REALISTIC RESOLUTION

1913311_10205978078673548_8240607781002860353_o

stock buku-buku yang belum dibaca. Udah lama dibeli, tapi belum sempat dibaca

Memasuki tahun 2016, kali ini saya punya resolusi yang tertulis. Pengen coba untuk mewujudkannya dan pengen coba melakukan evaluasi di akhir tahun.  Dulu-dulu gak serius memikirkannya, jadi gak jelas juga apa hasil dan evaluasinya. Nah ini, saya coba bikin resolusi pake prinsip SMART, terinci (Spesific), dapat diukur (Measurable), dapat dicapai (Achievable), Realistis (Realistic), berbatas waktu (Time Frame).

Tesis selesai sebelum bulan Maret. Ini jadi top priority. Udah kelamaan gak kelar-kelar. Dulu narget selesai di bulan Juni tahun lalu, kemudian tertunda terus. Saya masih lebih fokus ke urusan berkaitan dengan orang banyak seperti kinerja kantor dan travelling. Gak bisa lagi ngatur fokus untuk hal yang berkaitan kepentingan pribadi. Travelling mengalahkan keinginan penyelesaian tesis ini karena saya jalan berombongan dan saya trip leadernya. Padahal sadar bahwa argonya jalan terus. Entah berapa kali SPP yang harus saya bayar nih. Saya udah selesai kuliah tatap muka sejak setahun lalu, cuman tesisnya gak dikerja. Semangatttt.

Sukses travelling. Travelling tetap jalan terus dong. Saya gak bisa kalo gak punya stock tiket. Januari ini, mau umrah mandiri (umrah backpacker), beli tiketnya persis setahun lalu. Mei, juga udah punya tiket, belinya juga di tahun lalu. Dan saya masih pengen hunting tiket buat berangkat di bulan Oktober, tujuannya tergantung tiket promo apa yang didapat. Bisa jadi ke Beijing, New Delhi, Maldives ataupun tempat lainnya. Dan berharap bisa dikasih cuti dengan mulus dangak ada kendala kerjaan dan diklat di tanggal-tanggal bertepatan dengan tiket yang sudah terbeli. Trus mudah-mudahan terwujud juga pergi ke Gunung Kelimutu, Labuan Bajo, Derawan atau Karimun Jawa. Minimal 2 tempat diatas dalam tahun ini.

Pengen pindah ke kota yang punya bandara besar. Punya feeling kayaknya akan mutasi di tahun ini. Entah kemana. Berharap masuk kantor wilayah ketimbang di cabang. Kanwil kan adanya di kota-kota besar, Makassar, Bali, Bandung, Surabaya dan 6kota besar lainnya. Tantangan dan beban kerja juga gak terlalu besar ketimbang berada di cabang. Saya lebih mudah untuk memuaskan keinginan  untuk jalan-jalan. Setahun ini saya harus harus prepare 1 hari cuti dan  menghabiskan waktu 7-8jam untuk sampai ke bandara terdekat. Tapi kalo gak jadi mutasinya, hidup di Palopo juga masih enak kok. Banyak buah-buahan, hidup irit, anak-anak bisa tenang bersekolah lebih lama di satu tempat, dan teman-teman kantor juga asik-asik.

Pengen ngecat rambut. Sekali-sekali pengen punya rambut berwarna. Ngecet rambut dengan warna agak terang. Seumur-umur saya belum pernah cat rambut. Dari tahun kemarin kepikiran buat ngecat rambut, tertunda terus. Saya bukan orang suka menghabiskan waktu di salon, hihihi. Takut kecanduan. Sayang duitnya dan sayang waktunya, mending menghabiskan waktu sama anak.

8 tulisan di blog dalam sebulan. Ini tidak mudah (bagi saya pribadi lho), tapi saya akan coba. Saya harus mampu membuat supaya bisa menulis dengan mudah dan cepat. Selama ini idenya masih banyak sekali, momentumnya pun banyak. Tapi sayang selalu lewat waktu jadi banyak momen lewat begitu saja.

Pengen sedikit lebih kurus. Targetnya minimal stabil di angka 65kg. Olahraga dan menjaga pola makan jadi cara yang paling utama. Pengen ikut aerobik lagi, biar lengan dan bagian atas bisa lebih slim.

Pengen pindah rumah. 

Berpelukan setiap hari. Mumpung anak-anak masih kecil, pengen nyoba menciptakan kebiasaan memeluk setiap hari tapi tanpa tekanan dan paksaan. That’s not easy, but let’s give it a try.

Kursus diving. Ini juga resolusi lama yang belum kesampaian dan tetap akan jadi resolusi yang harus kesampaian entah kapan. Kursus diving yang baik adalah minimal 5 hari, saya hanya tidak punya waktu 5hari itu karena terbatasnya cuti dan masih lebih besar keinginan untuk explore negara lain. Tahun ini ada peluangnya karena  waktunya cuti besar 45 hari, yang saya butuhkan kemudahan untuk diberi ijin cuti.

Pengen naik gunung lagi. Tahun lalu berhasil sampai Puncak Rinjani dan itu sangat meninggalkan kesan. Kangen naik gunung lagi, tapi naik sama siapa? Teman yang dulu bareng ke Rinjani mungkin udah kapok diajak naik gunung. Dia pengennya jalan-jalan cantik saja hihihi. Untuk dapat ijin suami, harus jelas saya jalannya sama siapa. Dan pastinya harus teman cewek. Kali-kali aja tahun ini ketemu sama teman yang hobi naik gunung. Atau kalo gak, minimal target ke Kelimutu saja deh.

Baca buku minimal 2 setiap bulan. Mencoba mulai dari target rendah karena saya harus menumbuhkan minat baca kembali. Masih kalah dengan keinginan untuk main game. Sebagai pengantar tidur, saya masih memilih untuk main game yang ringan seperti Hayday dan Candy crush, hihihi.

Nilai-nilai moral dan spiritual  yang semakin membaik.  Detail dan cara mengukurnya gak usah diexpose disini. Biar Allah dan saya saja yang tau, hehe.

Banyak ya? Doakan ya bisa terwujud semua. Kalo kamu apa resolusi 2016-mu?

Advertisement

12 thoughts on “REALISTIC RESOLUTION

  1. Bude.. hihihi resolusinya banyak banget. Negeri di ujung tanduk keren loh. Eh sebenarnya tulisan Tere Liya menurut saya emang udah keren. Hehehe. Semangat bude untuk Tesisnya!!! Bude pasti bisa 😀

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s