Travelling kali ini libur masak-masak.Secara di Myanmar gak booking kamar sama sekali, jadi gimana mau masak. Kami cuman tidur di bus saja selama 2 malam itu. Barang bawaan pun kami buat seringkas mungkin. Udah saya wanti-wanti sama semua teman yang ikut untuk pake ransel yang gak terlalu besar. Tapi sebenarnya ada baiknya menyiapkan cadangan makanan seperti abon, sambal sachet atau bawa noodle cup 1 biji. Di Yangon, tempat makan halal banyak bertebaran tapi di Bagan susah nyarinya. Jadi kalopun gak ketemu tempat halal, bisa pesan nasi putih dan makannya dengan abon.
Di Yangon selain nyoba makanan di Toba Restaurant, kami mencoba nasi Briyani oleh beberapa blog dan juga direkomendasikan sama Mr Ko Ye, driver mobil sewaan kami di Yangon. Nilar Restaurant namanya. Halal guaranteed. Harganya gak terlalu mahal berkisar 2-3USD untuk seporsi nasi Briyani. Total berlima makan dan minum sekitar 13,000kyats/13 USD.
Pengen nyoba makanan khas Myanmar seperti noodle salad atau mohinga. Sempat mau beli noodle salad di pinggir jalan, namun urung lantaran penjualnya ngaduk noodle salad dengan tangan. Il-Feel. Begitu di rest area bus, kami kesampaian mencoba noodle salad. Disini noodle saladnya kita sendiri yang mengaduknya. Lumayan rasanya.

noodle salad n myanmar tea
Di Bagan, warung tempat kami turun sarapan, menunya bercampur dengan menu pork, jadinya kami yang muslim hanya memesan banana pancake. Banana pancake yang dimaksud modelnya kayak martabak telur isi pisang. Not bad at all.
Saat makan siang, Mr Chit Ko menunjukkan restaurant yang katanya okay for moslem. Restauran itu terletak disisi sungai Bagan. Asik pemandangannya. Tapi tetap saja menunya bercampur. Kami cuman minum-minum jus mangga, buah yang lagi musim disana.
Mr Chit Ko nunjukin lagi restauran India, tapi sepiii dan gak keliatan seperti restaurant pada umumnya. Di lain kesempatan, nemu restaurant India, tapi saat itu sedang tutup nanti jam 6 sore baru buka kembali. Gak mungkin untuk balik makan disitu secara kami mau nungguin sunset di Shwesandaw Pagoda.
Di restaurant Bagan Viewing Tower, menunya juga bercampur. Serba salah. Akhirnya kami memesan nasi goreng seafood. Harusnya bawa abon buat cadangan makanan. Biar gak ada rasa canggung dengan keyakinan. Di Budapest pernah diajak makan di restoran Chinese food , sama teman muslim yang tinggal disana, menunya juga bercampur juga dengan menu pork, tapi kami pesan yang seafoodnya saja. Bagi mereka gak masalah yang penting gak sembarangan makan ayam/daging sapi. Nasi goreng seafoodnya enak, harganya juga lumayan seporsi 7USD diluar pajak.

Bagan Nan Mynt Tower, Restaurant 9th floor
Agak ribet ya kalau dah soal makanan. Ah nasi briyani. Jadi kangen masakan india. Hehe
iya nih. sering galau utamanya di negara yang mayoritas non muslim. Masakan india, saya gak terlalu doyan, tapi kalo kepepet oklah..hihi
Pedesnya sih gak suka juga saya. Tapi bumbunya banyak juga kan. Kyk Aceh ya