih banyak juga orang yang pengen potong kompas, pengen cari gampangnya aja. Aduh bukan jamannya lagi, yang kayak gitu malah merusak proses yang ada yang mulai berjalan baik. Tarif resmi pengurusan paspor yang saya tau Rp 255,000. Meski yang saya bayar sedikit berbeda dengan tariff resmi, menurutku sudah lumayan prosesnya.
Saya malas urus di Palu, masih ingat sama pengalaman mengurus paspor teman sekantor sejumlah 11 orang. Ke Kantor Imigrasi dimintai biaya pengurusan paspor Rp 500,000/orang. Lalu saya tanya, bukannya biaya pengurusan paspor hanya Rp 270,000. Banyak alasan yang diberikan, termasuk alasan harus beli solar untuk genset (palu sering mati lampu). Hehehe. Lapor sama bosku, bos minta saya ke temannya di Kanwil Hukum dan Ham, minta nota dinas. Berdasarkan nota dinas itu, saya menghadap ke Kepala Kantor Imigrasi dan selesai dengan tariff Rp 290,000/orang.