Dapat tiket murah itu selalu sesuatu banget. Saya selalu bilang karena negara yang pengen dikunjungi banyak, makanya yang menentukan adalah harga tiketnya. Saya dapat tiket KL-Amsterdam, Venice-Jakarta by Etihad Airlines seharga 5,6juta. Adik saya bahkan dapat lebih murah lagi untuk rute yang sama, 4.4juta by Qatar Airlines. Dia jadinya berbeda penerbangan karena saat mau issued Etihad, cc-nya bermasalah. Dasar rejeki anak shaleha, seminggu kemudian Qatar Airlines juga promo dan jam berangkat dan jam tibanya cuman beda 30menit. Jadi diissued lah tiket itu. Sedih juga saya, selain harga lebih mahal, dari sisi peringkat Airlines 2014, Qatar lebih yahud, peringkat 1 world best airlines. Etihad hanya di peringkat 7, dan sebagai perbandingan Garuda di peringkat 8.
Apakah wajib beli tiket terlebih dahulu sebelum mengurus visa Schengen? Tentu tidak. Persyaratannya hanya melampirkan bookingan tiket. Beberapa kedutaan mewanti-wanti jangan pernah beli tiket sebelum visa di approved. Namun pengalaman membuktikan bahwa kalo nunggu visa di approved dulu, tidak mudah dapat tiket murah. Tiket murah itu ada momen tertentu yang sayang untuk dilewatkan. Kemudian beli tiket jauh-jauh hari merupakan salah satu cara saya untuk mengatur cash flow. Pengeluaran biaya tiket biasanya 50% dari total biaya traveling kan. Jadi nantinya tidak terlalu besar dana yang harus dipersiapkan menjelang keberangkatan. Terkadang juga menggunakan promo cicilan 0% dari cc, biar ringan dan maximum cicilan 3-6x. Terlebih kalo berangkatnya bareng keluarga. Dan yang ketiga, saya suka kepastian. Sudah beli tiket, langkah untuk travelling menjadi 50% pasti. Saya gak suka bilang akan ke suatu tempat, tapi belum beli tiket. Saya juga gak suka bikin riset tentang suatu tempat yang akan saya kunjungi, kalo belum beli tiket. Selain tiket ke eropa diatas, saya juga sudah punya tiket ke beijing dan siem reap. Yang ke siem reap berangkatnya tahun depan.
Lalu gimana dong kalo tiket sudah dibeli trus visanya gagal approved? Yahh itulah bagian dari risiko. Kebanyakan tiket promo itu statusnya no refund, no cancellation. Gagal dapat visa, tiketnya hangus. Sejauh ini saya hanya pernah gagal visa 1x, saat pertama kali mengajukan visa Australia. Waktu itu masih culun banget, belum tau tips n tricknya. Penghasilan juga masih minim dan pengalaman travellingnya masih seiprit. Beli tiketnya waktu itu juga gak pake duit beneran, cuman memanfaatkan voucher yang didapat dari maskapai itu. Berikutnya untuk urusan visa alhamdulillah lancar. Menurut saya ada 4 hal yang membuat visa mudah disetujui meski ini bukan jaminan 100% sih yaitu:
- Sepanjang mampu meyakinkan pihak kedutaan bahwa ke negaranya semata-mata untuk liburan, ada itinerary, ada bookingan hotel, ada bookingan tiket
- Punya keterikatan yang kuat dengan negara Indonesia seperti pekerjaan tetap, keluarga, harta tak bergerak, hutang dan lain-lain
- Secara finansial mampu membiayai perjalanan sendiri.
- Punya travel history yang bagus
Kalo punya 4 modal diatas, gak apa-apa ambil risiko untuk langsung beli tiket duluan baru urus visa. Tapi kalo kurang yakin, mending urus visa dulu deh.

Leave a reply to penyukajalanjalan Cancel reply