Travel Cooker yang kita bawa juga tidak mau berfungsi di hostel di Barcelona. Power listrik di kamar jadi down. Saya kemudian ke pantry, kali-kali aja daya listrik disana lebih tinggi ketimbang di kamar. Nyoba semua colokan di pantry itu malah bikin power listriknya juga down. Travel cooker itu butuh daya 450watt masa sih lebih besar ketimbang dayanya kulkas dan microwave yang ada di pantry tersebut. Gak ada kompor di pantry tersebut, cuman ada 3 microwave dan 1 kulkas. Saya udah pengen buang aja travel cooker, menuh-menuhin koper tapi gak bisa digunakan. Itu travel cooker yang ketiga yang saya beli. Yang pertama, sudah tamat riwayatnya setelah 5 tahun menemani berkeliling dunia, Yang kedua, sukses dipakai di Jepang tapi rusak ketika dipakai di Arab Saudi saat umrah. Penyebabnya karena saya lupa mengganti voltase 110v (di Jepang 110 V) ke 220V. Saya sempat beli kompor listrik di Madinah agar bisa tetap masak nasi. Tapi itu gak dibawa ke Eropa karena bentuknya gak praktis, makan tempat makanya beli travel cooker lagi.

Di Paris, udah gagal masak nasi, masak di Barcelona juga. Di daerah La Ramblas dekat hostel ada beberapa resto halal. Tapi masalahnya kami terlalu banyak bawa persediaan makanan dan itu diprioritaskan untuk segera di habiskan dengan tujuan mengurangi isi dan berat koper. Saya mewajibkan masing-masing bawa beras 0.5kg, mie instan 3-4biji dan makanan lain seperti sarden, abon, serundeng, sambal teri, sambal tempe untuk kebutuhan makan sendiri. Beras terkumpul sekitar 7.5kg untuk berdelapan dan itu sampai hari terakhir atau hari ke sebelas baru habis. Makanan juga banyak. Saya aja bawa 2 bungkus serundeng khas solo, 3 abon ikan, 2 abon sapi, 2 teri goreng tepung, 2 kripik paru, 3 botol sambal bu rudi, 1 sambal roa plus indomie 3biji. Banyak banget kan. Sisi baiknya kita gak kekurangan makanan, rasa indonesia, hemat, tidak banyak terkontaminasi makanan yang gak jelas. Sisi buruknya, 11 hari makan kayak gitu melulu, bosan juga kan. Sampai teman ada yang nyeletuk, perasaan kita punya anggaran makan tiap hari tapi kok jarang dipake? Hehehe. Kebiasaan traveling saya sebenarnya adalah makan siang di luar dan makan malam di penginapan. Cuman travelling di Eropa dengan itinerary yang padat agak susah disisipkan kegiatan makan diluar dan saya juga gak secara khusus riset tempat makan. Jadilah ngandelin yang dibawa saja, kalo habis rencananya baru cari makan di luar. Beberapa kali sempat makan di McD, tapi bosan juga kan kalo yang dipesan cuman Fish Fillet + kentang karena gak mungkin makan ayam/daging disana.

Saya ke resepsionis untuk bertanya apakah ada kompor yang bisa saya manfaatkan untuk masak nasi. Mungkin bisa diijinkan numpang masak di cafenya. Tapi gak bisa. Dia nyaranin masak nasi pakai microwave. Saya belum familiar dengan microwave. Saya taunya microwave untuk memanaskan atau untuk mencairkan bahan makanan yang beku (proses defrost). Saya pun mencoba. Rombongan cleaning service yang semuanya cewek datang untuk makan siang di pantry. Ada yang memanaskan makanannya di microwave, dan melihat saya masak nasi dalam wadah logam. Dia lalu nulis di google translate untuk menyampaikan bahwa tidak diperbolehkan menggunakan wadah logam di microwave. Jadi saya tanya, saya bisa pake wadah yang mana. Diambilkan wadah plastik dan kaca. Setelah itu saya masak nasi dengan menggunakan ketiga microwave biar cepat. Senang banget ketika berhasil. Bertambah lagi satu pengalaman yang membuat saya tertarik beli microwave buat di rumah. Selama ini gak terlalu tertarik karena dayanya paling minim 600watt dan gak disarankan beli yang terlalu rendah wattnya karena proses masaknya jadi lebih lama. Microwave ada 3 jenis, konvensional fungsinya hanya memanaskan dan defrost, konvensional plus grill fungsinya plus bisa memanggang, microwave convection fungsinya plus oven. Dari referensi di google kebanyakan menyarankan microwave konvensional plus grill saja. Oven sebaiknya dibeli terpisah terserah mau otang (oven tangkring) atau otrik (oven listrik). Microwave convection harganya lebih mahal, ketika salah satu rusak, microwavenya tidak bisa digunakan untuk fungsi yang lain.
Yang udah pengalaman pakai microwave, kasih info dong selain diatas apa lagi manfaat dari microwave ini?

Leave a reply to villie Cancel reply