Welcoming 2017

15741213_10206462172507882_8104966500689692119_n

Welcoming 2017. New start, recharge energy & fresh again

Ada yang berbeda dengan tahun baru kali ini. Biasanya momen tahun baru dilewatkan di kantor atau di perjalanan. Seingat saya gak pernah dengan sengaja merencanakan pergi bertahun baru di tempat lain. Jika flashback 6 tahun ke belakang; 2011 tahun baru di perjalanan Makassar-Palu sewaktu tugas di Palu, 2012-2013 tahun baru di kantor Manado tanpa ditemani anak-anak karena mereka sekolah di Makassar), 2014 tahun baru di rujab Gubernur Sulut launching perubahan nama kantor setelah itu ke bandara meninggalkan Manado untuk pindah tugas ke Pare-pare, 2015 tahun baru di kantor Palopo, 2016 tahun baru di perjalanan Palopo-Makassar. Pokoknya gak jauh-jauh dari urusan tutup buku kantor. Risiko pekerjaan. Tutup buku dulu, baru pulang dengan pikiran tenang. Pikiran jauh dari rencana cuti atau old&new di hotel. Bahkan saya sudah menset bahwa kalo mau ambil cuti maksimal sampai bulan September. Setelahnya harus fokus menyelesaikan target-target kantor.

Ada revisi cuti bersama di bulan Desember, ada tambahan 2 cuti bersama termasuk tanggal 2 Januari 2017 dan 1 hari libur nasional (hari lahir Pancasila). Asik, tapi waktu itu belum kepikiran mau kemana-mana. Nanti saat libur natal, tiba-tiba greget pengen ke Yogya. Lagi merasa suntuk untuk menghabiskan waktu libur tahun baru di Makassar. Lagi pengen banget ke Kalibiru. Pengen juga ke Punthuk Setumbu dan Gereja Ayam. Sebenarnya bukan gaya saya liburan di waktu libur. Gak terlalu menikmati tempat yang penuh sesak. Cuman dikompori sama adek yang mau jalan keluarga ke Solo&Yogya, ditambah cek harga tiket masih bisa dijangkau maka jadilah issued tiket. Ada pesawat langsung dari Makassar berangkat pagi-pagi dan pulang dari Yogya ada pesawat malam. Jadi bisa full 3 hari di Yogya tanpa perlu cuti.

Satu minggu yang tersisa, saya pergunakan untuk memompa semangat kerja teman-teman dengan memanfaatkan momen libur tahun baru. Dalam artian, kita all out kerja cukup sampai hari kerja terakhir hari Jumat tanggal 30 Desember 2016. Setelahnya kita sama-sama manfaatkan libur tahun baru untuk berkumpul dengan keluarga atau liburan.  Kalopun masih ada pekerjaan yang tersisa, sudah diantisipasi sehingga tidak banyak mengambil waktu libur. Saya sih gak bilang kalo sudah punya rencana liburan tahun baru. Tapi long weekend kayak gini sangat berarti bagi saya dan mereka secara 85% orang kantor merupakan pendatang. Alhamdulillah aman, setelah makan malam bersama di hari Jumat, kami pun meninggalkan Palopo menuju Makassar dan tempat tujuan lainnya. Ada yang minta ijin potong cuti di tanggal 3 saya ijinkan dengan catatan dia tetap harus pantau yang menjadi tanggung jawabnya dengan datang ke kantor cabang Manado sampai tidak menyisakan masalah di tanggal 31sore. Yang lain juga tetap memantau di Makassar. Aman dan terkendali.

Tidak mudah mencari hotel secara mendadak terlebih di malam tahun baru. Harga melonjak sampai 2-3x lipat, pilihan pun sangat terbatas. Yang biasanya 500ribu jadi 2juta. Malam pertama, kami nginap di Hotel D’Senopati Grand Malioboro. Hotel ini lumayan banget, tempat tidurnya besar 1 tempat tidur ukuran queen size dan 1 tempat tidur ukuran nomor 3. Lokasinya agak jauh dari Malioboro, tapi strategis. Malam kedua, nginap di Amaris Hotel Malioboro. Hotelnya basic khas jaringan hotel ini. Pindah hotel karena pengen bisa seliweran di Malioboro kapan saja. Dekat dengan pasar Beringharjo. Sempat dapat sms promo Starbucks Malioboro beli 1 gratis 1, hanya hp saya yang dapat. Cuma jalan kaki saja kesana. Belakangan baru tau ini pilihan yang gak asik, susah dapat taxi/grab/gocar di daerah ini. Tiap order gocar/grab banyak ditolaknya hehehe.

Tiba di bandara Yogya, dijemput sama Pak Andi, driver mobil rental yang kita sewa selama 2 hari. Langsung cuss jalan mengoptimalkan waktu.

  1.      Wisata jeep Lava tour Merapi

Erupsi gunung Merapi tahun 2010, menyisakan lautan pasir dan batu menjadikan kaki gunung ini sebagai obyek wisata baru. Napak tilas kejadian meletusnya Gunung Merapi dengan jeep terbuka. Ada 3 kategori paket, short, medium, long trip. Namun waktu itu yang available hanya paket short trip. Lagi rame banget yang datang untuk wisata ini. Dalam 2 jam, diajak berkeliling menikmati pemandangan Gunung merapi ke 3 tempat. Ke Mini Museum, sebuah reruntuhan rumah yang dijadikan museum yang berisi foto-foto saat kejadian, sisa-sisa barang yang rusak diterjang lahar panas, dan tulang belulang hewan. Ke Batu alien di sisi Kali Gendol, batu yang penampakannya seperti wajah orang. Kalo dilihat langsung, gak terlalu keliatan seperti wajah, nanti setelah di foto baru keliatan. Terakhir ke bunker Kaliadem, bunker yang sejak tahun 2006 sudah tidak digunakan lagi. Dulunya dipergunakan sebagai perlindungan dari awan panas, namun sudah tidak lagi mengingat letusan Merapi tidak hanya awan panas saja tetapi memungkinkan disertai lahar panas.

2.    Candi Borobudur

Padat dan panas membuat kita tidak berlama-lama disini. Itulah gak enaknya berlibur di saat libur hehehe. Tapi gak apa-apalah, saya hanya sekedar napak tilas. Terakhir kesini tahun 2005, saat itu Aya masih baru berusia 7 bulan udah saya ajak jalan-jalan ke Yogya.

3.    Kalibiru

Biar post ini gak kepanjangan, cerita tentang Kalibiru dibuat tersendiri disini.

4.    Hutan Pinus

Destinasi wisata berikutnya yang lagi ngehits adalah hutan pinus Mangunan yang jaraknya sekitar 23km dari Yogya. Jalanan sangat rame dan macet sana sini. Padahal jalanan penuh tanjakan dan belokan. Tak heran banyak mobil jadi korban disini. Mogok. Saya sedikit was-was dengan mobil Agya yang dipakai adikku. Benar saja sempat susah menanjak malah menabrak motor yang ada di belakangnya. Saya lalu bertukar mobil dengan adikku itu. Pak suami yang bawa mobil Agya secara dia paling lincah bawa mobil. Saya menemaninya sementara yang lain di mobil Avansa yang kami sewa. Alhamdulillah lancar tanpa kendala.

Hutan pinusnya keren. Deretan pohon pinus yang rapat dan tinggi memenuhi pemandangan. Suasananya asik, ada jalan berundak, ada menara pandang, ada spot foto sederhana yang semuanya gratis hanya perlu sabar mengantri. Di Malino, 60km dari Makassar ada juga hutan pinus tapi tidak rapat seperti yang di Yogya. Meski begitu tetap cakep, tapi kayaknya perlu belajar mengoptimalkan hutan pinus menjadi daya tarik wisata yang happening dan popular seperti hutan pinus mangunan ini. Di dekatnya ada juga kebun buah yang katanya juga menarik banget. Sayang waktunya gak cukup.

5.    De Mata Trick Eye Museum

Di hari terakhir, kami  ke De Mata. Tempat berfoto-foto ala-ala dengan berbagai macam latar foto. Gaya foto harus menyesuaikan dengan  latar foto. Gak mudah untuk mendapatkan foto yang tepat sesuai dengan contoh gaya yang direkomendasikan. Kita harus bisa sampai keliatan berinteraksi/terlibat dalam situasi yang ada di foto tersebut. Ini bukan hal yang baru buat kami, udah pernah nyoba di Trick Eye Museum di Jeju. Dan udah banyak juga kan dimana-mana. Tapi tiap Trick Eye Museum punya khas masing-masing. De Mata terbagi 3: De Mata 1, De Mata 2, dan Arca Statue. Kami memilih masuk di De Mata2 karena keterbatasan waktu.

 Saya sempat jalan sendiri cari oleh-oleh Bakpia Pathuk. Becak depan hotel menawarkan ke 3 tempat oleh-oleh hanya 10ribu pulang pergi. Murah banget, mungkin dapat komisi tambahan dari 3 tempat oleh-oleh yang dikunjungi setiap mengantar tamu kesitu. Saya minta diantar ke Bakpia Pathuk 25, ini yang paling popular dan paling besar. Langsung ke tempat bikinnya dan kesempatan merasakan bakpia yang masih hangat. Setelah itu diajak ke tempat beli kaos, saya minta di skip saja. Gak minat cari baju kaos. Kemudian ke tempat batik, mahal-mahal hanya sebentar saja disana melihat-lihat. Ditawari untuk melihat-lihat lagi, saya menolak minta diantarin pulang. Supaya si Bapak gak kecewa, saya ngasih 2oribu.

Saya ngajak Aya ke pasar Beringharjo, pengen nyari seprei batik. Di sepanjang jalan Malioboro banyak toko batik mulai dari yang murah sampai mahal. Sempat beli beberapa baju batik buat outsourcing di kantor.

Capek tidak mengapa, tapi mata dan hati terpuaskan. Meski tinggal di daerah yang jauh tapi tidak menyurutkan keinginan untuk jalan-jalan. Bayangin saja hampir tengah malam kami tiba di Makassar, mobil kami parkir inap di bandara sehingga langsung cuss ke Palopo. Tiba jam 6 pagi, hari itu saya langsung masuk kerja. Pokoknya gak ada kata capek deh buat jalan-jalan. Hehehe.

Advertisement

4 thoughts on “Welcoming 2017

  1. memang buat Pegawai Kantor Pemerintahan harus jeli dalam membagi waktu antara kebutuhan keluarga dan diri sendiri serta memberikan Pelayanan bagi masyarakat.
    tetap semangat buat kerja dan Travelernya ….
    next year kemana lagi rencana ? atau nunggu dadakan lagi mbak ?

    • Terimakasih mas. Traveling bikin kerja jadi lebih semangat. Tahun depan, kalo destinasi luar indonesia biasanya sdh direncanakan dari tahun ini, kalo destinasi dalam negeri dadakan aja. Kayak saat ini, ada dinas ke surabaya tp sebelumnya melipir dulu jalan kesemarang pake biaya sendiri.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s