Touring Sby solo yogya dieng

Long weekend sayang banget kalo cuma dilewatkan di rumah. Keinginan untuk jalan-jalan tiba-tiba saja muncul. Lagi bosan pulang ke Makassar menghadapi rumah yang berantakan yang menunggu untuk dibereskan.

Berbagai altenatif tujuan perjalanan  baik dalam negeri maupun luar disimulasikan dengan tujuan mencari tempat liburan yang tidak menguras kantong. Pengen ke manila philippines karena belum pernah kesana, ada direct flight dari jakarta pakai cebu airlines, meski promo harga tiket jatuh di harga 10juta berempat. Pengen juga ke penang, medan, solo, bali atau lombok. Akhirnya kami putuskan untuk beli tiket ke surabaya saja dulu, mumpung ada promo merpati makassar surabaya sejuta untuk bertiga dengan rencana tujuan perjalanan solo semarang yogya dieng dan wisata kuliner.

Penerbangan Merpati Manado Surabaya dibatalkan, padahal rencananya pada saat transit di Makassar, anak-anak dan suamiku naik pesawat itu.

Tiketku sy refund, lalu beli tiket manado makassar by lion n makassar surabaya by merpati biar tetap bersama mereka.

15 Nov 2012

Tiba di bandara Juanda, niatnya mau ke Terminal Bungurasih naik bis Surabaya Solo. Tapi di bandara, setelah proses tawar menawar deal travel Surabaya Solo 350rb berempat. Rupanya orang yang menawarkan travel itu cuma calo, dengan alasan travelnya cuman kami berempat dan langsung berangkat membuat sy tergiur. Ternyata kami diantar ke pool travel lalu dioper ke mobil lain. Sebel banget dan masih menunggu. Kami masih mending cuman menunggu sekitar setengah jam. Ada ibu bersama anaknya dari Balikpapan semenjak sore sudah menunggu di travel itu. Mobilnya gak terlalu nyaman lagi.

Kami mampir makan di RM entah didaerah mana. Dengan voucher Rp 10 rb per orang yang kami beli di pak supir, kami makan dengan lauk ayam, sayur, tahu, tempe, teh manis dan puding. Lumayan.

Kami sampai di Hotel Atina udah tengah malam. Hotel ini sudah kami hubungi bahwa akan tiba tengah malam jadi sudah menunggu kami. Hotel ini kecil saja dekat terminal bis Tirtosari. Sengaja nyari hotel murah dekat terminal karena niat awalnya adalah naik bis dari Surabaya. Harganya Rp 150rb sudah ber AC,  TV Flat, ada air panas dan termasuk sarapan, meski kamarnya pas-pasan.

16 Nov 2012

Pengen banget nyoba gudeg ceker, kata si resepsionis jam 06.00 sih sudah tutup secara gudeg ceker jam bukanya ajaib mulai jam 02.00 malam.  Sarapan di hotel belum tersedia, karena itu kami lalu mencari sarapan nasi timbel dan timlo di dekat situ. Lumayan enak dan murah.

Di Solo, kami dipinjami mobil sama P Arief mantan bosku di Manado yang baru aja pindah ke sana. Pagi itu kami mengambil mobilnya lalu silahturahmi dengan beliau di rumahnya.

Dengan mobil itulah kami kesana kemari. Guide kami adalah GPS dan cetakan peta Google Map yang sy sudah siapkan. Penunjuk jalan dari hotel ke kantor tempat ambil mobil, penunjuk jalan ke Keraton, ke Pasar Klewer , penunjuk jalan Solo-Yogya, penunjuk Yogya-Dieng dan masih banyak lagi. Hehehe minimal gak kesasar terlalu banyak. Masih ada Galaxy Tab dan BB yang jadi penunjangnya.

Cukup lama juga waktu yang kami untuk  menyesuaikan dengan GPS yang kami pinjam dari teman. Memilih aplikasi yang mudah menurut kami, dan ternyata Solo gak ada di GPS. Nanti pas pulang dari Yogya baru mengerti ternyata harus pakai Kartosuro untuk mencari peta Solo. Jadi di Solo, sempat berputar-putar pakai peta offline.

Mampir di Stasiun Kereta Solo Balapan, mengecek jadwal kereta api Solo Surabaya, dan full. So tetap harus naik bis pulang ke Surabaya.

Kami ke Keraton, tapi tutup karena baru saja perayaan 1 Suro disana. Bertanya ke tukang parkir dimana Kampung Kauman, tukang parkirnya minta komisi Rp 2rb sebagai komisi nunjukin tempatnya. Dalam hati, murah amat. Yo wes, diantarlah kesana. Kampung Kauman adalah Kampung Batik, daerah pengrajin batik di Solo. Jangan bayangkan Kampung Kauman seperti kampung-kampung yang ada di daerah luar Sulawesi. Kampung ini terletak dekat dengan Kraton dan Mesjid Agung dan padat penduduk. Jalan-jalan di kampung ini hanya selebar ukuran 1 mobil bahkan ada yang tidak bisa dilewati mobil.

page batik

Kami mampir di beberapa toko batik. Toko batik yang terbesar disana juga menyediakan demo membatik. Anak-anak saya tawarkan untuk belajar membatik, gak ada yang mau. Padahal cukup Rp 25rb, sudah bisa diajarin membatik di kain seukuran kertas A4 dan bisa dibawa pulang.

Harga baju dan kainnya gak terlalu mengena di hati alias agak mahal menurutku. Cuman beli gaun batik buat anak-anak dan beberapa souvenir.

Dari sini, kami mencari mesjid agar papanya anak-anak bisa shalat Jumat. Shalat di mesjid Agung, sambil menunggu saya ke pasar Klewer yang berada tak jauh dari situ. Tas sy pegang erat-erat, maklum banyak informasi katanya banyak copet disini. Gak banyak yang dibeli sih secara sy gak terlalu mau direpotkan dengan barang bawaan.

Mencari soto tengkleng Bu Edi yang katanya terenak di Solo yang berada di area pasar klewer, pas hari itu malah gak jualan. Tengkleng itu sejenis gulai kambing, kuahnya kuning tanpa santan. Tempat jualannya pun seadanya, disamping gapura pasar klewer. bahkan katanya saking ramenya orang yang makan sambil berdiri. Yah sudah 2 tempat kuliner yang lewat tanpa sempat dicoba.

Meski begitu, kami pun tidak berhenti untuk mencoba kuliner yang kami dapati di jalanan. Pokoknya anak-anak pengen apapun dibelikan dan dicoba rame-rame. Gak ketemu soto tengkleng, batagor pinggir jalan yang di embat. Ketemu serabi gerobak juga dibeli. Sekalian pengen membandingkan dengan serabi Notosuman.

Kami lanjut ke serabi Notosuman, tempat serabi no 1 di Solo. Antriannya lumayan banyak. Sambil menunggu, makan rujak cingur di rm sebelah serabi tersebut. Hehehe makan terus…

page serabi

Harga serabi Notosuman rp 1800/biji, serabi gerobak Rp 1000/biji. Anak-anak ditanya mana yang lebih enak, mereka menjawab serabi gerobak. Hehehe… Kalo saya sih semuanya enak. Serabi Notosuman lebih gurih, tapi udah gak model serabi karena digulung.

Acara kuliner kami stop, karena mau ke Tawang mangu. Tawang mangu berlawanan arah sebenarnya dengan Yogya, tapi sayang juga kalo gak kesana.  Jaraknya kurang lebih 45km, perkiraan kami masih keburu kalo mau ke air terjun Grojogan Sewu. Sayangnya hujan membuat kabut cepat turun dan membuat pula Grojogan Sewu ditutup lebih cepat.

Dingin-dingin membuat anak kelaparan, mampir makan sate ayam di daerah Tawang Mangu lalu melanjutkan ke Yogya.

GPS kami set ke jalan Prawirotaman Yogya, jadi tinggal mengikuti arah. Pikir kami gak mungkin kesasar, karena merasa udah mulai bersahabat dengan GPS itu. Ternyata masih kesasar juga. Hehehe.. Udah duduk manis mengikuti perintah GPS, tau-tau kami berhenti di jalan sepi dan gelap.

Gak jauh sih kesasarnya, dengan bertanya sedikit, juga sudah sampai. Penginapan yang kami booking adalah Wisma Gajah. Sebenarnya pengen nginap di daerah Malioboro, pusat keramaian Yogya. Sayang hotel yang ada kolam renangnya yang harganya masih terjangkau sama kami sudah full. Kami pun memilih Wisma Gajah yang harganya Rp 300rb/malam meski fasilitasnya standar tapi ada kolam renangnya dan review terhadap kolam renangnya lumayanlah. Aya n Dede hobi bermain air, jadi kalo berlibur wajib mencari hotel yang ada kolam renangnya barang sehari atau dua hari.

Setelah check in, kami lalu ke daerah Wijilan makan gudeg Yu Djum.

17 Nov 2012

Saya membiarkan anak-anak puas bermain air di kolam renang sampai jam 08.00. Pagi ini kami mau ke Dieng yang berjarak 140km dari Yogyakarta. Niatnya dari sana mau mampir ke Candi Borobudur.

Sarapan hotel tidak membuatku kenyang apalagi 2 porsi harus dibagi berempat. Mau order sarapan tambahan rasanya gak worthed banget. Masak cuma nasi goreng pas-pasan dihargai Rp 30 rb. Saya keluar cari tambahan makanan, dekat situ ada pasar. Iseng-iseng saya masuk pasar, mau liat suasananya sekalian kali-kali aja ada yang bisa dibeli termasuk makanan. Ada penjual makanan yang rame dikelilingi pembeli. Saya pun ikut nimbrung, beli sayur + kelapa bumbu tapi minta di bumbui sambal kacang jadi kayak pecel, terus ada cenil dan ketan gula merah.

Di perjalanan menuju Dieng, kami mampir beli mangga dan makan ditempat, rupanya lagi musim mangga harum manis dan harganya murah cuma Rp 3rb/biji.

Rupanya jarak 140km perjalanan di Jawa beda banget dengan di Sulawesi. Jalanan gak terlalu lebar, kondisi lalu lintas padat dan banyak lampu merah menyebabkan kami menempuh perjalanan sampai ke Dieng sampai sekitar 4,5 jam. Padahal di Sulawesi, jarak segitu paling ditempuh 2jam.

IMG_9181

Dieng adalah kawasan dataran tinggi di Jawa Tengah, kawasan vulkanik aktif dan dapat dikatakan merupakan gunung api raksasa dengan beberapa kepundan kawah. Ketinggian rata-rata adalah sekitar 2.000m di atas permukaan laut yang masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Juga merupakan kawasan penghasil sayuran dimana komoditas utamanya adalah kentang, jamur dan carica. Suhu berkisar 15—20 °C di siang hari dan 10 °C di malam hari. Kawah Sikidang di Kawasan Dieng ini juga sudah dimanfaatkan sebagai sumber energi hidrotermal.

page candi

Beberapa obyek wisata yang bisa dinikmati:

  • Telaga: Telaga Warna, sebuah telaga yang sering memunculkan nuansa warna merah, hijau, biru, putih, dan lembayung, Telaga Pengilon, yang letaknya bersebelahan persis dengan Telaga Warna, uniknya warna air di telaga ini bening seperti tidak tercampur belerang. Keunikan lain adalah yang membatasi Telaga Warna dengan Telaga Pengilon hanyalah rerumputan yang terbentuk seperti rawa kecil. Telaga Merdada, adalah merupakan yang terbesar di antara teelaga yang ada di Dataran Tinggi Dieng. Airnya yang tidak pernah surut dijadikan sebagai pengairan untuk ladang pertanian. Bahkan Telaga ini juga digunakan para pemancing untuk menyalurkan hobi atau juga wisatawan yang sekedar berkeliling dengan perahu kecil yang disewakan oleh penduduk setempat.
  • Kawah: Sikidang, Sileri, Sinila (meletus dan mengeluarkan gas beracun pada tahun 1979 dengan korban 149 jiwa), Kawah Candradimuka.
  • Kompleks candi-candi Hindu yang dibangun pada abad ke-7, antara lain: Candi Gatot Kaca, Candi Bima, Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Sembadra, Candi Srikandi,Candi Setyaki, Gangsiran Aswatama, dan Candi Dwarawati.
  • Gua: Gua Semar, Gua Jaran, Gua Sumur. Terletak di antara Telaga Warna dan Telaga Pengilon, sering digunakan sebagai tempat olah spiritual.
  • Sumur Jalatunda.
  • Dieng Volcanic Theater, teater untuk melihat film tentang kegunungapian di Dieng.
  • Museum Dieng Kailasa, menyimpan artefak dan memberikan informasi tentang alam (geologi, flora-fauna), masyarakat Dieng (keseharian, pertanian, kepercayaan, kesenian) serta warisan arkeologi dari Dieng. Memiliki teater untuk melihat film (saat ini tentang arkeologi Dieng), panggung terbuka di atas atap museum, serta restoran.
  • Mata air Sungai Serayu, sering disebut dengan Tuk Bima Lukar (Tuk = mata air).  Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Dieng

Kami tidak sempat menikmati semua obyek wisata diatas karena keterbatasan waktu. Harusnya nginap sih. Tapi yang terpenting rasa penasaran saya tentang Dieng sudah terpenuhi, lain waktu akan kesini lagi untuk explore lebih dalam. Kami cuma ke kawah Sikidang,  ke kompleks Candi Arjuna dan Candi Gatotkaca.

page sikidang

Di area tempat parkir, banyak warung yang menjajakan gorengan dan oleh-oleh khas Dieng. Dingin-dingin begini enaknya makan gorengan, sayang kentang gorengnya diolah sederhana. Akan lebih enak lagi kalo kentang dipotong lebih tipis seperti ukuran french fries KFC lalu digoreng pake tepung dan disajikan dengan parutan keju diatasnya.

Tapi gorengan yang lain seperti tempe dan tahunya, enak banget dicocol pake sambal kecap.

Pengen makan mie ongklok khas Dieng, tapi gak tau tempat makan terenaknya dimana. Di perjalanan kami mampir makan siang, shalat ashar n maghrib. Enak makanannya dan  termasuk murah. Disini kita mencoba kopi purwaceng, minuman kopi yang di tambahi purwaceng tanaman khas dieng yang berkhasiat untuk stamina. Rasanya seperti kopi jamu.

Hari ini juga bertepatan dengan ulang tahun si Dede yang ke-7. Untuk merayakannya, kami membeli kue ulang tahun ukuran kecil di Bread Talk. Sayangnya lilin ulang tahun gak ada tersedia di supermarket dan Gramedia yang ada di mal Malioboro. Bread Talk memberikan kami lilin tapi cuma 5. Dengan lilin seadanya, kami merayakannya berempat di KFC sekaligus makan malam. Wish you a very happy birthday my dearest Nayla.

18 Nov 2012

IMG_9222

Pagi- pagi kami ke pantai Parangtritis, mau ngajak anak-anak berenang disana. Ternyata ada papan pengumuman bahwa dilarang berenang di pantai. Jiahh. Aya jadi ngambek karena gak jadi berenang disana. Sebagai gantinya kami segera kembali di hotel untuk berenang. Meski cuman sebentar, saya gak melihat apa yang menarik dari pantai Parangtritis.

K Idrus menemani anak-anak berenang, saya keluar sendirian membeli gudeg buat di bawa ke Manado dan pesanan teman di Makassar, ke Mirota di Malioboro. Mirota sekarang jauh lebih besar dibanding 7 tahun lalu. Dulu barangnya terbatas tapi berkualitas dan harga terjangkau. Sekarang barangnya lebih banyak, penuh sesak dan tercampur baur antara kualitas biasa dengan kualitas yang bagus. Jadi bingung memilih dalam waktu terbatas. Alhasil cuman dapat mukena buat saya dan gaun batik buat anak-anak. Padahal niatnya pengen beli batik yang banyak buat diri sendiri.

Saya malas ke pasar Beringharjo, karena harus keliling pasar, melakukan proses tawar menawar sementara waktunya sempit.

Balik lagi ke hotel, check out dan segera menuju Solo. Candi Borobudur pun dilewatkan padahal niatnya untuk mengajak anak-anak mengunjungi candi Borobudur karena mereka sudah belajar di sekolah mengenai candi ini. Sebagai gantinya kami mampir di Candi Prambanan, membeli buku histori yang ditawarkan pedagang keliling di candi. Biaya masuk Rp 30,000 untuk dewasa dan Rp 17,500.

IMG_9260

Candi Prambanan atau Candi Rara Jonggrang adalah kompleks candi Hinduterbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalahSiwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna ‘Rumah Siwa’), dan memang digarbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.

Candi ini terletak di desa Prambanan, pulau Jawa, kurang lebih 20 kilometer timurYogyakarta, 40 kilometer barat Surakarta dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.[1] Candi Rara Jonggrang terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan Klaten.

Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil.Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.

Berkas:Prambanan Architectural Model.jpg

sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Prambanan.

Gambar diatas adalah Model arsitektur rekonstruksi kompleks candi Prambanan, Aslinya terdapat 240 candi berdiri di kompleks ini.  Tetapi kini hanya tersisa 18 candi; yaitu 8 candi utama dan 8 candi kecil di zona inti serta 2 candi perwara. Banyak candi perwara yang belum dipugar, dari 224 candi perwara hanya 2 yang sudah dipugar, yang tersisa hanya tumpukan batu yang berserakan. Yang direnovasi atau dipugar hanya candi-candi yang 75% batunya masih asli.

Mobil kami kembalikan ke kantor, lalu bergegas ke terminal bis Tirtosari, mengejar bis ke Surabaya. Banyak bis ke Surabaya, dari hasil referensi internet, saya hanya mau naik bis Eka atau Mira. Setelah naik di bis, ternyata ada bis Eka Eksekutif yang masuk di terminal, bisnya lebih bagus dan ada wifinya. Rupanya itu yang harga tiketnya 68rb termasuk makan dan gak singgah. Bis langsung dikerubuti orang. Jiahh, kirain bis yang saya naiki ini itulah bis Eka Eksekutif. Mau turun udah kepalang tanggung dan bis itu sudah penuh.

Bis berangkat sekitar 30 menit di terminal sekitar jam 13.30. Harap-harap cemas dan berdoa semoga bisa sampai tepat waktu di bandara minimal jam 21.00. Harga karcis bis 28rb, bis singgah-singgah tapi gak ngetem. Tapi bis semua melalui kediri jadi mutar agak jauh. Tidak kurang 2x saya bilang sama keneknya minta tolong karena ngejar pesawat. Keneknya malah bilang, “jangan terlalu banyak berharap karena ada beberapa titik kemacetan yang dilalui”. Tapi belakangan, busnya agak ngebut dan gak mampir-mampir. Beruntung pula, udah nyiapin bekal buat anak-anak makan di bis jadi anak-anak gak kelaparan secara 7 jam di bis. Saya memantau lokasi bis lewat galaxy tab agar bisa memperkirakan waktu, dan mempersiapkan plan B jika diperlukan. Saya juga nyempetin web check in lion lewat bb, yang penting udah check in walau boarding pass belum ditangan. Sampai di terminal Bungurasih sudah jam 21.25, berarti pesawat sudah terbang jika sesuai jadwal. Saya tetap berupaya bergegas menuju bandara. Alhamdulillah, pesawat masih sementara boarding dan sy masih diperbolehkan mendapatkan boarding pass karena sudah check in duluan di jalan. Thanks God.

K Idrus, Aya n Dede, menggunakan pesawat yang berbeda yaitu Merpati jam 22.30. Jadi masih keburu bahkan sempat delay lagi. Saya menunggu mereka di bandara untuk say goodbye, karena masih akan melanjutkan terbang ke Manado jam 04.30.

Advertisement

4 thoughts on “Touring Sby solo yogya dieng

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s